Monday, January 2, 2012

Buku-buku yang Melelehkan Air Mata

Ada sekian banyak buku (novel) yang ceritanya membuat air mata pembacanya meleleh deras. Tak cukup sekali, tapi berkali-kali. Berikut ini ada beberapa buku yang (mungkin) bisa menjadi referensi para pembaca yang menginginkan nuansa berbeda saat membaca buku. Plong matanya, plong hatinya...

1. Hafalan Shalat Delisa
Baru-baru ini buku laris karya Tere Liye ini difilmkan. Tepat hari Ibu 22 Desember lalu, filmnya dilaunching. Berlatar belakang Tsunami Aceh. Buku yang sangat layak dibaca oleh siapa pun; mengingatkan akan cinta pada ibu, ayah, saudara-saudara.

Penjualan buku ini sangat tinggi, dan melambungkan nama TereLiye di jajaran novelis Indonesia. Saya kira, memang, Bang Tere Liye spesialisasinya membuat orang menangis dan melelehkan air mata.
Buat yang belum baca, Siap-siap aja dengan tisu di samping saat membacanya. Hehehe...



2. 1 Liter of Tears

Ketika berumur 15 tahun, Aya Kito merasakan perubahan drastis pada dirinya. Tiba-tiba tubuhnya menjadi kurus, dan juga sering terjatuh tanpa penyebab yang jelas. Rupanya itu merupakan gejala awal serangan penyakit Spinocerebellar ataxia (SCA),penyakit langka yang belum ditemukan obatnya. Kisah penuh air mata inisungguh mengetuk hati kita,karena walaupun menahan penderitaan yang hebat, Aya Kito terus berjuang untuk melawan penyakitnya. Kisah nyata ini telah diangkat menjadi drama serial di Jepang dengan judul 1 Liter of Tears,yang tidak hanya menguras air mata, tetapi juga menularkan semangat bagi kita agar senantiasa menghargai kehidupan.


3. A Child Called It
Dewasa ini semakin sering kita mendengar peristiwa CHILD ABUSE -penyiksaan anak. Film-film dan artikel-artikel di majalah-majalah yang mengupas persoalan itu semakin banyak beredar, namun kasus-kasus di situ sering dipaparkan secara sensasional sehingga kita semakin tidak paham apa dan bagaimana sesungguhnya child abuse itu, apa yang sesungguhnya dialami dan diderita oleh anak yang menjadi korbannya. Buku ini membuka wawasan kita, mencerahkan, dan mendidik. David mengajak kita ikut mengalami rasa takutnya, rasa kekalahannya, rasa kesendiriannya; rasa sakitnya, dan rasa marahnya, sampai pada harapan terakhirnya. Dengan masuk ke dalam alur itu, menjadi jelas bagi kita betapa menyakitkannya dunia gelap yang diderita anak-anak korban child abuse. Bahkan secara lebih detil, kita bisa merasakan tangisan anak-anak itu melalui mata, telinga, dan badan David Pelzer. Derigan membaca buku ini kita juga bahkan bisa merasakan keteguhan hati David untuk keluar dari siksaan yang tak kunjung henti menuju kemenangan.

4. Of Mice and Men by John Steinbeck
Kisah ttg dua orang buruh migran yg bersahabat di era Great Depression, yg satu kecil tapi pintar, yg satu besar tapi mentalnya agak2 kurang. Berdua sama2 saling membantu dalam hidup, kala salah satu dari mereka bermasalah. Mereka berdua punya mimpi yg sama untuk hidup sukses, punya tanah sendiri. Tapi hidup pada akhirnya memang tidak seindah mimpi.
Bisa dibilang novella favorit gw, gaya bercerita Steinbeck indah, ngalir dan enak untuk diikutin. Kalo ga sedih atau minimal terharu baca ini, berarti ada yg salah dengan anda.



5. The Pearl by John Steinbeck
Kisah ttg sebuah keluarga nelayan miskin yang suatu ketika anak bayi mereka terkena sengatan kalajengking. Karena mereka ga punya uang, alhasil ga ada dokter yg mau menolong. Sang bapak kemudian berupaya mencari mutiara di laut, hingga akhirnya mendapatkan sebuah mutiara yg sangat besar. Mimpi untuk menjadi makmur dan menghidupi masa depan sang anak pun diharapkan dari mutiara ini. Pada akhirnya, apakah mutiara ini memang membawa kebahagian ataukah justru kesengsaraan?

The Pearl ga kalah menyedihkan dari Of Mice and Men, sama2 bikin nyesek


6. Haji Kok Nunut
Yang lain, pembaca mungkin bisa menambahkan???

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)