Wednesday, August 28, 2019

Umar, Sang Pembangun

• Umar, Sang Pembangun •

Pakar Bahasa, Fairuz Zabadi dalam Kamus al-Muhith menyebutkan asal mula kata "umar". Umar berasal dari kata عمر yang berarti : بنى "membangun". Masdarnya : عمارة "pembangunan". Dengan demikian, Umar artinya : ahli pembangunan.

Apa yang dibangun?

#1. Membangun Karakter
Dengan karakter tegas dan kerasnya dalam membela kebenaran, menjadikan Umar ditakuti setan.



Suatu hari, di Kota Madinah, Umar mendapati beberapa orang ibu-ibu sedang menyanyikan syair. Syair-syair kerinduan. Syair cinta.
Umar bertanya,
"Apa yang menjadikan kalian menyanyikan lagu kerinduan itu?"
Mereka menjawab,
"Kami rindu pada suami kami. Sebab, mereka engkau kirimkan untuk berperang di Irak, wahai Khalifah. Sudah 4 bulan belum pulang."

Seketika itu, Umar merespon dan bertanya pada mereka.
"Berapa lama kalian kuat ditinggal para suami?"
"Dua bulan?"
"Berkurang sabarnya saat ditinggal?"
"Tiga bulan?"
"Kalau habis tingkat kesabaran, berapa lama?"
"Empat bulan."

Semenjak itu, Umar membuat undang-undang; seorang tentara maksimal berangkat di medan perang selama 4 bulan. Kalau sudah 4 bulan, harus pulang ke rumah. Bertemu keluarganya. Ini dilakukan untuk membangun dan menjaga karakter wanita yang kesepian/kangen pada suaminya saat ditinggalkan.

Teori ini kemudian digunakan oleh banyak negara dalam mengirimkan pasukan perangnya. Maksimal 4 bulan berada di medan perang.
Saya ingat, saat dulu masih kerja di perusahaan tambang batubara. Teman-teman pekerja tambang batubara (yang tinggal jauh dari keluarganya), akan diberikan cuti untuk pulang kampung setiap 3 bulan sekali. Libur kerja 2 minggu. Akomodasi dan tiket pulang, ditanggung perusahaan. Keren.

#2. Membangun Kecerdasan

Di buku Ensyclopedia Britannica, disebutkan bahwa yang pertama kali menetapkan lembaga peradilan ialah Umar bin Khattab. Sebelumnya, bentuk hukumam hanya ditetapkan lewat had. Dengan keputusan mufti atau khalifah. Sementara dengan adanya lembaga peradilan, seorang terdakwa bisa membela diri dengan sekian bukti dan alibi. Yang itu akan menjadi dasar bagi para penegak hukum untuk menetapkan keadilan.

Konsep lembaga semacam ini ditiru oleh hampir semua negara dalam mewujudkan keadilan.

#3. Membangun Ilmu Firasat

Ilmu Firasat ini diwarisi Umar dari Kanjeng Nabi saw.
Saking kuatnya firasat yang dimiliki Umar, Syekh Ibrahim al-Hazimi dalam kitabnya: فراسة المؤمن قصص واقعية, menyebutkan Umar sebagai Imamul Mutafarrisin dan Syaikhul Mutawassimin.

Ada banyak contoh firasat Umar dalam keseharian.
Banyak pula ayat Alquran turun, sesuai dengan perkataan yang disampaikan Umar sebelumnya kepada Baginda Nabi saw.

- Umar usul pada Nabi saw agar memerintah istri-istri beliau untuk menggunakan hijab. Lalu turunlah ayat perintah hijab.
- Umar usul agar menjadikan maqom Ibrahim sebagai musholla. Lalu turun ayat: واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى
- Rasulullah saw meminta pendapat Umar ra tentang putusan yang hendak diberlakukan pada tawanan Perang Badar. Umar berpendapat; bunuh saja. Lantas turun ayat yang senada.
- dan lain-lain...

Wallahu a'lam...

Tritunggal, 28 Agustus 2019
@mskholid

- disarikan dari pengajian Gus Qoyyum Mansur, Lasem. Channel Youtube: Muhibbin Gus Qoyyum.

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)