Tuesday, June 19, 2018

Membenci Maksiat Harus Pakai Ilmu

• Membenci Maksiat Harus Pakai Ilmu •

Misalnya, anda di jalan raya.
Lihat anak-anak jalanan sedang menghadang kendaraan atau meminta-minta agak memaksa.
Anda mungkin bergumam; "Anaknya siapa itu, ya? Kok bisa kayak gitu? Apa gak diurus orangtuanya?"

Anda marah dan membenci kelakuan mereka.
Bahkan bisa jadi, muncul sumpah serapah yang lebih buruk--jika korbannya adalah anda sendiri.

Tapi,
Begitu diberitahu bahwa yang di jalanan tadi itu salah satunya ialah keponakan anda.
Saya yakin kalimat gumam anda bakal berubah.
"Mugi-mugi Gusti Allah mengampuni. Semoga segera sadar dan bertobat."
Kalimat anda berbalik 180 derajat.

Misalnya,
Anda mendengar tetangga anda jadi korban narkoba
Kecanduan obat terlarang.
Bisa jadi, anda akan bicara buruk tentang tetangga itu
Kebablasan, ngomong yang tidak-tidak

Tapi,
Begitu menyadari bahwa tetangga itu yang suka memberi anda
Sering mengirimi sembako
Suka memberi pinjaman utang (nirbunga)
Sikap anda berbalik 180 derajat
Mendoakan semoga segera sembuh dan terhindar dari narkoba

Misal lainnya,
Anda naik bis umum
Kaki anda terinjak penumpang lain
Seketika anda bergolak mau marah dan menyentak si penginjak

Namun,
Begitu tahu si penginjak itu seorang perempuan muda yang cantik
Sikap anda bisa berubah ...
"Gak apa-apa, mbak. Gak sakit kok...!!!"

Lha,
Terus, anda marah itu karena kesalahannya,
ataukah ...
Karena dia tidak "cantik" dalam standar anda?

Sebabnya ialah:
Kasus pertama, anda menyikapi maksiat/kesalahan tanpa kepentingan
Kasus kedua, karena Anda menyikapi maksiat dengan kepentingan
Di sinilah pentingnya ilmu dalam menyikapi segala hal
Termasuk sikap tegas terhadap maksiat atau kesalahan yang diperbuat orang lain.

Di sinilah, ilmu tasawuf menunjukkan perannya
Sehingga anda bisa bersikap adil, penuh hikmah dalam menyikapi kebaikan ataupun keburukan orang lain (keluarga atau tidak, separtai atau tidak, seorganisasi atau tidak, sesuku atau tidak).

Wassalam...

Babat, 19 Juni 2018
@mskholid

*disarikan dari ngajinya Gus Bahauddin Nursalim نفعنا الله بعلومه

Thursday, May 31, 2018

Bawa Anak Kecil ke Masjid

• Bawa Anak Kecil ke Masjid •

Maghrib itu, saya bersama istri ke salah satu masjid favorit di kota saya.
Bahkan, cenderung jadi salah satu ikon kota kecil ini.
.
Kami mengajak juga si kecil. Si kecil ini jarang nangis saat di masjid. Tidak suka teriak-teriak. Paling ya lari-lari di marmer/karpet masjid yang indah dan nyaman itu. Maklum, di rumah kami tak punya lantai atau marmer sebagus di masjid. Mungkin dia senang, bahagia menemukan kemewahan baru.
.
Di tengah shalat (rakaat 2), si kecil menangis keras. Hati saya gundah. Galau sepanjang shalat. Posisi dia di shaf perempuan di belakang bersama bundanya.
.
Ada apa? Gak biasanya si kecil nangis sekeras dan sekencang itu. Bahkan sepanjang itu.
Yang bikin saya tambah galau, bacaan imam pada rakaat itu kok terasa semakin naik volumenya. Kesan yang saya tangkap, pak Imam mencoba menandingi kencangnya tangisan si kecil.
Kesan yang saya tangkap lagi, bacaan beliau kok tambah lama dibanding rakaat awal tadi. Saya makin galau. Sementara si kecil belum berhenti tangisannya.
.
Usai salam, saya langsung beranjak ke belakang.
Meminta penjelasan dari istri.
Rupanya si kecil awalnya kejar-kejaran dengan anak yang lebih besar darinya.
Entah sekadar dikejar atau diperlakukan hal lain (istri gak tau).
Yang jelas dia menangis di jarak yang cukup jauh dari istri.
Lalu kebingungan mencari lokasi istri--demi meminta perlindungan
Ya, bisanya cuma nangis. Wong anak kecil.
.
Persoalan anak kecil ke masjid ini memang jadi polemik di masyarakat dan atau takmir. Antara diperbolehkan atau dilarang.
Keputusan terbaik, lihat situasi dan kondisi setempat saja.
Takmir yang berpikiran terbuka lebih mengerti mana yang terbaik.

