Thursday, May 31, 2018

Bawa Anak Kecil ke Masjid

• Bawa Anak Kecil ke Masjid •

Maghrib itu, saya bersama istri ke salah satu masjid favorit di kota saya.
Bahkan, cenderung jadi salah satu ikon kota kecil ini.
.
Kami mengajak juga si kecil. Si kecil ini jarang nangis saat di masjid. Tidak suka teriak-teriak. Paling ya lari-lari di marmer/karpet masjid yang indah dan nyaman itu. Maklum, di rumah kami tak punya lantai atau marmer sebagus di masjid. Mungkin dia senang, bahagia menemukan kemewahan baru.
.
Di tengah shalat (rakaat 2), si kecil menangis keras. Hati saya gundah. Galau sepanjang shalat. Posisi dia di shaf perempuan di belakang bersama bundanya.
.
Ada apa? Gak biasanya si kecil nangis sekeras dan sekencang itu. Bahkan sepanjang itu.
Yang bikin saya tambah galau, bacaan imam pada rakaat itu kok terasa semakin naik volumenya. Kesan yang saya tangkap, pak Imam mencoba menandingi kencangnya tangisan si kecil.
Kesan yang saya tangkap lagi, bacaan beliau kok tambah lama dibanding rakaat awal tadi. Saya makin galau. Sementara si kecil belum berhenti tangisannya.
.
Usai salam, saya langsung beranjak ke belakang.
Meminta penjelasan dari istri.
Rupanya si kecil awalnya kejar-kejaran dengan anak yang lebih besar darinya.
Entah sekadar dikejar atau diperlakukan hal lain (istri gak tau).
Yang jelas dia menangis di jarak yang cukup jauh dari istri.
Lalu kebingungan mencari lokasi istri--demi meminta perlindungan
Ya, bisanya cuma nangis. Wong anak kecil.
.
Persoalan anak kecil ke masjid ini memang jadi polemik di masyarakat dan atau takmir. Antara diperbolehkan atau dilarang.
Keputusan terbaik, lihat situasi dan kondisi setempat saja.
Takmir yang berpikiran terbuka lebih mengerti mana yang terbaik.

-------

Pertanyaannya, bolehkah bawa anak kecil ke masjid?
Kalau berdasarkan riwayat Nabi saw; jawabannya pasti BOLEH.
.
#1
Ada riwayat Baginda Rasulullah saw suatu ketika menjadi imam. Namun, beliau sujudnya terlalu lama. Gak seperti biasanya. Sebagian makmum sampai penasaran; ada apa?
Rupanya, cucu Nabi saw yang masih kecil sedang asyik "ngangkruk" di atas punggung Baginda Nabi saw.
Beliau tidak ingin mengganggu keasyikan cucunya bermain.
Padahal beliau sedang shalat lho, ya...
Artinya, anak kecil juga diperbolehkan ke masjid
Artinya, sebagai orang dewasa yang sedang shalat, beliau tidak ingin mengganggu anak kecil yang sedang bermain
.
#2
Ada riwayat bahwa Rasulullah saw menyarankan para imam agar pengertian dengan kondisi jamaahnya. Sebab, jamaah itu kondisinya pasti berbeda-beda. Ada yang tua, ada yang sibuk, ada yang sakit, ada yang punya anak kecil. Terkait anak kecil di hadits ini, terbuka dua kemungkinan. Si kecil ditinggalkan di rumah atau sedang dibawa ke masjid.
.
Pertanyaan kedua,
Kenapa Pak Imam di masjid favorit itu masih juga panjang bacaannya walau mendengar tangisan anak kecil?
Saya tidak tau jawaban pastiya.
Ada kemungkinan beliau saking enaknya ngaji, sampai tidak mendengar ada tangisan anak kecil di belakang yang sedang berharap uluran tangan bundanya.
.
Pertanyaan ketiga,
Mungkinkah kita berharap punya generasi muda yang dekat dengan masjid, yang aktif di masjid, sementara sejak kecil mereka tidak pernah dibiasakan ke masjid?
Bahkan dilarang!!!
Atau bahkan dimarah-marahi dan diancam kalau rame di masjid?
NOL. NOL. NOL.
.
Saya saja yang sejak kecil tidurnya di masjid, lari-lari kejar-kejaran di masjid, main bola di depan masjid, bikin lapangan voly di belakang masjid, malamnya sering tidur di masjid, besarnya segede ini tidak selalu jamaah di masjid.
Apalagi yang sejak kecil nggak pernah ke masjid. Atau trauma masjid.
.
Akibatnya, masjid kita hanya akan kebagian generasi tua renta. Yang memang sudah tinggal menunggu waktu. Wajar.
Bahkan, di usia kepala tiga ini terkadang saya melihat diri saya adalah jamaah termuda di antara para jamaah.
Lalu dimana mereka-mereka yang usia SD/MI, SMP, SMA?
.
Jawabannya memang tidak semata karena larangan sejak kecil masuk masjid.
Zaman now, tantangannya semakin beragam
Gadget, game online, PS, warung kopi wifi, cafe, dkk.
Semuanya berpotensi besar menggerus generasi dekat masjid
Mestinya, ini adalah tantangan bagi masjid untuk menjadikan dirinya menarik dan diminati
Minimal, masjid terasa ramah dan nyaman bagi mereka.
.
Tapi,
Anak-anak kalau berisik itu kan ganggu shalat?
Betul. Kalau berisik dan ramenya kelewatan.
Jika sekadar celotehan si kecil, kok ada yang terganggu, itu yang bermasalah sebenarnya  bukan anak kecilnya. Tapi shalatnya si orang dewasa yang masih berkualitas anak kecil.

Babat, 31 Mei 2018

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)