Monday, July 18, 2011

Lomba Novel Republika 2011




http://www.republika.co.id/iklan/novel/novel.html

Friday, July 15, 2011

Peluang Studi PhD dan Peneliti di Malaysia

KOMPAS.com — Terbuka peluang studi bagi para kandidat berprestasi di jenjang doktoral sekaligus menjadi graduate research assistant (GRA) dengan tema "New Robust Motion Properties for Accurate Cardiac Abnormality Detection". Kesempatan ini datang dari Vision & Robotics Research Group (ViROB), grup riset di Faculty of Engineering and Built Environment, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), yang fokus pada penyelidikan bidang pengolahan citra dan sistem kecerdasan buatan. Sekarang ini, ViROB berkolaborasi dengan Medical Center UKM dalam penerapan pengolahan citra pada berbagai aplikasi medik.


Persyaratan calon:

- Memiliki latar belakang studi (S1/S2) teknik elektro, teknik informatika atau ilmu komputer, atau berpengalaman dalam riset bidang image processing atau kecerdasan buatan
- Memiliki kemampuan pemrograman Matlab atau Visual C
- Mandiri, berdedikasi, dan sanggup bekerja keras

Calon yang diterima dan telah mendaftar secara resmi di UKM akan memperoleh:
- ruang kerja dan satu set PC di Control Lab dengan kemudahan kolaborasi dengan tim medis
- fasilitas mempresentasikan/menerbitkan artikel dalam referred conferences dan jurnal
- allowance GRA (RM 2.000 per bulan) selama tiga tahun. Kontrak sebagai GRA adalah per enam bulan dan akan diperbarui dengan mempertimbangkan prestasi yang dicapai.

- peluang pembebasan tuition fee yang akan dimohonkan kepada pihak universitas pada semester II atas dasar prestasi pada semester I.

Bagi yang berminat, aplikasi paling lambat dikirimkan pada 31 Juli 2011 ke met_riyadi@yahoo.com. Calon yang diterima akan diminta segera melakukan registrasi sesuai prosedur resmi ke Universiti Kebangsaan Malaysia dan mulai aktif melaksanakan riset pada Oktober 2011.

20 Guru SMA RSBI Papua Barat ke Australia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 guru SMA RSBI yang berasal dari Manokwari, Sorong, dan Fak-fak, Papua Barat, mendapatkan beasiswa pelatihan di Australia selama sepuluh minggu. Keduapuluh guru tersebut terbang ke Australia setelah mendapatkan beasiswa Australian Leadership Awards Fellowships (ALAF). Mereka akan mengikuti training pengayaan kurikulum dan pedagogik di University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia.

Dosen University of the Sunshine Coast, Bill Allen menjelaskan, pada lima minggu pertama, selain mendapat pelatihan, para guru akan diberi kesempatan tinggal bersama orangtua angkat mereka. Ini sebagai upaya untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris para guru tersebut. Setelah itu, lima minggu berikutnya, para guru harus menerapkan apa yang mereka dapat selama pelatihan dalam program magang di sekolah-sekolah di Australia.

"Lima minggu pertama akan tinggal bersama keluarga angkat yang sudah beberapa kali menjadi orangtua angkat bagi mahasiswa yang berasal dari Papua. Ini bisa membantu melancarkan bahasa Inggris mereka," kata Allen, dalam seremoni pelepasan ke Australia, Kamis (7/7/2011), di Hotel Atlet Century, Jakarta.

Pada minggu ketujuh hingga kesembilan, para guru setiap hari akan terjun ke sekolah-sekolah di Queensland, Australia. Kesempatan ini akan digunakan untuk mempraktikkan apa yang mereka dapat selama pelatihan.P ada minggu terakhir, mereka akan diajak melihat kehidupan lain di Australia sekaligus mengevaluasi dan mereview kembali pelatihan yang telah diberikan selama sembilan minggu sebelumnya.

"Tujuannya, kami harap mereka pulang dengan banyak tambahan pengetahuan, menambah skill dan memiliki motivasi untuk memberikan kembali apa yang mereka dapat selama mengikuti pelatihan kepada masyarakat atau sekolah asal mereka, agar mampu menjadi dan mencetak pemimpin di masa depan," ungkap Allen.