-------

Pertanyaannya, bolehkah bawa anak kecil ke masjid?
Kalau berdasarkan riwayat Nabi saw; jawabannya pasti BOLEH.
.
#1
Ada riwayat Baginda Rasulullah saw suatu ketika menjadi imam. Namun, beliau sujudnya terlalu lama. Gak seperti biasanya. Sebagian makmum sampai penasaran; ada apa?
Rupanya, cucu Nabi saw yang masih kecil sedang asyik "ngangkruk" di atas punggung Baginda Nabi saw.
Beliau tidak ingin mengganggu keasyikan cucunya bermain.
Padahal beliau sedang shalat lho, ya...
Artinya, anak kecil juga diperbolehkan ke masjid
Artinya, sebagai orang dewasa yang sedang shalat, beliau tidak ingin mengganggu anak kecil yang sedang bermain
.
#2
Ada riwayat bahwa Rasulullah saw menyarankan para imam agar pengertian dengan kondisi jamaahnya. Sebab, jamaah itu kondisinya pasti berbeda-beda. Ada yang tua, ada yang sibuk, ada yang sakit, ada yang punya anak kecil. Terkait anak kecil di hadits ini, terbuka dua kemungkinan. Si kecil ditinggalkan di rumah atau sedang dibawa ke masjid.
.
Pertanyaan kedua,
Kenapa Pak Imam di masjid favorit itu masih juga panjang bacaannya walau mendengar tangisan anak kecil?
Saya tidak tau jawaban pastiya.
Ada kemungkinan beliau saking enaknya ngaji, sampai tidak mendengar ada tangisan anak kecil di belakang yang sedang berharap uluran tangan bundanya.
.
Pertanyaan ketiga,
Mungkinkah kita berharap punya generasi muda yang dekat dengan masjid, yang aktif di masjid, sementara sejak kecil mereka tidak pernah dibiasakan ke masjid?
Bahkan dilarang!!!
Atau bahkan dimarah-marahi dan diancam kalau rame di masjid?
NOL. NOL. NOL.
.
Saya saja yang sejak kecil tidurnya di masjid, lari-lari kejar-kejaran di masjid, main bola di depan masjid, bikin lapangan voly di belakang masjid, malamnya sering tidur di masjid, besarnya segede ini tidak selalu jamaah di masjid.
Apalagi yang sejak kecil nggak pernah ke masjid. Atau trauma masjid.
.
Akibatnya, masjid kita hanya akan kebagian generasi tua renta. Yang memang sudah tinggal menunggu waktu. Wajar.
Bahkan, di usia kepala tiga ini terkadang saya melihat diri saya adalah jamaah termuda di antara para jamaah.
Lalu dimana mereka-mereka yang usia SD/MI, SMP, SMA?
.
Jawabannya memang tidak semata karena larangan sejak kecil masuk masjid.
Zaman now, tantangannya semakin beragam
Gadget, game online, PS, warung kopi wifi, cafe, dkk.
Semuanya berpotensi besar menggerus generasi dekat masjid
Mestinya, ini adalah tantangan bagi masjid untuk menjadikan dirinya menarik dan diminati
Minimal, masjid terasa ramah dan nyaman bagi mereka.
.
Tapi,
Anak-anak kalau berisik itu kan ganggu shalat?
Betul. Kalau berisik dan ramenya kelewatan.
Jika sekadar celotehan si kecil, kok ada yang terganggu, itu yang bermasalah sebenarnya  bukan anak kecilnya. Tapi shalatnya si orang dewasa yang masih berkualitas anak kecil.

Babat, 31 Mei 2018

Wednesday, May 16, 2018

Desain Kaos PKB untuk Cabup Madiun Djos-To

Desain Kaos PKB untuk Cabup Madiun Djos-To

Tuesday, April 24, 2018

Nasihat Yai Salim Azhar untuk Pengurus Baru NU

• Tiga Nasihat Kiai Salim (Yai Sabartas) pada Pengurus NU •

#1. Rela Berkorban Tenaga dan Materi

Menurut Yai Salim, sikap seperti ini dicontohkan dengan maksimal oleh Almaghfurlah Kiai Baqir Adelan semasa hidup beliau. Di mana, Yai Baqir dalam keseharian tidak hanya sibuk ngurusi pondok Kranji, ngurusi dagang kayu, tapi juga ikut jadi pengurus NU. Ikut berjuang bersama di organisasi NU.
.
Tidak hanya waktu beliau yang tersita cukup cukup banyak di NU
Materi dan dana pribadi juga beliau sumbangkan untuk kelangsungan organisasi
Totalitas beliau sebagai sesepuh warga Kranji (NU--khususnya) diharapkan menjadi teladan bagi pengurus baru dalam menjalankan amanah yang diembannya.
.
#2. Menjaga NU dan NKRI
.
Salah satu amanah para ulama (NU--khususnya) adalah menjaga NKRI. Beliau-beliau, yang ikut mendirikan bangsa ini, sudah berijtihad yang hasilnya negara Indonesia ini. Bukan negara berbentuk kerajaan (monarkhi), militerisme, atau federalisme. Tapi Kesatuan Republik Indonesia.
.
Semua warna punya hak dan kewajiban yang sama.
Tak pandang; anak siapa, keturunan siapa, suku apa, agama apa.
Karena itu, kecintaan pada negara dan tanah air perlu terus menerus ditingkatkan
Salah satunya lewat mempopulerkan syair ciptaan Mbah KH Abdul Wahab Chasbullah (Ya Ahlal Wathan).

