Semasa masih tinggal di daerah Ampera Raya, ada penjual ketoprak (nama makanan—bukan nama sejenis seni budaya) yang mangkal di depan IIP (Institut Ilmu Pemerintahan). Ketoprak bikinannya enak. Karena itu, ia laris. Saya kerapkali menjadikan ketoprak itu sebagai menu makan malam.
Saya senang sekali memperhatikan aktifitas para pedagang kaki lima dan strategi marketing mereka. Suatu malam, iseng-iseng saya bertanya mengenai pendapatan si tukang ketoprak. Saya memulai pertanyaan dengan banyaknya lontong yang dibawanya tiap malam.
Si penjual mengaku bahwa ia membawa 200 lontong setiap malam. Dan itu selalu habis tiap malam. Setiap lontong bisa menjadi satu porsi. Tiap porsinya dia jual dengan harga 4 ribu rupiah. Itu berarti hasil penjualannya setiap malam adalah sebesar 4000 x 200 = 800.000. Delapan ratus ribu rupiah.
Si penjual biasa buka dagangannya selepas shalat maghrib. Jualannya biasanya habis antara jam 11—12 malam. Berarti dalam jangka waktu sekitar 5—6 jam, dia bisa mendapatkan penghasilan 800.000. Jika dipotong biaya modal dan lain-lain, mungkin ia mendapatkan penghasilan bersih 500 ribu/malam.
Jika dia jualan tiap malam, coba Anda kalikan 30 hari (sebulan). Hasil yang diperoleh adalah sebesar 15 juta!!! Lima belas juta rupiah. Sebulan!!
Anda tahu, gaji sebesar itu mengalahkan pendapatan manager di kantor tempatku bekerja. Selisihnya bisa 5 kali lipat!!!
Wednesday, March 19, 2008
Besarnya Penghasilan Penjual Ketoprak (1)
About Shorih Kholid
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adv.
IKLAN
Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)
No comments:
Write komentar