Monday, May 2, 2011

AusAID Tawarkan S-2/S-3 ke Australia

KOMPAS.com - Pemerintah Australia melalui Australia Agency for International Development (AusAID) juga membuka beasiswa Australia Leadership Awards Scholarships (ALAS) 2012. Beasiswa termasuk pada program Australia Development Scholarships (ADS) ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan sumber daya manusia dan kepemimpinan di sektor-sektor yang diprioritaskan.

Pemberian beasiswa ini diharapkan bisa memberikan kontribusi penting bagi relasi people-to-people antara Australia dan Indonesia. ALAS 2012 akan membidik sekitar 200 orang calon penerima beasiswa dari negara-negara yang berpartisipasi dengan Australia. Adapun beasiswa beasiswa dibuka untuk program studi post-graduate (S-2 dan S-3) di universitas-universitas dan institusi pendidikan tinggi Australia.

Bagi para peminat, seleksi ALAS 2012 bergantung pada tiga hal, pertama kemampuan kualitas profesi dan personal pelamar, kedua kompetensi akademis, dan ketiga yang paling penting, adalah komitmen untuk berkontribusi bagi pembangunan negara dan daerah asalnya. Oleh karena itu, para penerima akan diberikan kesempatan lebih besar untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan jaringan selama menempuh beasiswa.

Beberapa sektor yang menjadi prioritas beasiswa ini adalah pertumbuhan ekonomi, pendidikan, lingkungan, ketahanan pangan, jender, kepemerintahan, kesehatan, hak asasi manusia, infrastruktur, stabilitas kawasan, pengembangan daerah rural, air dan sanitasi. Selain itu, seleksi juga berbasiskan perhitungan persamaan jender dan representasi wilayah penerima beasiswa.

AusAID Jakarta akan melakukan short-listing dengan keputusan final diserahkan pada Canberra. Pendaftaran dibuka mulai 11 Maret 2011 hingga 31 Mei 2011 untuk tahun ajaran 2012. Aplikasi dapat diserahkan baik secara online maupun via pos.

Tertarik? Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi www.adsindonesia.or.id untuk mendapatkan handbook, profil ALAS untuk Indonesia, dan berkas-berkas aplikasinya.

Australia Buka Beasiswa Endeavour Awards

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia melalui Australia Agency for International Development (AusAID) kembali membuka penawaran beasiswa Endavour Awards untuk tahun 2012. Beasiswa ini sangat kompetitif, berskala internasional, dan berbasiskan pada kemampuan (merit-based).

Berikut jenis Endavour Awards yang ditawarkan bagi warga negara Indonesia:

1. Endavour Postgraduate Awards, diperuntukan bagi calon pengambil master (S-2) atau Ph.D (S-3), dengan masa tempuh beasiswa hingga empat tahun.

2. Endavour VET Awards, diperuntukan bagi calon pengambil Vocational Studies (diploma, D-3 atau D-4), dengan masa beasiswa hingga 2,5 tahun.

3. Endavour Executive Awards, diperuntukan bagi profesional yang hendak mengambil pelatihan singkat di bidang bisnis, industri, pendidikan, dan pemerintahan, dengan masa beasiswa satu hingga empat bulan.

4. Endavour Research Fellowships dan Endavour Australia Cheung Kong Research Fellowships, diperuntukan bagi calon peneliti yang hendak melakukan penelitian singkat di Australia, dengan masa beasiswa bervariasi dari empat hingga enam bulan.

Semua jenis beasiswa diberikan untuk seluruh area studi kecuali Endavour Executive Awards yang dikhususkan bagi empat area studi. Pendaftaran dibuka dari 1 April 2011 hingga 30 Juni 2011. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi http://www.deewr.gov.au/International/EndeavourAwards/Pages/Home.aspx

Singapura Tawarkan S-2 Manajemen Publik

KOMPAS.com - Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura, menawarkan kesempatan beasiswa dari Lee Kuan Yew (LKY) Fellowships. Program beasiswa ini diperuntukkan untuk program studi master (S-2) di bidang manajemen publik.

LKY Fellowship adalah salah satu beasiswa prestisius yang diberikan Pemerintah Singapura untuk pelajar non-Singapura. Program beasiswa ini menyediakan kesempatan yang unik untuk studi satu semester di LKY School dan juga di Harvard Kennedy School.

Didukung oleh Kementrian Hubungan Luar Negeri Singapura, skema beasiswa ini mencapai 100.000 dollar Singapura per siswa. Informasi lengkap mengenai syarat dan skema beasiswa bisa diunduh di www.lkyspp.nus.edu.sg. Batas pengiriman aplikasi dibuka sampai 30 Juni 2011.

Yuk, Ambil Beasiswa S-1 dari Sime Derby!