#3. Tidak Manuk Gelatik Cucuk-é Biru

"Mari Dilantik, Ditinggal Turu".

Babat, 24 April 2018
@mskholid
@ruanginstalasi
Sekjend Ikbal Tabah
.
.
*Sekilas catatan usai Pelantikan Pengurus NU dan GP Ansor Ranting Kranji di Aula YPP Tarbiyatut Tholabah Kranji, Ahad (22/04/2018) lalu.
*capture lirik lagu diambil dari Buku Biografi KH Abdul Wahab Chasbullah, karya Drs. Choirul Anam

Sunday, April 22, 2018

Tiga Tuntas di MA Tarbiyatut Tholabah

• Tiga TUNTAS di MA Tabah •

"Di sini, banyak sekali wisuda," kalimat pembuka tausiyah KH Nasrullah Baqir saat wisuda Prodistik Ma Tarbiyatut Tholabah, Kamis (19/04/2018) lalu.

Wisuda pertama, bagi santri-santri yang lulus baca-hafalan Al-Qur'an dengan Metode Ummi
Wisuda kedua, bagi santri-santri yang lulus baca kitab kuning dan ilmu nahwu dasar dengan metode Al-Miftah lil Ulum.
Wisuda ketiga, bagi santri yang purna dari sekolah formal
Wisuda keempat, bagi santri yang mengikuti program terapan bidang teknologi informasi kerjasama dengan ITS Surabaya.

"Jadi, diam-diam santri yang mondok di PP Tabah ini, bisa tuntas 3 hal," terang Yai Nasrullah.

Program yang dicanangkan Pondok Kranji (PP Tarbiyatut Tholabah) memang didesain supaya lulusannya menguasai beberapa keahlian minimal seorang santri saat lulus.

TUNTAS

#1. BACA AL-QUR'AN TARTIL

Lulusan Pondok Kranji diharapkan minimal bisa baca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Sesuai tajwid dan makharijul hurufnya. Kemampuan ini adalah syarat minimal seorang santri. Jangan sampai ada santri yang memalukan saat ditunjuk jadi imam shalat. Sebab bacaan Al-Qur'an-nya belepotan.

Sebaliknya, jangan ada santri yang terlalu pede maju jadi imam, sementara hafalannya "Qulhu wae, Lek!"
Inilah kenapa standard bacaan dan hafalan menjadi salah satu target lulusan Pondok Kranji.

#2. BACA KITAB KUNING

Setelah Qur'an-nya tuntas, kemampuan yang harus dipunyai ialah baca kitab kuning. Tentu saja sebagai bekal mereka menyelami samudera ilmu agama. Jangan sampai santri nampak fasih bicara soal agama, namun gelagapan saat diminta baca kitab sumbernya langsung.

Waktu belajar di pesantren amat terbatas. Jelas tak mungkin semua kitab yang tersedia, bisa terbaca dan dikaji semua. Maka, dibutuhkan kunci untuk membaca kitab-kitab tersebut. Yakni ilmu nahwu dan shorof. Di sini, peran metode Al-Miftah dirasa mumpuni untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

#3. TUNTAS KOMPUTER

Ini zaman teknologi informasi. Zamannya orang beradu tak hanya di dunia nyata. Pun di dunia maya, kita dituntut untuk menyebarkan kebaikan dan kebaikan lewat sarana yang ada. Tak asal menyebarkan, tapi harus pula bisa mengemas dengan tampilan menarik dan mengenal.

Semua ini tak bisa dicapai tanpa kemampuan yang mumpuni di bidang teknologi. Termasuk dalam menjalankan aplikasi-aplikasi pendukung--semacam After Effect, Adobe Premier, Corel Draw dkk.

Alhamdulillah...
Poin ketiga ini bisa tuntas lewat program Prodistik MA Tabah kerjasama dengan ITS Surabaya.

"Syaratnya ialah temen dan utun," jelas Kiai Nasrullah sebelum memungkasi nasihat dengan doa penutup.

- Catatan usai Wisuda -

Kranji, 22 April 2018
Oleh: MS. Kholid
Sekjend Ikbal Tabah

Thursday, April 19, 2018

Canggih dengan Prodistik

• Canggih dengan Prodistik •

Awalnya, saya diminta bantu membina tim redaksi Majalah An-Nashihah
Ini majalah terbitan OSIS MA TABAH
Ketika itu, file mentah materi majalah sudah setengah jadi
Siap masuk proses tata letak (layout)

Anak-anak redaksi sudah siap menyerahkan pekerjaan layout ke pihak luar
Alasannya, mereka tidak sanggup garap layout
Saya memahami alasan itu, karena untuk melayout majalah dibutuhkan keahlian khusus dan softwere khusus
Tidak cukup pakai Corel dan Photoshop

Namun, pimpinan madrasah meminta agar semua proses penerbitan  (selain percetakan) harus digarap sendiri.
Alasannya, supaya ada rasanya pengalaman nggarap majalah sendiri
Supaya, ada transfer ilmu me-layout dari saya ke redaksi

Secara pribadi, saya tidak sanggup
Pertama, saya bukan ahli layout (hanya mengerti ilmu layout dan dasar-dasar penggunaan softwere Adobe InDesign sebagai tukang layoutnya)
Kedua, waktu. Dengan domisili di Babat, tidak mungkin saya tiap hari mendampingi tim redaksi bekerja.
Ketiga, Kemampuan redaksi di bidang layout. Bisa dibilang pengetahuan mereka tentang softwere Adobe InDesign adalah NOL.

