Kalau semua ibadah yang dilakukan pada waktu khusus (dalam urusan agama), dan tanpa ada perintah langsung dari Rasulullah saw, dianggap bid'ah, maka sesungguhnya ada banyak sekali bid'ah yang dilakukan oleh kelompok yang langsung memvonis bid'ah dengan kategori:
"Dilakukan pada waktu tertentu, dan jumlah tertentu."
Dan, itu tidak mereka sadari.
Seperti, mengadakan kajian Ahad Pagi.
Itu mereka lakukan setiap hari Ahad pagi.
Alasannya, pas kerjaan kantor libur.
Sehingga mereka yang biasanya ngantor, bisa mengikuti kajian tersebut.
Sebenarnya ini amaliah yang baik sekali. Termasuk urusan
agama lah. Wong dakwah dan mengaji kok.
Tapi, bisa menjadi senjata makan tuan bagi kelompok mereka sendiri.
Sayangnya, sebagian kelompok yang kurang sedang dilanda ketidaksukaan pada kelompok lain itu, mengaplikasikan hukum bid'ah itu hanya pada kelompok lain. Tidak pada kelompoknya sendiri.
Atau kajian DHUHA.
Yang digelar setiap sekitar jam 9 - 11 an.
Itu jamnya shalat Dhuha.
Ini amaliah baik pula.
Tapi, coba dicari hadistnya.
Ada tidak perintah secara langsung bahwa Baginda Rasulullah saw menyuruh rutinan kajian Dhuha.
Atau pula "One Day One Juz"
Ini amaliah amat baik. Sunnah pula.
Tapi, coba cari dah; perintah Rasulullah saw secara langsung untuk mengamalkan hal ini?
Nah, sayangnya, standard bid'ah itu hanya diterapkan terhadap kelompok di luar kelompok mereka.
Akibatnya, orang rutinan baca Surah Yasin tiap malam Jumat, mereka salahkan. Dicela habis-habisan. Bahkan, ngerinya dicap sesat dan masuk neraka.
Akibatnya, orang rutinan khataman Al-Quran tiap hari jumat di masjid (tadarusan) pun dicela habis-habisan. Tidak sunnah. Gak ada perintahnya. Gak ada hadisnya. Sesat dan melanggar ajaran agama...
Benar sekali,
Kajian yang dipahami oleh sebagin ulama ahli tata bahasa bahasa arab saat membaca hadits "Kullu Bid'atin Dhalalah..."
Sehingga, para ulama pun mayoritas menegaskan ada bid'ah yang baik dan bid'ah yang buruk.
Wallahu A'lam...
"Dilakukan pada waktu tertentu, dan jumlah tertentu."
Dan, itu tidak mereka sadari.
Seperti, mengadakan kajian Ahad Pagi.
Itu mereka lakukan setiap hari Ahad pagi.
Alasannya, pas kerjaan kantor libur.
Sehingga mereka yang biasanya ngantor, bisa mengikuti kajian tersebut.
Sebenarnya ini amaliah yang baik sekali. Termasuk urusan
agama lah. Wong dakwah dan mengaji kok.
Tapi, bisa menjadi senjata makan tuan bagi kelompok mereka sendiri.
Sayangnya, sebagian kelompok yang kurang sedang dilanda ketidaksukaan pada kelompok lain itu, mengaplikasikan hukum bid'ah itu hanya pada kelompok lain. Tidak pada kelompoknya sendiri.
Atau kajian DHUHA.
Yang digelar setiap sekitar jam 9 - 11 an.
Itu jamnya shalat Dhuha.
Ini amaliah baik pula.
Tapi, coba dicari hadistnya.
Ada tidak perintah secara langsung bahwa Baginda Rasulullah saw menyuruh rutinan kajian Dhuha.
Atau pula "One Day One Juz"
Ini amaliah amat baik. Sunnah pula.
Tapi, coba cari dah; perintah Rasulullah saw secara langsung untuk mengamalkan hal ini?
Nah, sayangnya, standard bid'ah itu hanya diterapkan terhadap kelompok di luar kelompok mereka.
Akibatnya, orang rutinan baca Surah Yasin tiap malam Jumat, mereka salahkan. Dicela habis-habisan. Bahkan, ngerinya dicap sesat dan masuk neraka.
Akibatnya, orang rutinan khataman Al-Quran tiap hari jumat di masjid (tadarusan) pun dicela habis-habisan. Tidak sunnah. Gak ada perintahnya. Gak ada hadisnya. Sesat dan melanggar ajaran agama...
Benar sekali,
Kajian yang dipahami oleh sebagin ulama ahli tata bahasa bahasa arab saat membaca hadits "Kullu Bid'atin Dhalalah..."
Sehingga, para ulama pun mayoritas menegaskan ada bid'ah yang baik dan bid'ah yang buruk.
Wallahu A'lam...
No comments:
Write komentar