Wednesday, March 19, 2008

Kekasih Takdianggap

Aku mentari tapi takmenghangatkanmu
Aku pelangi, takmemberi warna di hidupmu
Aku sang bulan, takmenerangi malammu
Akulah bintang, yang hilang ditelan kegelapan

Selalu….
Itu yang kau ucapkan padaku…
………


Coba Anda simak baik-baik bait sebuah lagu di atas.
Apa yang janggal?
Ya, tepat!
Bagaimana mentari kok takmenghangatkan?
Bagaimana bisa pelangi takmemberi warna?
Bagaimana bulan takmenerangi?

Apa yang terjadi?
Bisa jadi, itu adalah mentari yang tertutp gerhana
Bisa jadi, ia hanyalah gambar pelangi
Bisa jadi, ia adalah bulan-bulanan
Bisa jadi pula, ia adalah mainan bintang

Atau…
Jangan-jangan yang bersangkutan (penyanyi) Cuma mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah sang mentari, palangi, bulan, atau bintang.
Jadi, sebenarnya takada seorang pun yang menyatakan dirinya seperti itu semua.
Karena itulah,
Tidaklah pantas dia bersedih atas perlakuan kekasihnya sebagai seorang kekasih yang takdianggap.
Terima saja, karena itulah kenyataan dirinya. Dia pun harus segera bangkit dari keterpurukan dan tidak terlena dengan pujian atau sanjungan—yang sumbernya dan dasarnya tidak jelas.
Jika tidak, ia akan terus lemah dan takberdaya karena merasa dirinya sudah baik da terlalu baik—sehingga taklagi perlu memperbaiki diri—padahal orang yang baik sesungguhnya adalah yang setiap hari semakin bertambah baik.

Ciputat, 16 Maret 2008

Getaran Saat Me-lay Out Buku Magnet Muhammad saw

Rindu kami padamu ya Rasul…
Rindu tiada terperi
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkah kami membalas cintamu secara bersahaja

Ada getaran-getaran hebat menyebar. Merasuk ke dalam dada bersamaan dengan lagu dari Bimbo yang mengalun. Dada ini sesak menahan rindu. Beberapa kali mata harus terkejap-kejap. Menahan air mata yang mendorong untuk tumpah.

Entah sudah berapa lama saya tidak mendengarkan lagu tersebut. Lagu yang membuka hati dan mengingatkan pada Sang Nabi. Hingga suatu ketika saya diminta untuk me-lay out naskah buku Magnet Muhammad saw. Sambil bekerja, saya mengikuti kata-kata yang tertulis di dalamnya. Terbayang kembali sosok Muhammad saw.

Dan, getaran-getaran hebat itu kembali menyeruak dalam dada. Berdebar-debar. Sakit menahan rindu. Oh, Rasulullah, kami rindu padamu. Sungguh mecintaimu. Kami ingin bertemu denganmu. Jatuh terduduk dalam pelukanmu.

Duhai Rasulullah,
Rindu kami tiada terperi
Kapan kita akan bertemu?

Identitas buku:

Judul : Magnet Muhammad saw: The True Law of Attraction
Penulis : Bambang Trim
Penerbit: Cicero Publishing
Jumlah hlm. : xii + 108
Ukuran : 13 x 18 cm
Cetakan : Pertama, Februari 2008
Harga : Rp. 27.000

Lowongan di Penerbit Zahra Group

Penerbit Zahra Group (Zahra, Dastan Books & Daras Books) membutuhkan:


1. Marketing Communication Officer
Kualifikasi:
- Pria
- Usia max 30 tahun
- Pendidikan minimal S1
- Menguasai MS Office
- Bisa berbahasa Inggris (minimal pasif)
- Supel dan komunikatif
- Berwawasan luas
- Pengalaman kerja minimal 1 tahun (tidak harus di bidang yang
sama)

2 . Staf Administrasi Umum
Kualifikasi:
- Wanita
- Usia max 25 tahun
- Pendidikan minimal D3
- Menguasai MS Office
- Bisa berbahasa Inggris (minimal pasif)
- Supel dan komunikatif
- Diutamakan yang berpengalaman.