Tiga alasan ini menjadikan saya tidak berani mengiyakan permintaan pimpinan madrasah
Namun, anak-anak redaksi justru mengiyakan
Mereka sanggup bekerja untuk menyelesaikan tata letak dan reportase bakal calon majalah sebelum deadline tiba.
Saya pun "terpaksa" mengiyakan

Pengetahuan saya tentang layout dan program InDesign langsung saya bagi di awal pertemuan. Hanya dasar-dasarnya saja.
Pada pertemuan berikutnya saya minta desainer menyerahkan hasil layout yang sudah digarap.
Ternyata, layoutan mereka pakai softwere Adobe Illustrator

Ini jelas menyimpang dari aturan, teriak saya.
Mulai sekarang kudu langsung praktik layout via InDesign langsung, pesan saya.

Pada pertemuan berikutnya, tim desainer melaporkan
Mereka tunjukkan hasil "ngelembur" di rumahnya
Di luar dugaan, hasilnya bagus dan layak
Saya hanya perlu memperbaiki sedikit saja

Rupanya,
Ini adalah hasil pembelajaran yang mereka serap lewat Program Prodistik di MA TABAH
Ya, rata-rata tim redaksi adalah mahasiswa di program kerjasama dengan ITS Surabaya
Jadilah, Kemampuan mereka memahami softwere baru pun amat cepat karena sebelumnya sudah menguasai program-program lainnya

Betapa tidak, sekelas anak tingkat aliyah ini, sudah menguasai Corel Draw dan Adobe Photoshop. Bahkan menguasai Adobe Premier dan After Effect.
Tentu saja ini sudah jauh melampaui kemampuan standard saat saya lulus kuliah 😀
Maka, ketika mempelajari InDesign (belum diajarkan di Prodistik) pun tidak kesulitan.
Saya jadi berpikir; An-Nashihah harus punya proyek baru di luar majalah.

Alhamdulillah...
Akhirnya majalah ini pun kelar lewat usaha dan kerja keras mereka sendiri.
Semoga proses percetakannya bisa selesai sebelum Muwadda'ah YPP Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran, minggu depan.

----

Selamat dan sukses
Wisuda Prodistik kerjasama
Ma Tarbiyatut Tholabah dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya  (ITS)
Semoga ilmunya bermanfaat dan terus berkembang

Saturday, April 7, 2018

Hikmah Isro' Mi'roj, Perjalanan Jauuuh dalam Semalam

(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ)
[Surat Al-Isra' 1]

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Pada bulan Rajab ini kita diingatkan kembali pada salah satu peristiwa besar dalam episode kehidupan Rasulullah saw. Yakni peristiwa isro miroj.

Isro adalah perjalanan Kanjeng Nabi saw pada waktu malam hari. Dari Masjidil Haram di kota Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sekarang ini, Masjidil Aqsha masih dalam penguasaan bangsa Israel. Kita doakan semoga segera kembali ke tangan pihak yang benar.

Sementara, mi'roj adalah perjalanan Rasulullah saw dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh. Hingga sampai ke sidratul muntaha. Di situlah kemudian Kanjeng Nabi mendapatkan perintah shalat 5 waktu yang menjadi kewajiban rutin kita sehari-hari.

Ibu-ibu yang dirahmati Allah...
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa tujuan perjalanan isro mi'roj adalah:
لنريه من آياتنا. ..
"Menunjukkan kekuasaan Allah."
Apa saja tanda-tanda kekuasaan Allah itu?
Pertama, perjalanan yang amat jauh, tapi dilalui hanya dalam semalam.
Orang Arab, kalau menyebut sesuatu yang jauh itu pakai kata بعيد  (jauh). Tapi, ini hanya jauh yang sekadar jauh saja.
Namun, jika sudah sangat jauh. Saking jauhnya, hampir gak bisa diukur, bahasa Arab menggunakan kata اﻷقصى teramat jauh. Pada zaman itu, Masjidil Aqsha yang berada di negara Palestina (tempat asalnya Nabi Ibrahim, tempat lahirnya Imam Syafii), adalah lokasi yang amaaat jauh. Sehingga, orang Arab pun menamainya dengan Masjid al-Aqsha  (tempat sujud yang letaknya amaaat jauh).

