MALANG,KOMPAS.com - Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, membuka program beasiswa untuk fakultas kedokteran khusus bagi para santri lulusan SMA/MA jurusan IPA. Program tersebut juga untuk menarik calon mahasiswa baru dari kalangan lulusan pesantren.
"Program beasiswa untuk santri ini baru dibuka tahun ini," jelas Kepala Humas Unisma Malang, Pardiman, Kamis (19/4/2012). Program tersebut menurutnya adalah program dari Kementerian Agama . Unisma hanya mendapatkan jatah 40 orang khusus santri yang akan mengambil Fakultas Kedokteran.
Fakultas Kedokteran di Unisma sendiri sudah berdiri sejak 2005. Lewat program beasiswa ini diharapkan keilmuan para santri bisa ditingkatkan, khususnya yang bercita-cita menjadi dokter. "Selama ini para santri kurang diakomodir di fakultas kedokteran. Padahal tak sedikit santri yang ingin kuliah di kedokteran. Selain itu mereka juga terkendala biaya," kata Pardiman.
Setelah lulus nantinya, jelas Pardiman, sebanyak 40 santri tersebut diwajibkan mengabdi ke pesantren asalnya, minimal selama 2 tahun. "Selain untuk membantu pesantren yang memberi rekomendasi, juga diharapkan bisa membantu warga disekitar pesatren," ujarnya.
Selama masa kuliah, sebanyak 40 santri yang mendapatkan beasiswa tersebut, oleh pihak Unisma akan diasramakan di pondok pesantren dibawah naungan Unisma. "Namun, soal tempat tinggalnya masih dibahas. Karena Unisma juga akan membangun rumah susun sewa," ujarnya.
Pardiman mengatakan, selain mendapat rekomendasi dari pengasuh pesantren, para santri yang berminat tetap harus mengikuti tes penerimsaan.
"Program beasiswa untuk santri ini baru dibuka tahun ini," jelas Kepala Humas Unisma Malang, Pardiman, Kamis (19/4/2012). Program tersebut menurutnya adalah program dari Kementerian Agama . Unisma hanya mendapatkan jatah 40 orang khusus santri yang akan mengambil Fakultas Kedokteran.
Fakultas Kedokteran di Unisma sendiri sudah berdiri sejak 2005. Lewat program beasiswa ini diharapkan keilmuan para santri bisa ditingkatkan, khususnya yang bercita-cita menjadi dokter. "Selama ini para santri kurang diakomodir di fakultas kedokteran. Padahal tak sedikit santri yang ingin kuliah di kedokteran. Selain itu mereka juga terkendala biaya," kata Pardiman.
Setelah lulus nantinya, jelas Pardiman, sebanyak 40 santri tersebut diwajibkan mengabdi ke pesantren asalnya, minimal selama 2 tahun. "Selain untuk membantu pesantren yang memberi rekomendasi, juga diharapkan bisa membantu warga disekitar pesatren," ujarnya.
Selama masa kuliah, sebanyak 40 santri yang mendapatkan beasiswa tersebut, oleh pihak Unisma akan diasramakan di pondok pesantren dibawah naungan Unisma. "Namun, soal tempat tinggalnya masih dibahas. Karena Unisma juga akan membangun rumah susun sewa," ujarnya.
Pardiman mengatakan, selain mendapat rekomendasi dari pengasuh pesantren, para santri yang berminat tetap harus mengikuti tes penerimsaan.
No comments:
Write komentar