Friday, June 24, 2022

Khutbah Jumat: Belajar dari Tiga Hewan Kecil dalal Al-Quran

 Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

فقد قَالَ اللهُ تَعَالَى  في كتابه الكريم: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang ingkang penuh keberkahan meniko, khatib wasiat kangge kitho sedoyo; utamipun kangge diri pribadi piyambak. Anggen kitha senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan lan takwa dumateng Allah SWT. Dengan cara sekuat tenaga ngelampahi kewajiban-kewajiban lan nilar utawi nebihi sedoyo perbuatan ingkang diharamkan.  

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Wonten tiga binatang kecil ingkang dijadikan sebagai nama surah di dalam Al-Qur’an, inggih meniko Al-Naml (semut), Al-'Ankabut (laba-laba), lan Al-Nahl (lebah). Menawi kitho amati secara seksama, tiap binatang meniko nggadahi karakter khas ingkang saget dados kiasan saking kehidupan manusia.

Contoh, yang pertama An-Naml utawi Semut. Binatang meniko nggadahi karakter pekerja keras dalam hidupnya. Tidak kenal lelah dalam bekerja. Koloni semut suka menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti. Konon, binatang kecil meniko nggadahi kekuatan nggotong barang yang berkali-kali lipat dibanding berat tubuhnya. Bahkan, dia saget menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Karakter pekerja keras dan senang bekerja sama meniko adalah sisi positif semut.

Ananging, di sisi lain semut nggadahi sifat tamak dan loba yang sedemikian besar. Sehingga, dalam hidupnya dia berusaha mengumpulkan bahan makanan yang berlipat-lipat banyaknya—melebihi kebutuhan dirinya. Bahkan seringkali makanan yang dikumpulkan meniko tidak berguna sama sekali bagi dirinya. Di samping itu, semut ugi nggadahi karakter mboten purun berbagi kepada komunitas di luar kelompoknya. Meniko adalah contoh karakter negatif ingkang saget kita jauhi.

Wonten ing surah Al-Naml meniko dipun ceritakan kisah kezaliman Raja Fir'aun dumateng kaum Bani Israel. Ugi dipun ceritakan kisah tentang Nabi Sulaiman AS ingkang nggadahi kekuasaan yang mboten dipun miliki oleh manusia mana pun sebelum lan sesudah beliau. Juga kisah seorang raja perempuan ingkang berusaha menyogok Nabi Sulaiman AS demi mempertahankan kekuasaan ingkang dipun miliki.  

Maasyirol Muslimin rahimakumullah...

Ingkang nomer kali; Al-Ankabut (laba-laba). Al-Quran menyebutkan bahwa: Sarang laba-laba meniko merupakan tempat yang paling rapuh. Sebagaimana dipun singgung wonten ing ayat 41:

 مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba. Kalau mereka mengetahui.”

Rumah laba-laba meniko, sekalipun terlihat indah dan menawan, ia bukanlah tempat ingkang aman. Amergi, nopo mawon ingkang mencoba berlindung di sana bakal disergap oleh sang laba-laba lan dasdos santapan lezatnya. Jangankan serangga lain, laba-laba jantan mawon ingkang sampun selesai berhubungan, akan disergap lan dijadikan santapan oleh sang betina. Telur

Karakter negatif laba-laba meniko menjadi kiasan karakter sebagian manusia. Ingkang bekerja keras kangge memenuhi kebutuhannya, ananging mboten memperhatikan rambu-rambu lan aturan. Mboten melihat halal lan haram pekerjaannya. Bahkan, terkadang tega menghancurkan tetangga atau bahkan keluarganya sendiri.

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Ingkang terakhir; wonten surah naminipun An-Nahl (utawi lebah). Al-Qur’an menyebutkan bahwa lebah meniko bergerak atas dasar ilham saking Allah SWT, sehingga ia mampu memilih memilih gunung lan pohon-pohon sebagai tempat tinggalnya yang aman. Firman Allah SWT (QS An-Nahl: 68) :

 وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

Artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia’."