Kalau kita cek pakai GPS di handphone, jarak antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha itu 1461 km. Kalau di Indonesia ini kira-kira dari mana ke mana? Kalau perbandingan itu, dari sini ke Jakarta sekitar 500 km. Berarti ya seperti kita perjalanan ke Jakarta, pulang ke Gendong, balik lagi ke Jakarta. Itu perkiraan jauhnya Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
Nah, apa tanda kehebatan Allah yang bisa kita petik dari peristiwa ini? Adalah jarak dan waktu itu adalah hal yang remeh bagi Allah. Cukup datangkan pesawat jet yang bernama Buroq. Kanjeng Nabi bisa melakukan perjalanan dalam sekejap. Habis Isya berangkat dari Mekah menuju Palestina, eh sebelum Subuh sudah nyampe lagi di Mekah. Subhanallah...
Sekali lagi, ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Gusti Allah maha kuasa atas segalanya. Makanya, panjenengan gak usah heran; jika mendengar dulu ada kiai-kiai yang sakti. Punya ilmu lembu sekilan, dalam sekejap sudah nyampe Madura. Sekejap lagi nyampe Jombang atau Kediri. Itu semua, mungkin-mungkin saja jika Allah menghendaki.
Ibu-ibu yang saya hormati,
Hikmah yang kedua ialah: Menguji Keimanan dan Keyakinan pada Kanjeng Nabi saw
Coba jenengan angen-angen. Jaman Kanjeng Nabi dulu, kendaraan yang biasa dipakai di sana, yang paling cepat itu unta dan kuda. Kalau orang mau pergi ke Palestina jaman itu, bisa memakan waktu berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Saking jauhnya toh... Belum lagi jalannya yang masih padang pasir, berbatuan dan pegunungan, belum ada jalan mulus ber-aspal atau cor-coran kayak di desa Gendong ini.
Nah, dengan kondisi seperti itu, tiba-tiba di suatu pagi, Kanjeng Nabi Muhammad bercerita bahwa beliau semalam baru saja datang berkunjung ke Masjidil Aqsha. Dan sebelum Subuh, sudah tiba kembali ke Mekah. Orang-orang pastinya tidak ada yang percaya. Kanjeng Nabi lantas dites (ditanya) oleh orang-ornag yang sudah pernah ke Masjidil Aqsha. Mulai posisi masjid, menghadap kemana, pagarnya seperti apa, mihrabnya bagaimana, atapnya seperti apa, dan lain-lainnya. Ternyata, beliau bisa menjawab dengan benar dan pas. Orang-orang semakin heran. Kok bisaa bener yaaa?
Kok bisa Muhammad menjelaskan detil Masjidil Aqsha pas sekali. Seperti halnya orang yang sudah pernah berkunjung ke sana. Kalau zaman sekarang sih, gak heran ya Bu? Sudah ada handphone, ada internet, ada youtube. Meskipun kita belum pernah ke Masjidil Aqsha, panjenengan mungkin bisa menjelaskan bentuknya bagaimana. Ya, lewat melihat di youtube atau internet. Tapi ini zaman dulu lho... Jangan Internet dan handphone, televisi dan radio Saja belum ada kok.
Nah.... Tentu saja, bagi orang-orang yang tidak beriman pada Kanjeng  Nabi, atau orang yang terlalu mengedepankan akalnya, peristiwa Isro Mi'roj ini dianggap lelucon. Kanjeng Nabi mereka anggap sedang bercanda atau mengarang cerita bebas. Tentu saja malah jadi olok-olokan dan ejek-ejekan orang banyak. Padahal, sebenarnya yang belum nyandak itu akal mereka. Bukan Kanjeng Nabi yang salah.
Di antara sekian banyak orang yang menertawakan Kanjeng Nabi, ada seorang sahabatnya yang langsung percaya begitu saja. Yakin bahwa Kanjeng Muhammad benar dan tidak berbohong. Beliaulah Abdul Ka'bah bin Abu Quhafah, yang lantas mendapat julukan Abu Bakar as-Shiddiq karena langsung membenarkan dan meyakini peristiwa isro' mi'roj ini. Rasulullah terharu dg keyakinan Abu Bakar tersebut. Di saat semua orang mengatainya pendusta, dan berbohong, Abu Bakar dengan yakin langsung bilang percaya lada Rasulullah. Sehingga Abu Bakar kemudian dianggap sebagai sahabat paling dekatnya Baginda Rasulullah saw.
Ibu-ibu yang saya hormati...
Orang disebut beriman (atau dalam bahasa Indonesia Yakin) itu yang bagaimana sih?
Orang bisa disebut beriman jika keyakinannya itu sudah merasuk ke dalam hatinya. Bukan sekadar ucapan dan pengakuan lewat kata-kata. Tapi, akan terbukti lewat perbuatan sehari-hari.
Misalnya, Abu Bakar yang ngaku beriman pada Kanjeng Nabi, ketika ada pengumuman untuk sedekah membantu biaya perang, Abu Bakar langsung menghadap Nabi dan hendak menyerahkan seluruh hartanya untuk biaya perjuangan fi sabilillah. Umar bin Khattab pun demikian, langsung menyerahkan separuh hartanya untuk perjuangan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya, kita diajarkan untuk beriman pada hari Akhir. Kita percaya bahwa setelah hidup di dunia ini, mati di alam kubur, kita akan dibangkitkan lagi di alam akhirat. Saya kira, kalau saya tanyakan; apa semuanya yakin besok akan dibangkitkan lagi dari kuburan? Jawabnya pasti yakin semua. Iya Khan???
Tapi, kalau ditanya, apa semua yang mengaku yakin ini sudah melakukan amalan-amalan untuk persiapan hidup setelah mati kelak? Saya tak yakin semuanya sudah 100 persen menyiapkan, nggeh tho? Nah, ini adalah indikasi bahwa keimanan kita masih belum sempurna 100 persen.
Ibu-ibu yang saya hormati...
Iman dan yakin itu tidak mesti masuk akal. Seperti isro mi'roj itu jelas tidak masuk akal, tapi bagi orang yang beriman, dia akan meyakini kejadiannya adalah bagian dari kekuasaan Allah swt.
Contoh yakin lagi itu begini. Misalnya di depan sini ada kabel listrik besar. Kulit luarnya terkelupas. Lalu, ada seorang kaya raya. Dia bawa duit merah-merah yang diikat sejuta sejuta. Sebanyak 20 juta. Kemudian si Bapak, ngomong ke panjenengan:
"Bu, mau duit nggak?"
"Mauuuuu....!"
"Kalau mau, coba emut kabel ini. Atau jilat sajalah. Gak usah diemut. Nanti, tiap satu jilatan, saya kasih 1 juta. Kalau duit saya habis, akan saya ambilkan lagi di rumah."
Pertanyaannya, apa ada di antara panjenengan yang mau jilat kabel itu?
Gak ada. Kenapa gak ada?
Karena yakin risikonya.
Begitu pula iman. Kanjeng Nabi melarang berzina. Ketok e enak (koyok oleh duit sejuta), tapi panjenengan gak berani melakukan zina. Kenapa? Karena yakin, siksa dan azabnya sangat berat. Gak sebanding dengan duit 1 juta.
Kanjeng Nabi menyuruh sedekah. Ketok e gak enak. Duite koyok-koyok iso kurang lan entek. Tapi, kok panjenengan lampahi sedekah terus. Ya, karena yakin bahwa ganjaran amal sedekah sangat besar sekali kelak di alam akhirat.
Kanjeng Nabi perintah shalat Subuh. Ketokane gak enak. Lha wong wayahe tidur anteng kok disuruh bangun. Kena air pula. Ngganggu wong wae. Tapi, bagi orang yang beriman, panggilan azan Subuh akan langsung membuatnya bangkit dari tidur. Kenapa? Karena yakin balasan dan ganjaran dari Allah sangat besar.

