Thursday, May 4, 2017

Mengapa Mendadak Ustadz?

Mengapa Mendadak Ustadz?

Mengapa dulur-dulur kita yang telat mempelajari Islam (seperti Pak Felix, Pak Syafi'i, Bu Irene, Caesar, dll.), mengalami peningkatan besar tentang tentang agama ini?
Mereka punya pengetahuan yang amat banyak dibanding sebagian (oknum) dulur yang bertahun-tahun berislam dan mempelajari ilmunya di pesantren-pesantren?

Jawabannya,
SEMANGAT

Beliau-beliau itu punya semangat yang luar biasa dalam belajar
Semangat tinggi mengejar sekian belas (atau puluh) tahun ketertinggalan belajar agama
Semangat tinggi itu pula yang menjadikan otak menyesuaikan diri
Otak menjadi lebih mudah menyerap informasi yang dibaca

Semangat ini pula yang menjadikan kepercayaan diri meningkat berlipat-lipat
Walau ilmu baru nyampe satu ayat, karena semangat, ya pede luar biasa untuk mengisi ceramah atau seminar

Di sisi lain, ilmu itu laksana pedang
Makin banyak dipakai dan diajarkan (baca: diasah) ia semakin tajam
Èfèknya, pengetahuan beliau-beliau pun meningkat bak kilat
Meng-aras dulur-dulur yang sudah bertahun-tahun belajar agama

Nah,
Semangat ini erat kaitannya dengan perasaan
Begitu perasaan anda libatkan dalam proses belajar, maka efeknya luar biasa
Anda merasa begitu enteng mempelajari sesuatu
Begitu mudah menyerap pengetahuan-pengetahuan

Berbeda ketika belajar tanpa perasaan
Belajar hanya karena tekanan agar dapat nilai bagus
Belajar dalam tekanan supaya cepat lulus
Belajar dalam tekanan supaya tidak kena marah orangtua
Pasti suuulit sekali masuknya

Coba deh lihat orang yang sedang dilanda perasaan (asmara)
Karena perasaan cinta, ia jadi punya semangat berlipat
Karena cinta pula, ia bisa melakukan hal-hal mustahil dalam keadaan normal
Cinta pulalah yang menyebabkan pembenci pelajaran sastra bisa menulis puluhan atau ratusan baris puisi yang nyastra

Perasaan cinta pula yang mengubah Dom Toretto sanggup melakukan sekian banyak aksi mustahil, seperti dalam film Fast Furious 8.

Karena itu, tumbuhkan cinta
Semaikan debar dalam dada saat belajar, saat membaca karya
Semaikan debar kerinduan saat membaca ayat-ayat-Nya
Niscaya anda akan terperanjat melihat diri yang berbeda

Bukankah Einstein yang disebut orang paling cerdas itu, hanya baru menggunakan sekira 15% kemampuan otaknya?
Nah, cara paling mudah meningkatkan potensi otak ialah lewat perasaan

Wallahu a'lam

Babat, 4 Mei 2017
@mskholid
@ruanginstalasi


No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)