"Ustadz, saya permah sambang anak saya sore-sore. Eh, banyak penjual jualan di depan pondok. Banyak anak TPQ yang beli. Terus anak pondok gak boleh jajan? Saya jadi kasihan!" curhat beliau.
Ini tipe wali santri yang kemarin sangat perhatian soal hieginitas makanan di pondok. Minum air galon isi ulang saja gak mau. Pengennya merk Cleo atau Club gitu.
Tapi, sekarang kok malah menyuruh anaknya bisa jajan seenaknya di pedagang pinggir jalan. Yang tentu saja rata-rata menggunakan pemanis buatan, minyaknya juga bekas atau berulang kali dipakai, belum lagi sisi kebersihan lainnya yang entah beliau akan kolu makan atau tidak.
Nanti kalau anaknya sakit, permintaannya berubah lagi. Tolong anak saya diawasi, jangan boleh beli jajan sembarangan. Lhaaa, kalau nanti begitu maksudnya gimana.
No comments:
Write komentar