Hikmah ketiga: Rasulullah Bertemu dengan Para Nabi yang terdahulu
Di momen inilah, Kanjeng Nabi bisa langsung mendengar cerita dari para Nabi terdahulu. Apa saja yang mereka alami, termasuk rintangan dakwah dan perjuangan. Tentu saja ini akan menguatkan hati Baginda Rasulullah agar siap sedia (tidak kaget) saat nanti menghadapi penolakan dan rintangan dari umatnya dalam berdakwah.

Selain itu, dari cerita pertemuan Kanjeng Nabi dengan para Nabi terdahulu, bahkan ada yang menyebutkan sempat shalat berjamaah di Masjidil Aqsha, kita dapat menympulkan bahwa orang-orang yang katanya sudah mati dan dikubur, itu sejatinya masih hidup. Walaupun jasadnya dipendem di bawah tanah, tapi mereka itu sejatinya masih hidup dan mendapat rejeki dari Allah.
(وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ)
(فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ)
[Surat Ali 'Imran 169-170]
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

Termasuk wali-wali Allah, orang-orang shalih yang wafat dalam memperjuangkan agama Allah, semuanya masih hidup dan mendapat rejeki kenikmatan di sisi Allah. Mangkane, si mbah-mbah niki sering diajak mualimatan; ziarah ke Makam wali-wali, atau wali songo. Itu kalau kita ziarah ke Makam wali, Mbah wali tahu dan ngerti sedang jenengan ziarahi.


Wallahu a'lam bis showab...

Materi untuk khutbah minggu depan

Saturday, February 3, 2018

Umroh Murah dan Upaya Ngakali Jamaah

• Umroh Murah dan Upaya Ngakali Jamaah •

Paket Umroh Super Murah kembali memakan korban.
Setelah kasus First Travel, muncul kasus baru; PT Solusi Balad Lumampah (SBL).

Nama PT-nya sich keren
SOLUSI
BALAD
LUMAMPAH

Meyakinkan sekali.

Dulu,
Saya juga pernah mendapatkan penawaran gabung untuk buka cabang travel ini.
(Kebetulan, orangtua di rumah Babat juga buka agen travel resmi FATH INDAH)

Waktu itu, SBL ngasih penawaran yang sangat menarik.
Bayar awal cuma sejuta, dijamin bisa berangkat dengan (janji) hotel bintang lima.
Bahkan, bisa berangkat gratisan.
Paket dan skemanya sudah diatur sedemikian rupa--nan meyakinkan
Untuk agen, bahkan iming-imingnya lebih banyak bikin ngilernya.