"Saya selalu berpikir Anda sangat beruntung karena memiliki kesempatan untuk refleksi. Ini tugas kami untuk membantu dan kita juga akan memberikan pengajaran tentang teknologi terbaru dan dalam waktu yang sama akan diberikan juga wawasan dan pelatihan tentang kepemimpinan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Papua Barat, Yunus Boari, sangat mengapresiasi beasiswa pelatihan yang diberikan kepada guru-guru SMA RSBI di Provinsi Papua Barat. Ia berharap, sekembalinya para guru dari pelatihan akan membawa pengetahuan baru yang nantinya dapat dibagikan kepada guru-guru lain khususnya di Provinsi Papua Barat.

"Kita ingin bahwa ke depan guru-guru inilah yang bisa mengubah Papua. Jika kita lihat jauh ke belakang, Papua ada dalam satu zona yang terisolasi. Kita harap melalui pendidikan, Papua akan berubah ke arah yang lebih baik," kata Yunus.

Rencananya, para guru ini akan mengikuti pelatihan di University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia pada 11 Juli-17 September 2011. University of the Sunshine Coast adalah universitas termuda di Australia yang mengalami perkembangan sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Siswa Tolitoli Dapat Beasiswa Supersemar

TOLITOLI, KOMPAS.com - Siswa berprestasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah akan mendapat bea siswa dari Yayasan Supersemar, demikian dikatakan Kepala SMK Tolitoli.

"Peraih peringkat pertama hingga ketiga pada tahun ajaran 2011-2012 dipastikan akan mendapatkan bea siswa dari Yayasan Supersemar," kata Kepala SMK Tolitoli Zahlin di Tolitoli, Rabu (13/7/2011).

Menurut dia, bea siswa ini berlaku bagi semua siswa yang ada di sekolahnya, namun yang paling diutamakan yang berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi.

Selain dari Yayasan Supersemar, pimpinan SMK Tolitoli juga menggagas agar anak didiknya mendapat bea siswa dari pemerintah setempat.

"Usulan kita ke pemerintah daerah agar siswa berprestasi yang peraih rangking satu hingga 10 bisa dapat bea siswa. Respon pemerintah sangat baik. Mudah-mudahan tahun ajaran ini sudah bisa teralisasi," katanya.

Bea siswa ini berlaku pada siswa di semua kelas, mulai dari kelas satu hingga kelas tiga dari tujuh jurusan yang ada di sekolah itu, yakni Keperawatan, Farmasi, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik Komputer dan Pariwisata. "Sesuai kesepakatan, pada tahun ajaran ini, 15 siswa berpeluang dapat bea siswa dari pemerintah," tuturnya.

Sementara itu, sekitar 25 orang murid yang berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi mendapat bantuan khusus murid (BMK) di sekolah itu dari pemerintah setempat.

Setiap murid mendapatkan Rp 65 ribu per bulan. "Kuota yang disediakan pemerintah bagi mereka yang berhak mendapatkan BMK pada tahun ajaran 2011-2012 hanya 25 orang," ujarnya.

Saat ini jumlah siswa miskin di SMK Tolitoli mencapai 65 persen dari 907 siswa.

Tuesday, July 5, 2011

Riung Center Launching Program Pengembangan Mutu Sekolah


3 TAHUN, GANDENG UMMI FOUNDATION Surabaya

“Riung Center” Yayasan Alam Tata Amaliah meluncurkan gebrakan program. Sebagai upaya mengatasi masalah bangsa, Yayasan yang resmi berdiri sejak 2009 lalu itu melaunching Program Pengembangan Mutu SD/MI pada hari Senin (4/6) di Aula Lembaga Pendidikan Islam Nur Hikmah, Pondok Melati, Bekasi Selatan. Acara itu dihadiri oleh sekitar 150 orang dari Dinas Pendidikan Kec. Pondok Melati, pimpinan yayasan, guru, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar.

Beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut antara lain pimpinan “Riung Center” Yayasan Alam Tata Amaliah, Afify Jauhari dan Dani Ibrahim, Direktur Lembaga Ummi Foundation Surabaya Ustadz Masruri, dan Kepala UPTD Kec. Pondok Melati Bekasi Selatan, Ahmad Baehaqi. Selain itu, juga dihadiri oleh ketua-ketua yayasan yang bekerja sama dengan Yayasan Alam Tata Amaliah.

Program resmi pertama Riung Center ini akan berlangsung dalam jangka waktu 3 tahun. Demi mewujudkan cita-cita membentuk sekolah yang berkualitas, Riung Center menggandeng Lembaga Ummi Foundation yang telah berpengalaman menangani banyak sekolah di berbagai daerah. “Untuk tahap pertama ini, kami menggandeng 4 sekolah yang akan kami berikan support system secara kontinue hingga bisa menjadi sekolah model dan menularkan mutu kepada sekolah-sekolah di sekitarnya,” jelas Ustadz Masruri, Direktur Lembaga Ummi Foundation sebagai partner utama sekaligus ketua program pengembangan mutu sekolah ini.

Untuk permulaan, baru tiga sekolah yang ditunjuk Yayasan. Antara lain SDIT Mutiara Hati, SDIT Ar-Riyadh, dan SDI Al-Izzah. “Selain tiga sekolah tersebut, dalam berbagai pelatihan-pelatihan guru maupun kepala sekolah yang kami adakan, kami juga akan mengundang sekolah-sekolah yang ada di sekitar Yayasan ini, agar manfaatnya lebih terasa,” jelas Ustadz Masruri yang juga mantan Direktur Konsorsium Pendidikan Islam (KPI) Surabaya itu.

Dalam sambutannya, Pembina “Riung Center” Yayasan Alam Tata Amaliah, Afify Jauhari menyampaikan rasa syukur, Riung Center bisa melaunching program pengembangan mutu sekolah ini, “Saya teringat, dalam Al-Qur’an itu Allah selalu memuliakan orang-orang yang berilmu. Maka, saya berharap lewat program ini bisa makin meningkatkan kemuliaan para guru dan orang-orang berilmu lewat peningkatan kualitasnya.”

“Saya terkadang sedih saat mendengar anak sekolah pulang pagi-pagi. Ketika ditanya, kenapa pulang pagi, jawabnya gurunya tidak masuk. Lha, masak orang niat nuntut ilmu kok jadi terhalang gara-gara gurunya tidak hadir,” ujarnya prihatin.

Afify Jauhary juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Ummi Foundation, Ustadz Masruri, sebagai partner utama dalam program ini. “Ustadz Masruri memberikan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan, baik terkait pengembangan SDM di sekolah maupun mutu sekolah secara umum,” lanjutnya yang saat itu ditemani salah satu pimpinan Riung Center, Dani Ibrahim.

Sementara itu, Dani Ibrahim yang ditemui usai acara mengungkapkan rasa bahagianya bisa bergabung di perusahaan dan yayasan ini. “Alhamdulillah, salah satu keinginan kami sejak lama terkabul juga mulai hari ini. Tetapi, masih banyak cita-cita lain yang ingin kami wujudkan.”

Dalam sambutannya, Kepala UPTD Kecamatan Pondok Melati, Ahmad Baehaqi, menyambut baik program dari “Riung Center” Yayasan Alam Tata Amaliah ini. Pejabat yang akan dimutasi ke Kabupaten ini berharap program seperti akan dikembangkan dengan merangkul lebih banyak sekolah. “Utamanya itu guru-guru agama. Setahu saya, mereka rata-rata masih minim dalam hal kreativitas mengajar.”

Dalam acara yang sama, juga dilakukan penandatangan Mou Program Pengembangan Mutu Sekolah antara “Riung Center” Yayasan Alam Tata Amaliah dengan 3 Sekolah binaan, antara lain Yayasan Mutiara Hati yang diwakili Supardi,SE, Yayasan Ar-Riyadh yang diwakili H. Nasri, dan Yayasan Al-Izzah yang diwakili Hj. Ummi Wasani. Usai launching dan penandatanganan Mou, acara dilanjutkan dengan Pelatihan Manajemen Mutu Sekolah untuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dan Pelatihan Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi. [kho]

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)