Wednesday, February 17, 2016

Faktor Pengurang Umur

Umur umat Rasulullah saw itu rata-rata 60-70 tahun.

Tapi, secara medis (ilmu kedokteran), umur seseorang bisa berkurang akibat nyedot asap.

Oleh para penyedot asap, dibantah:
"Lho, justru selama mulut masih bisa menyedot asap, berarti umur masih panjang."

Hehehe...

Secara psikologi, umur manusia pun bisa berkurang sebab terlalu banyak tekanan dan stress.

Nah, salah satu hal yang bisa memicu stress berkepanjangan ialah terlalu banyak utang.

Ada yang protes.
"Lho, Pak. Saya punya utang banyak, tp gak stress kok. Soalnya saya gak pernah memikirkan utang itu," sanggah dia.

"Kalau itu sih, bukan elo yang umurnya pendek. Tapi, orang yang ngasih utang sama elo yang cepet mati."

Hahaha...

Riya' (Pamer) Itu Mahal

Ikhlas itu lawannya riya' (pamer).

Tapi, bedanya, modal dan resiko keduanya amat berbeda. Ini bukan soal konsekwensi di hadapan Tuhan lho, ya...
Namun, pamer dan ikhlas dan konsekwensi di hadapan manusia (lebih dulu).

#1
Orang pamer, itu butuh modal yang amat banyak.

Coba, anda mau pamer, menunjukkan bahwa anda kaya. Maka, anda butuh mobil mewah macam bmw, mercedes, ferrari atau lainnya. Dan, semuanya mahal.

Beda kalau apa adanya.
Sesuai kebutuhan saja. Ada L300 dipakai, ada truk juga dipakai, ada sepeda motor pun gak malu berangkat kondangan. Bahkan, ke masjid enjoy saja jalan kaki.

Anda mau pamer dengan tujuan dibilang cantik.
Anda butuh treatment macam facial, lulur wajah, totok wajah, pedicure, manicure, hingga pakai aneka make up dan parfum.
Semuanya butuh biaya tak sedikit.

Beda dengan orang yang gak ingin pamer kecantikan. Cukup pakai bedak bayinya, batu tawas sebagai deodoran, celak pun hadiah oleh2 haji. Muraaaah sekali.

#2
Pamer Itu Risiko "gelo"-nya (Kecewa) Lebih Besar

Anda ingin pamer saat resepsi pernikahan anak anda. Biaya resepsi 100 juta lebih. Makannya prasmanan; aneka menu siap disantap.

Tapi, ternyata, tamu-tamu anda yang bawa amplop isinya minimalis semua.
Ada amplop isinya 10 ribu.
Ada yang isinya cuma 20 ribu.
Bahkan, ada yang amplopnya besar, tapi isinya cuma 5ribu.

Kira-kira bagaimana perasaan Anda?
Pasti "Gelone" setengah mati.

Contoh lain,
Anda ikut lomba pidato ingin pamer di hadapan teman2 dan gurunya. Persiapan matang, latihan pun berminggu2.

Ndilalah, pas hari perlombaan tak ada satu pun teman dan guru yang menyaksikan penampilan Anda.

Kira-kira bagaimana perasaan Anda? Walaupun dapat juara 1, misalnya.

Ini baru dari sudut pandang hubungan sesama manusia. Kalau sudut pandang pahala dan amal ibadah, malah lebih parah lagi.

Wallahu a'lam...

Babat, 17 Pebruari 2016

@mskholid
@ruanginstalasi

Monday, February 15, 2016

Fitnah Kecil yang Merepotkan

Sebetulnya, masalah khilafiyah furuiyah ini sudah hampir selesai di kalangan NU.
Sudah mulai tidak dibahas2 lagi di kalangan pesantren dan santri.

Para santri sudah mulai memikirkan bagaimana membangun perekonomian umat, pertanian yang hebat, perkebunan dan berlimpah, atau teknologi canggih.

Harapannya, muncul dokter-dokter hebat yang ikhlas melayani berbekal ilmu agama.
Muncul ahli2 teknologi yang menjadikan teknologi dan perkembangan senjata sebagai sarana menjaga kedamaian di dunia.
Harapannya, muncul ... ... ... dst.

Namun, fitnah dan serangan itu muncul lagi. Entah kapan mulainya? Entah siapa yang mengawali.

Fitnah masalah2 kecil yang sesungguhnya amat menggerus energi umat dan ulama. Akhirnya, NU terpaksa harus ikut mengurusi fitnah itu.

Di sisi lain, saat negara-negara itu bersiap menggelar tikar Perang Dunia 3, kita cuma bisa memperhatikan--tanpa kekuatan. Sambil harap-harap cemas, semoga tidak menyebar ke negara kita.

Semoga Allah melapangkan dada kita. Dada sesama umat muslim. Biar kita bisa bekerja sama dalam hal2 yang disepakati, dan melupakan hal2 yang tidak disepakati (rata2 urusan kecil).

15 Pebruari 2016

@mskholid

Wednesday, February 10, 2016

Shalat Jamaah sebagai Ibadah Sosial

Shalat Jamaah, Ibadah Sosial

Pada dasarnya, shalat adalah ibadah personal. Urusan seorang hamba dengan Tuhannya.

Namun, label ibadah personal itu bisa berubah jika shalat itu dilaksanakan secara berjamaah. Shalat jamaah menjadi ibadah SOSIAL.

Kenapa sosial?
Karena ketika shalat berjamaah, ada hal-hal tertentu yang berhubungan erat dengan manusia lainnya.

#1
Kita diperintahkan berhias.

(يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ)
[Surat Al-A'raf 31]

Karena bertemu dan berkumpul dengan banyak orang, sudah semestinya jamaah memakai pakaian yang bagus. Pakaian istimewa. Minimal sepadan dengan pakaian saat kondangan.

Jangan kondangan pakai baju batik panjang yang wangi, tapi ke masjid pakai kaos oblong yang sudah seharian dipakai. Kaos sisa bagi-bagi dari caleg lagi. Hehehe...

#2
Larangan Masuk Masjid Bagi Jamaah yang habis makan bawang

Intinya, larangan ikut bergabung dengan jamaah dengan membawa bau yang tidak mengenakkan orang lain.

Nabi saw memberi contoh dengan bawang. Karena yang paling lazim zaman itu ya habis makan bawang.
Kalau zaman sekarang, bisa berlaku bagi orang yang habis makan durian, sate, jengkol, atau pete.

Termasuk, yang berbau ketek menyengat. Sudah sepatutnya, menjaga kebersihan diri. Dengan rajin mandi atau menggunakan deodoran (batu tawas, misalnya).
Jangan sampai orang di samping kita menahan napas sepanjang shalat gara-gara sampean.

Pun, usahakan sudah gosok gigi sebelum berangkat ke masjid.
Jangan sampai anda tidak sengaja menjadikan shalat orang di samping anda tidak khusyuk. Gara-gara bau mulut belum disikat.

Coba kita renungkan,
Persoalan kecil seperti ini pun ternyata menjadi perhatian agama.

#3 :
Jangan Bawa Sajadah Lebar-lebar

Lagi-lagi ini terkait dengan hubungan antar sesama jamaah. Dengan sajadah yang amat lebar, itu bisa mengambil jatah ruang orang lain di shaf.
Shaf yang mestinya muat 3 orang, jadi cuma diisi 2 orang. Gara2 sajadah jumbo.

Pun, anjuran untuk merapatkan shaf menjadi tidak terlaksana, gara-gara egoisme sajadah ini.
Sebab, banyak orang menjadi segan menginjak sajadah beludru mahal anda, yg dibeli dari Mekah. Apalagi, jika anda kaya raya. Sementara, di samping anda dia tak berpunya.

#4 :
Jangan Melanggar Garis Shaf

Garis shaf dibuat utk meratakan dan meluruskan barisan jamaah. Tentu saja demi kemaslahatan bersama.

Coba saja,
Andai jamaah shaf pertama berdiri 5 - 10 cm agak kebelakang dibanding garis jatahnya, bisa dipastikan jamaah di shaf berikutnya akan kekurangan space untuk sujud.

Akibatnya, mereka pun terpaksa berdiri agak kebelakang pula. Dan itu, jelas memakan jatah barisan jamaah di belakangnya.
Begitu seterusnya.

#5 :
Jadi Imam, Jangan Terlalu Lama-lama

Seorang imam, harus mempertimbangkan psikologis jamaahnya.

Kata Rasulullah saw, jamaah shalat itu terdiri dari anak2, ibu2 yg punya anak, bapak2 "sepuh" (tua), atau orang yang punya kesibukan. Imam harus bisa menyesuaikan.

Salah seorang sahabat (yang jadi imam) pernah ditegur Rasulullah saw gara-gara baca surat yang amat panjang di dua rakaat. Sehingga, sang sahabat dilaporkan oleh jamaahnya.

Beda kalau kita shalat sendirian di rumah. Tahajud di rumah, misalnya.
Boleh-boleh saja anda baca Al-Baqarah di rakaat pertama, dan Ali Imran di rakaat kedua.

Plus baca tasbih saat rukuk dan sujud sebanyak 100 kali.
Sah, dan malah dianjurkan.
Makin lama munajatnya pada Allah, makin baik, bukan?!

#6
Jadi Muadzin, Beri Kesempatan Jamaah untuk Shalat Sunnah

Tentu saja dengan batasan waktu yang disepakati. Beberapa masjid di kota besar malah sudah memasang jam digital untuk penunjuk saat iqamah. Sehingga, jamaah bisa memperkirakan masih ada waktu atau tidak untuk Shalat Sunnah.

Jangan baru setengah menit usai adzan, langsung iqamah. Kan sayang sekali, kesempatan shalat sunnah berlalu begitu saja.
Apalagi kalau shalat Subuh. Shalat Sunnah 2 rakaatnya bernilai lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Babat, 10 Pebruari 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

Call for Volunteer Youth Proactive III

Youth, tertarik untuk berkontribusi pada pemberantasan korupsi di Indonesia?

Yuk, daftarkan dirimu menjadi volunteer Youth Proactive angkatan 3! Dengan ketentuan di bawah ini:

Berusia 18-27 tahun;
Domisili di Jabodetabek;
Tertarik pada gerakan antikorupsi;
Bersedia mengikuti tahapan wawancara.

Tertarik? Kunjungi info detail di website YP:

http://youthproactive.com/youth-programs/volunteer-angkatan-3/

Youth juga akan terlibat di KEMUDI (Kelas Muda Digital) secara online di hari Sabtu dan Minggu. Di kelas ini youth akan belajar tentang hak-hak kita sebagai pengguna internet, berkampanye di media digital, hubungan antara HAM dan internet, dan masih banyak lagi.

Gimana?

Dicatat, ya! Tenggang waktu pendaftaran sampai dengan hari Minggu, 14 Februari 2016, pukul 23:59 WIB.

📞 Septi (0857 2861 5580).

✊🏻 Stand with Us Against Corruption! ✊🏻

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)