Saya perhatikan, starter kit yang diberikan waktu itu juga mewah sekali.
Amat meyakinkan. Sama sekali tak terlihat tanda-tanda penipuan

Namun, tiap kali dengar paket umroh yang terlalu murah begitu, saya mesti ragu
Sebab, sebelum balik kampung, saya pernah mendapatkan sedikit ilmu dari teman saya di Jakarta (yang berbisnis travel umroh) tentang biaya minimal akomodasi pemberangkatan jamaah; mulai tiket, visa, hotel, katering, transportasi, dan city tour.

Jika ada paket yang lebih murah dari biaya minimal itu, berarti ada sesuatu yang harus dicermati.

Dan, ternyata SBL benar-benar jatuh
Jamaah yang sudah kadung membayar pun terpaksa (sementara) gagal berangkat

--------

Sebelum SBL dan First Travel, sebenarnya ada satu lagi travel umroh yang fenomenal
Yang (sepertinya) menawarkan paket umroh murah
Bisa dibilang, travel ini ada di semua penjuru nusantara
Jamaahnya juga puluhan ribu (dari laporan yang saya baca di tabloid)
Arminareka, namanya.

Hanya saja, ketiga travel tersebut berbeda
Menurut website bahasbisnis.com yang saya baca;
- First Travel 》pakai skema PONZI
- Arminareka 》pakai skema PIRAMIDA
- SBL 》Kombinasi antara PONZI & PIRAMIDA.

Duluuuuu.... (sebelum bisa berangkat umroh)
Saya pernah tergoda ikut First Travel yang murah amat (11 - 14 juta)
Saya juga pernah ditawari ikut Arminareka
Bahkan, berulangkali saya beli tabloid Peluang Usaha, ternyata 50% isinya adalah berita kesuksesan pengusaha travel Arminareka
(Benar-benar bikin bosan!!!)

Terus,
Kenapa First Travel jatuh?
SBL jatuh?
Dan, Arminareka tidak jatuh?

Jawabnya,
Skema yang berbeda.
Tapi, pada intinya (menurut tulisan dalam BAHASBISNIS.COM) kesemuanya adalah MODUS PENIPUAN JAMAAH.

Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan skema Ponzi dan Piramida, barangkali bisa dibaca tulisan di bahasbisnis.com berikut ini.
Benar tidaknya identifikasi itu, silakan tanya sendiri ke penulis bahas bisnis.

------

SBL DAN ABU TOUR, ANTARA FIRST TRAVEL DAN ARMINARIKA

Brahm Anuga | January 27, 2018 | Featured, MLM | No Comments

Mengapa First Travel ambruk dan Arminareka tetap bertahan? Karena keduanya menggunakan skema yang berbeda walaupun sama sama keji. First Travel itu skema ponzi, Arminareka skema piramida. Lalu Apa yang terjadi dengan SBL dan Abu Tour? Kedua travel umroh dan haji ini menggunakan skema kombinasi. Apakah akan ambruk? Amin.

FIRST TRAVEL SKEMA PONZI, ARMINAREKA SKEMA PIRAMIDA. APA BEDANYA?

Beda skema ponzi dan piramida sesungguhnya adalah:

SKEMA PONZI (FIRST TRAVEL)

Pada skema ponzi, setiap ada anggota baru berarti perusahaan menambah hutang. Contoh pada First Travel, setiap ada pendaftar umroh murah sebesar 15 juta, maka perusahaan sesunggungguhnya menambah hutang atau kewajiban untuk menambah kekurangan biaya umroh tersebut. Dari mana perusahaan menambal biaya umroh? dari jamaah baru. Jadi, sesungguhnya perusahaan menambah talangan umroh dengan berhutang kepada jamaah baru. Lalu bagaimana jamaah baru bisa berangkat? Dengan berhutang lagi pada jamaah yang lebih baru. Begitu seterusnya. Dan bahayanya, hutangnya akan terus membengkak karena perusahaan mengambil keuntungan dan membutuhkan biaya operasional juga. Lama-lama hutang ini tak bisa lagi ditutupi dengan hutang karena pendaftar baru tak cukup. Begitulah yang terjadi di First Travel.

SKEMA PIRAMIDA (ARMINAREKA)

Pada skema piramida, setiap ada anggota baru berarti perusahaan memperoleh dana gratis. Contoh pada Arminareka. Setiap ada anggota baru yang membeli voucher umroh, perusahaan mendapat sebagian dari uang anggota baru. Sebagian lagi untuk upline dari anggota baru tersebut. Lalu dari mana anggota baru memperolah keuntungan? Anggota baru tersebut harus mencari anggota lebih baru. Tak dapat anggota baru tak dia tak dapat keuntungan. Voucher pun akan jadi selembar kertas bungkus kacang (kalau tak ada tambahan untuk biaya umroh).Perusahaan seperti Arminareka tak merugi apapun.

