Masalah2 khilfaiyah seperti inilah yang kerapkali menjadi tema bahasan ngustadz di TV kabel itu. Yang lalu disebar via akunnya di youtube.
Celakanya, membahas masalah ini justru menimbulkan masalah baru. Sebab, nyatanya itu ditujukan untuk menyerang kelompok tertentu atau amaliah masyarakat tertentu.
Bagi kami, ini amat melelahkan. Amat menguras energi.
Sebab, di satu sisi kami terus berjuang menyadarkan umat yang kian lupa dengan mati. Kian terlena dengan dunia. Seakan tak peduli ia pun akan mengalami saat dikuburkan jasadnya. Ditempeli pipinya dengan tanah.
Di sisi lain, energi itu terkuras pula untuk meluruskan "serangan2" semacam ini.
Orang awam mudah percaya dengan statemen kotbah televisi itu.
Sebab, senjata yang dipakai selalu; kembali pada Alquran dan Hadis Nabi.
Logika orang awam langsung nyambung (dan manggut2) begitu dikatakan;
Alquran pasti benernya.
Hadis Nabi juga pasti bener. Sebab Nabi itu ma'shum.
Lha, kiai, guru, imam madzhab itu cuma manusia biasa. Tidak terjamin bebas dari dosa.
Jadi, pendapat mereka di kitab2 itu belum tentu benar.
Sesat dah jadinya kalo logika ini yang dipakai.
Babat, 28 Oktober 2015
Celakanya, membahas masalah ini justru menimbulkan masalah baru. Sebab, nyatanya itu ditujukan untuk menyerang kelompok tertentu atau amaliah masyarakat tertentu.
Bagi kami, ini amat melelahkan. Amat menguras energi.
Sebab, di satu sisi kami terus berjuang menyadarkan umat yang kian lupa dengan mati. Kian terlena dengan dunia. Seakan tak peduli ia pun akan mengalami saat dikuburkan jasadnya. Ditempeli pipinya dengan tanah.
Di sisi lain, energi itu terkuras pula untuk meluruskan "serangan2" semacam ini.
Orang awam mudah percaya dengan statemen kotbah televisi itu.
Sebab, senjata yang dipakai selalu; kembali pada Alquran dan Hadis Nabi.
Logika orang awam langsung nyambung (dan manggut2) begitu dikatakan;
Alquran pasti benernya.
Hadis Nabi juga pasti bener. Sebab Nabi itu ma'shum.
Lha, kiai, guru, imam madzhab itu cuma manusia biasa. Tidak terjamin bebas dari dosa.
Jadi, pendapat mereka di kitab2 itu belum tentu benar.
Sesat dah jadinya kalo logika ini yang dipakai.
Babat, 28 Oktober 2015
No comments:
Write komentar