3 . Staf Administrasi Promosi
Kualifikasi:
- Wanita
- Usia max 25 tahun
- Pendidikan minimal D3
- Menguasai MS Office
- Bisa berbahasa Inggris (minimal pasif)
- Supel dan komunikatif
- Diutamakan yang berpengalaman.

Kirim surat lamaran, CV, dan foto terbaru Anda (foto disatukan
dengan file MS Word CV) ke lowongan@zahra. co.id paling lambat 2
April 2008.

Best,
Yudi

Zahra Publishing House
Jl. Batu Ampar III No. 14 Condet
Jakarta Timur 13520 Indonesia
Phone: +62 21 8092269
Fax: +62 21 80871671
Email: yudi@dastanbooks. com
Websites:
www.zahra.co. id
www.dastanbooks. com

Besarnya Penghasilan Penjual Ketoprak (1)

Semasa masih tinggal di daerah Ampera Raya, ada penjual ketoprak (nama makanan—bukan nama sejenis seni budaya) yang mangkal di depan IIP (Institut Ilmu Pemerintahan). Ketoprak bikinannya enak. Karena itu, ia laris. Saya kerapkali menjadikan ketoprak itu sebagai menu makan malam.

Saya senang sekali memperhatikan aktifitas para pedagang kaki lima dan strategi marketing mereka. Suatu malam, iseng-iseng saya bertanya mengenai pendapatan si tukang ketoprak. Saya memulai pertanyaan dengan banyaknya lontong yang dibawanya tiap malam.

Si penjual mengaku bahwa ia membawa 200 lontong setiap malam. Dan itu selalu habis tiap malam. Setiap lontong bisa menjadi satu porsi. Tiap porsinya dia jual dengan harga 4 ribu rupiah. Itu berarti hasil penjualannya setiap malam adalah sebesar 4000 x 200 = 800.000. Delapan ratus ribu rupiah.

Si penjual biasa buka dagangannya selepas shalat maghrib. Jualannya biasanya habis antara jam 11—12 malam. Berarti dalam jangka waktu sekitar 5—6 jam, dia bisa mendapatkan penghasilan 800.000. Jika dipotong biaya modal dan lain-lain, mungkin ia mendapatkan penghasilan bersih 500 ribu/malam.

Jika dia jualan tiap malam, coba Anda kalikan 30 hari (sebulan). Hasil yang diperoleh adalah sebesar 15 juta!!! Lima belas juta rupiah. Sebulan!!

Anda tahu, gaji sebesar itu mengalahkan pendapatan manager di kantor tempatku bekerja. Selisihnya bisa 5 kali lipat!!!

Layanan Tambahan dari Anak-anak Tukang Ojek Payung

Ternyata tidak cuma para pebisnis besar saja yang selalu berinovasi dalam layanan ‘jualnya’. Anak-anak tukang ojek payung yang biasa muncul pada waktu hujan pun mempunyai inovasi dalam pelayanannya. Biasanya tukang ojek payung itu hanya sekadar menyewakan payungnya dan penyewa yang memegang sendiri hingga sampai ke tempat tujuan. Sedangkan si tukang ojek payung sambil berhujan-hujan mengikuti di belakang.

Saya menyaksikan hal berbeda. Anak tukang ojek payung itu memayungi sang penyewa dan berjalan di belakangnya. Si penyewa terlindung dari hujan karena payung, sedang si tukang ojek payung terkena air hujan. Kenyataan tersebut saya saksikan ketika saya sedang dalam perjalanan di daerah Rasuna Said.

Prinsip “konsumen adalah raja” ternyata benar-benar dibuktikan oleh anak-anak kecil itu. Padahal mungkin mereka tidak pernah mendengar prinsip tersebut. Akan tetapi, dari pengalaman ‘berbisnis’nya, mereka menemukan ide-ide dan kreatifitas baru.

Ciputat, 17 Maret 2008

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)