BANDUNG, KOMPAS.com — Institut Teknologi Bandung (ITB) mengalokasikan beasiswa Rp 139 miliar dari total perputaran uang Rp 1 triliun setiap tahun. Rektor ITB Akhmaloka mengatakan, beasiswa tersebut tidak hanya berasal dari dana milik ITB sendiri atau sumbangan para alumnus, tetapi juga berasal dari berbagai pemangku kepentingan yang ikut dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.
"ITB itu setiap tahun menyediakan dana Rp139 miliar untuk beasiswa bagi para mahasiswanya," ujar Akhmaloka, di Bandung, Senin (25/6/2012).
Beasiswa itu menurutnya terbagi dalam dua kategori, yaitu beasiswa bagi kalangan tidak mampu dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. "Tentu ada juga kombinasi antara beasiswa bagi yang tidak mampu dan berprestasi, itu hal yang biasa," katanya.
Menurut dia, sekitar 20 persen dari jumlah mahasiswa ITB setiap tahunnya berasal dari kalangan tidak mampu. Pada 2012, dari total 3.400 kursi yang disediakan ITB, sekitar 800 kursi dialokasikan bagi mahasiswa tidak mampu dalam program beasiswa bidik misi.
Selain program bidik misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Akhmaloka menjelaskan, ITB juga menyediakan beasiswa dalam program Beasiswa ITB Untuk Semua (BIUS) yang melibatkan pihak ketiga dan juga sumbangan alumnus, serta beasiswa dari berbagai pemerintah provinsi. ITB, kata Akhmaloka, juga memberikan beasiswa sistem voucer untuk membebaskan biaya pangkal, terutama bagi mahasiswa program pasca-sarjana yang berprestasi.
Untuk tahun akademik 2012, Akhmaloka mengatakan, saat ini proses verifikasi bagi calon mahasiswa yang meminta keringanan biaya masih berlangsung. Dari jalur undangan, ITB telah memperoleh 600 calon mahasiswa program bidik misi. Sisanya sebanyak 200 orang akan dipenuhi dari jalur tes tertulis seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang hasilnya akan diumumkan pada 7 Juli 2012.
"ITB itu setiap tahun menyediakan dana Rp139 miliar untuk beasiswa bagi para mahasiswanya," ujar Akhmaloka, di Bandung, Senin (25/6/2012).
Beasiswa itu menurutnya terbagi dalam dua kategori, yaitu beasiswa bagi kalangan tidak mampu dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. "Tentu ada juga kombinasi antara beasiswa bagi yang tidak mampu dan berprestasi, itu hal yang biasa," katanya.
Menurut dia, sekitar 20 persen dari jumlah mahasiswa ITB setiap tahunnya berasal dari kalangan tidak mampu. Pada 2012, dari total 3.400 kursi yang disediakan ITB, sekitar 800 kursi dialokasikan bagi mahasiswa tidak mampu dalam program beasiswa bidik misi.
Selain program bidik misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Akhmaloka menjelaskan, ITB juga menyediakan beasiswa dalam program Beasiswa ITB Untuk Semua (BIUS) yang melibatkan pihak ketiga dan juga sumbangan alumnus, serta beasiswa dari berbagai pemerintah provinsi. ITB, kata Akhmaloka, juga memberikan beasiswa sistem voucer untuk membebaskan biaya pangkal, terutama bagi mahasiswa program pasca-sarjana yang berprestasi.
Untuk tahun akademik 2012, Akhmaloka mengatakan, saat ini proses verifikasi bagi calon mahasiswa yang meminta keringanan biaya masih berlangsung. Dari jalur undangan, ITB telah memperoleh 600 calon mahasiswa program bidik misi. Sisanya sebanyak 200 orang akan dipenuhi dari jalur tes tertulis seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang hasilnya akan diumumkan pada 7 Juli 2012.
No comments:
Write komentar