Caranya Hemat
• Caranya Hemat •
Suatu ketika, seorang ibu rumah tangga sowan ke rumah guru kami. Beliau curhat tentang kesulitan keuangan rumah tangganya. Padahal, suaminya sudah kerja. Dia--sebagai istri--juga ikut bekerja.
"Kok kurang terus nggeh, Mbah?"
"Kudu hemat," jawab Mbah singkat.
"Maksudnya bagaimana?" tanya sang tamu.
"Hemat itu mudah. Caranya; bagaimana mengatur keuangan agar sekeluarga bisa kenyang, namun tetap bisa menyisihkan uang untuk tabungan," jawab guru.
Misalnya, makan 3x sehari.
Jika sarapan, makan siang, dan makan malam lauknya pilih-pilih harus daging ayam, kambing, atau ikan tongkol, ya kemungkinan besar gak bisa saving. Malah bisa jebol keuangan keluarga Anda.
Coba diatur.
Dalam 3x makan itu, ada yang pakai tempe, telur, dan satunya ayam.
Atau besok lagi diatur; tempe, telur, dan daging.
Atau kalau mau saving lebih banyak, coba diatur menunya. Pagi tempe, siang pindang, malam telur atau ikan asin. Tetap bisa kenyang kan? Bisa.
Itulah tugas ibu. Sebagai pengatur keuangan keluarga. Anak itu kan opo jare wong tuwone. Menu favorit anak2 juga biasanya mengikut pada menu yang disediakan orangtuanya.
Kalau mau hemat dan tidak kekurangan, jangan malah dibiasakan beli makan di luar terus menerus.
Coba hitung, anggota keluarga 4 orang. Ayah, Ibu, 2 Anak.
Pemasukan bulanan 5 juta.
Setiap hari makan 3x beli di luar.
1 porsi makan anggap saja 15.000.
Maka, hitungannya begini:
4 orang x 15.000 = 60.000/orang
Makan 3x sehari 》60k x 3 = 240.000/hari
1 bulan 》240.000 x 30 = 7.200.000/bulan.
Itu utk pengeluaran makan saja, sebulan sudah begitu. 7.2juta--jauh lebih besar daripada penghasilan bulanan keluarga itu. Belum lagi bayar listrik, kebutuhan sekolah, pulsa/paket, bensin, PAM, dan lain-lain.
Itu gambaran kasarnya.
Pasti ada yang komen:
"Saya mah gak pernah mikir begituan. Buktinya cukup-cukup saja."
Nanti saya jawab,
"Berarti Anda memang kaya. Saya pinjam 10 juta kalau begitu."
》》》mungkin bersambung tulisan berikutnya: "Mengapa Harus Ada Saving?"
PP Cahaya Quran Babat,
Ahad, 14 April 2024
@mskholid