Monday, July 28, 2008

Pagoda di Tuban, Masjid di Milan

26/07/2008

Pagoda 9 Lantai Dibangun di Tuban

Bojonegoro, CyberNews [Suara Merdeka]. Pembangunan Pagoda sembilan
lantai yang direncanakan terbesar dan tertinggi di Indonesia, di
lokasi kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Sabtu (26/7) dimulai. Mewakili
Menteri Agama Maftuh Basuni, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama
Budha Joko Wuryanto, meletakkan batu pertama pembangunan pagoda yang
biayanya diperkirakan mencapai Rp17 miliar.

"Adanya pagoda sembilan lantai ini, selain sebagai sarana umum juga
berfungsi sebagai tempat wisata," kata Direktur Urusan dan Pendidikan
Agama Budha, Joko Wuryanto, dalam sambutannya. Acara itu, juga
dihadiri mantan Ketua DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung dan Ridwan
Hisyam. Selain itu, Joko Wuryanto juga meresmikan pembangunan gedung
berlantai empat di lokasi kelenteng dengan luas bangunan 20x89 m yang
dibangun dengan dana Rp8 miliar.

Pagoda berlantai sembilan yang direncanakan memiliki ketinggian 71,25
m dengan diameter bawah 40 m, merupakan pagoda terbesar dan tertinggi
di Indonesia yang sementara ini, pagoda Avaloki Tesvara di Vihara
Buddaya Watugung Semarang memiliki ketinggian 45 m.

Menurut Sekretaris Pembangunan Pagoda, Handjono Tanjah, tidak ada
target rampungnya pembangunan pagoda berlantai sembilan. Sebab,
kelancaran pembangunan pagoda tersebut bergantung dengan sumbangan
yang masuk dari umat.

Tetapi, lanjutnya, panitia pembangunan pagoda tetap berusaha mencari
lokasi pagoda tidak di halaman kelenteng, tetapi ditepi pantai
sehingga keberadaan pagoda selain bisa dimanfaatkan sebagai sarana
umum, juga menjadi obyek wisata. "Target waktu pembangunan tidak ada,
tetapi untuk lokasinya kami sedang mengusahakan bisa ditepi pantai,
bukan di halaman kelenteng," katanya.

(Ant /CN05)

08/07/2008

Mendagri Italia Tetap akan Tutup Masjid

Milan, CyberNews. Menteri dalam negeri Italia, Roberto Maroni
mengatakan, dia tetap akan menutup sebuah masjid yang kontroversial di
Milan bulan depan, seperti rencana, meski Gereja Katholik menuduh dia
bertindak seperti seorang fasis.

Dalam wawancaranya dengan sebuah koran, Maroni mengatakan dia menjawab
berbagai keluhan bahwa jamaah sholat di masjid kecil itu seringkali
sampai tumpah ruah ke jalanan.

Sementara gereja Katholik sudah menyatakan dukungan terhadap umat
Islam itu,

Masjid Jenner dulunya adalah sebuah garasi. Begitu kecilnya sehingga
sholat Jumat sering harus digelar di jalan.

Sejak ditetapkan sebagai Pusat Kebudayaan Islam tahun 1988, masjid itu
terus membesar dan penduduk setempat mulai khawatir.

Disoroti

Dalam beberapa tahun terakhir masjid itu menjadi sorotan karena
tuduhan terkait dengan tindakan ekstrimis.

Ulama Abu Omar yang dikenal dengan khutbahnya yang keras diculik pada
tahun 2003 saat dalam perjalanan ke masjid ini dan dipindahkan ke
Mesir, tempat dia kemudian disiksa.

Baru-baru ini pengadilan digelar atas 26 agen CIA serta pejabat
intelijen Italia --dan sebagian besar secara in absentia-- sehubungan
dengan penahanan ulama itu secara diam-diam.

Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni mengatakan masjid itu akan ditutup
dan setiap orang yang bersembahyang di jalanan akan didenda.

Masyarakat Muslim setempat sudah ditawarkan sebuah stadion di dekat
situ, tempat The Beatles pernah mentas.

Dewan kota mengatakan stadion itu bisa digunakan tak lebih dari 4 kali
seminggu dan setiap orang harus membayar tiket masuk.

Ta'mir masjid, Abdel Hamid Shaari, mengatakan mereka tidak keberatan
membayar sewa, namun tak bersedia diperlakukan sebagai nomaden.

Kami adalah warga Milan dan kami tidak menerima jalan keluar yang
ditawarkan, tambahnya.

Gereja Katholik sudah menyatakan dukungan kepada masyarakat masjid.

Monsinyur Gianfrando Bottoni mengatakan, menghalangi orang menunaikan
sholat sama saja dengan fasisme.

Ini bukan untuk pertama kalinya Menteri Dalam Negeri Italia menghadapi
kritik tajam. Sebelumnya dia memerintahkan sidik jari bagi semua orang
Gipsi.

(BBC /smcn)

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)