Tuesday, January 10, 2012

Tahun Ini Jumlah Beasiswa Bidik Misi 1.000 Orang


PADANG, KOMPAS.com - Universitas Andalas (Unand) Padang pada tahun ini berencana menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga mencapai 1.000 orang.
"Tahun lalu target 750 siswa bisa dicapai, dan untuk 2012 akan ditingkatkan hingga 1.000 orang," kata Pembantu Rektor III Unand Prof Novesar Jamarun di Padang, Rabu (4/1/2012).
Dia mengatakan, untuk tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga 30 ribu orang.

Menurut dia, penambahan kuota ini untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah mahasiswa yang layak mengikuti program itu. "Program Bidik Misi ditujukan khusus bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun pintar," katanya.
Dia menambahkan, sebagaimana tahun sebelumnya yang berhak mengikuti program beasiswa Bidik Misi kriteria utamanya adalah siswa SMA/MA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu dalam hal ekonomi.
Meski demikian, menurut dia, mereka haruslah tetap memiliki prestasi akademik di sekolahnya dan harus lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Untuk tahun ini, tidak diadakan lagi seleksi khusus untuk masuk program ini. Setiap calon mahasiswa harus mengikuti SNMPTN dan lulus dalam ujian tersebut kemudian didata dalam program tersebut. "Daerah target dalam program ini mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Unand sendiri menerima peserta tidak hanya dari Sumbar. Hal itu dimaksudkan agar Unand dapat diketahui dan dikenal di seluruh wilayah Indonesia.
Pemberian beasiswa Bidik Misi merupakan bagian dari program lanjutan yang sudah dicanangkan Kemendikbud sejak 2010. Program Bidik Misi juga merupakan upaya penyiapan sumber daya manusia Indonesia di masa depan, terutama tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia.
"Unand akan terus mengikuti segala macam program yang telah ditentukan Kemendikbud hingga target tercapai," katanya.

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)