Sisi positif pertama saking lebah inggih meniko: Sarangnya dibuat berbentuk segi enam. Mboten bentuk segi lima atau utawi empat; tujuannya supados mboten terjadi pemborosan dalam lokasi.

Yang kedua; makanan ingkang dipilih lebah ialah saripati bunga-bunga. Lebah mengambil sari bunga, tanpo ngerusak bunga lan tanaman meniko. Bahkan, seringkali membantu terjadinya penyerbukan bunga. Sehingga bunga-bunga meniko saget bertumbuh dados  buah-buahan ingkang biasa kita konsumsi.

Karakter Lebah yang ketiga inggih meniko; lebah mboten suka menumpuk-numpuk makanannya seperti semut. Dia mengolah makanannya dados produk lain ingkang bernilai lebih tinggi. Hasil olahannya inggih meniko lilin lan madu ingkang sangat besar manfaatipun kangge manusia.

Lilin zaman dulu digunakan kangge alat penerangan. Tentu saja, zaman sebelum ada listrik, alat bahan penerang semacam lilin meniko adalah barang ingkang sangat penting. Hasil olahan lebah kedua inggih meniko madu; menurut Al-Quran madu saget dados obat yang ampuh membantu menyembuhkan.

Maasyirol Muslimin rahimakumullah...

Karakter positif lain saking lebah inggih meniko dia sangat disiplin, lebah ugi taat pada teamwork (utawi bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing), lan yang terakhir; lebah selalu disiplin menyingkirkan sedoyo barang ingkang mboten berguna dari sarangnya. Di samping itu, lebah ugi nggadahi sikap tegas lan pemberani. Dia tidak akan mengganggu kecuali ada yang mengganggunya. Menawi sudah ngamuk, lebah akan menyengat dan rela mati melawan pihak yang mengganggu.

Hadirin, Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Sikap hidup manusia seringkali dipun ibaratkan kaleyan berbagai jenis hewan. Wonten jenis manusia ingkang "berbudaya semut", yakni menghimpun lan menumpuk ilmu (tanpa mau mengolah lan berbagi dengan orang lain). Utawi suka menumpuk-numpuk materi lan harta benda, tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya dan tidak mau berbagi dengan orang lain.

Ugi wonten model manusia ingkang mirip laba-laba. Yaitu orang-orang ingkang mboten mikir opo, di mana, utawi kapan dia makan, akan tetapi yang dipikirkan adalah: “Siapa yang dimakan?” Meniko dados kiasan saking sifat manusia ingkang mencelakakan lan merugikan orang lain.

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Baginda Nabi Muhammad saw mengibaratkan seorang mukmin sebagai lebah. Karakter mukmin yang baik ialah mboten merusak lan mboten menyakiti. Mboten makan kecuali ingkang halalan – thoyyiban, lan mboten menghasilkan kecuali sesuatu yang bermanfaat.

Lebih rinci lagi, lebah setidaknya nggadahi tiga keistimewaan yang dapat menjadi analogi tentang karakter ideal manusia. Pertama, lebah mboten merusak tempat yang dia hinggapi, sekecil apa pun bagian pohon tersebut. Hal meniko dados pelajaran kangge manusia supados menghindari perilaku ingkang menimbulkan madharat utawi kerugian terhadap orang lain.

Ingkang Kedua, lebah hanya makan sesuatu yang baik-baik, yakni saripati bunga. Sehingga yang dikeluarkannya pun baik-baik, yakni madu. Dalam hal ini, manusia diperintah mengonsumsi segala sesuatu yang serba halal. Keranten, rezeki lan makanan ingkang halal, akan membuahkan perilaku lan karakter positif kangge tiyang tersebut.

Mugi-mugi kitho sedoyo termasuk tiyang-tiyang ingkang beriman lan nggadahi pribadi lan akhlak ingkang sae, sesuai dengan petunjuk lan tuntunan saking Kanjeng Rasulullah saw. Amin ya Rabbal alamin...

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِلٰهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ 

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ  ، وقال تعالى : إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.

. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Diadaptasi dari tulisan H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung. Yang dimuat di situs NU Online.

 

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)