KOMPAS.com - Yayasan Sime Derby menawarkan Minamas-YSD Excellence Scholarship Programme atau program beasiswa untuk tahun akademik 2011/2012 dari Minamas. Tidak hanya jenjang S-2 (post-graduate), karena beasiswa ini juga diberikan untuk program studi S-1 (undergraduate) di universitas-universitas negeri di Indonesia.

Untuk program beasiswa S-1, bidang studi yang diprioritaskan meraih beasiswa ini adalah Bisnis dan Hukum (Akuntansi, Manajemen, dan Hukum), Teknik dan Mesin (Teknik Mesin, Teknik Listrik, Teknik Kimia dan Teknik Industri), Ilmu Pertanian (Studi Pertanian, Tekni Pertanian, Agrobisnis dan Kehutanan, serta Sains (Biologi).

Adapun perguruan tinggi yang dimasukkan dalam daftar beasiswa ini adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Bagi para peminat, skema beasiswa yang bisa diraih meliputi biaya kuliah dan biaya akademis lainnya secara penuh, tunjangan bulanan dan asrama/penginapan, tunjangan buku, tunjangan skripsi, biaya wisuda, serta tunjangan komputer.

Informasi mengenai beasiswa bisa dilihat di http://www.yayasansimedarby.com. Batas penyerahan aplikasinya ditunggu sampai 15 April 2011.

Monday, April 18, 2011

Kerajinan Kulit Ikan Pari Boyolali Tembus Mancanegara

(Vibizdaily-Nasional)Produksi kerajinan kulit ikan pari di Dukuh Sambon, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah mampu menembus pasar mancanegara,

Hendriyani seorang perajin kulit ikan pari, di Desa Sambon, Banyudono, Boyolali, Senin, menjelaskan, produksi kerajinan tangan kulit ikan pari di Desa Sambon, Boyolali memang sudah masuk ke negara Singapura dan Jepang.

Menurut Hendriyani, kerajinan yang masih jarang dilakukan di Indonesia tersebut ditekuni bersama wawan Purnomo, suaminya baru satu tahun ini.

Namun,lanjut dia, permintaan pasar lokal maupun ekspor hingga sekarang sudah mengalir banyak sehingga pihaknya tidak bisa melayani pesan tersebut.

Hendriyani menjelaskan, kerajinan kulit ikan pari berupa tas, dompet, ikat pinggang, dan souvenir lainnya banyak digembari konsumen di luar negeri karena keunikan bahan asli dari ikan laut yang berbuntut panjang tersebut.

"Jumlah perajin kulit ikan pari masih jarang, di Indonesia ada tiga yakni Boyolali, Medan, dan Yogyakarta," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya yang masih tergolong industri rumah tangga keci-kecilan ini tidak mampu melayani permintaan atau pesanan dari Jepang dalam jumlah besar.

Menurut dia, pihaknya mendapat pesanan dari pengusaha asal Jepang antara 1.000 hingga 2.000 tas kulit ikan pari per hari, tetapi permintaan itu belum dapat dilayani karena produksinya baru mempunyai kapasitas antara 100 hingga 200 unt per bulan.

Harga tas bisa ditawarkan antara Rp200 ribu hingga Rp3,5 juta tergantung kualitas bahan kulit ikan pari," katanya.

Sementara perajin lainnya, Wawan Purnomo menjelaskan, kulit ikan pari yang bisa disulap menjadi barang seni bernilai tinggi masih jarang di Indonesia. "Saya telah membuat berbagai kerajinan kulit pari mulai dari tas, dompet, hingga ikat pinggang".

Menurut Wawan, proses pembuatan kerajinan ikan pari ini cukup sederhana. Pertama-tama kulit ikan dipilih, dicuci, dan diberi pewarna. Setelah dikeringkan dengan cara ditempel di pagar tembok, kulit tersebut dihaluskan dan dipotong sesuai bentuk yang diinginkan.

Potongan-potongan tersebut yang kemudian dirangkai menjadi beragam aksesori. Kerajinan kulit ikan pari kini telah dipasarkan ke berbagai kota di Tanah Air dan juga mancanegara.

Wawan menjelaskan, terkait bahan baku memang masih mendatangkan dari Jakarta dan Jawa Timur. Bahan baku di di Semarang sebetulnya ada tetapi tidak boleh dibeli karena sudah dipesanan dari Jakarta.

Bahan baku kulit ikan pari tersebut, kata dia, masih mudah didapat, tetapi jika pada musim hujan memang sedikit kesulitan karena ikan itu sulit dicari.

"Karena, jumlah perajin masih sedikit, kondisi modal dan keterbatasan bahan baku kami belum mampu melayani pesanan ekspor," katanya.

Menurut dia, harga satuan kerajinan tas,dompet, ikat pinggang dan souvenir lainnya antara Rp200 ribu hingga Rp3,5 juta. Usahanya yang ditekuni ini mempunyai omzet sekitar Rp35 juta per hari.

(ras/RAS/ant)
sumber: http://vibizdaily.com/detail/nasiona...us_mancanegara

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)