BAGAIMANA DENGAN SOLUSI BALAD LUMAMPAH DAN ABU TOUR?

Kedua travel umroh dan haji ini menggunakan kedua skema sekaligus: Skema ponzi dengan umroh murahnya dan skema piramida dengan program DP umrohnya. Apakah keduanya akan ambruk seperti First Travel atau bisa bertahan seperti Arminareka? Tinggal hitung dimana mereka lebih berjaya. Bila mereka lebih banyak menimbun ‘hutang’ dengan skema ponzi seperti first travel, ambruklah. Bila mereka lebih banyak menimbun ‘uang’ dengan skema piramida seperti Arminareka, ya mudah-mudahan tetap ambruk. Karena skema piramida itu tetap penipuan terselubung. Merayu orang membayar DP umroh dengan iming-iming tambahan biaya gratis dan segudang bonus yang sebetulnya jauh dari kenyataan.

Wednesday, January 31, 2018

Kitab Asmaul Husna - Kiai Baqir Adelan (1)

بسم الله الرحمن الرحيم
ولله اﻷسماء الحسنى فادعوه بها
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّة

 _"Hanya milik Allah asmaul husna. Maka, berdoalah dengan (menyebut) asmaul husna itu."_ *(QS. Al-A'raf : 180)*

Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. bahwa Rasulullah saw bersabda,
*"Allah punya 99 nama. Barangsiapa yang menghafalnya maka akan masuk surga."*

-----
Dua dalil dari Al-Quran dan Hadits di atas menjadi pembuka dari karya Almaghfurlah KH Moh. Baqir Adelan yang berjudul اﻷسماء الحسنى

Karya ini sudah terbit beberapa tahun lalu, lewat ketikan manual oleh KH Sjafi' Ali. Kini, keberadaan kitab tersebut sudah tidak ditemui lagi di kalangan santri--apalagi menjadi buku kajian di pondok.

Gus Sahul sendiri baru-baru ini secara tak sengaja menemukan kopiannya di sela tumpukan buku di ndalem.

*Tambahan Mufrodat:*

Pengertian أحصى - إحصاء :

Makna asalnya adalah menghafal. Tapi, penggunaannya berbeda dengan kata حفظ - يحفظ yang punya arti menghafal pula. إحصاء  mengandung arti : hafal nama-nama-Nya dan juga mengamalkannya. [Fath al-Bāri]

Kenapa?

Karena kalau sekadar kemampuan hafal saja, bisa juga dimiliki oleh seorang munafiq atau Khawarij. Sementara, orang Khawarij sendiri sudah dicirikan sebagai orang-orang yang membaca Al-Quran tetapi tidak sampai pada kerongkongan.
يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم
_"Mereka membaca Al-Quran namun tidak sampai pada kerongkongannya."_

Menurut Ibnu Batthal, untuk mengamalkan Asmaul Husna, harus dipilah-pilah dulu.

Yang pertama,
Ada nama-nama Allah yang hanya khusus berlaku untuk-Nya. Seperti: al-Ahad, al-Muta'āl, al-Qadīr, dan sebagainya, kita wajib mengimani dan tunduk terhadap nama-nama tersebut.

Yang kedua,
Nama-nama yang menunjukkan arti sesuatu yang hendaknya kita contoh. Misalnya, al-Karīm, al-Afuwwu, dan lain sebagainya.

Babat, 31 Januari 2018
*@mskholid*

Rejeki Tak Pernah Lari

• Rejeki Tak Pernah Lari •

Sebulan terakhir, saya "bertekad" untuk beli kacang goreng yang dijual pedagang di lampu merah.
Ya, kacang goreng adalah camilan favorit saya dan si dia di dashboard
Begitu pun si kecil Oyan, kalau sudah ngemil kacang, pasti jadi pelit
(Sama juga saat mimik es krim. Pelitnya gak ketulungan).

Ternyata, berulangkali saya melintasi lampu merah, tetap pula gak kapat kacang goreng
Kadang stoknya habis
Kadang penjualnya yang gak ada
Kadang pula,ada penjualnya tapi pas kebetulan gak lampu merah
Gagallah misi pembelian

Hari ini saya perjalanan ke Surabaya
Sendirian. Tak ada camilan apapun di dashbord mobil
Air botol pun terselip di bawah kursi. Garing.
Saya pun berniat melanjutkan misi beli kacang goreng

Uang 5 ribuan 3 lembar sudah saya siapkan di kotak samping setir
Sewaktu-waktu kalau ada penjual, bisa langsung dipindahtangankan

Di lampu merah Semlaran, dari kejauhan saya lihat penjual kacang menjajakan di samping mobil-mobil
Wah, dapet nich... saya membatin.
Ternyata, pas mendekati lampu merah, isyarat nyala sudah berganti hijau
Gagal.

Saat pulang dari Surabaya,
Keluar tol Kebomas arah Gresik, saya biasanya langsung bablas ambil kiri
Nanti muter balik di depan kantor Bupati Gresik
Tujuannya, biar terhindar dari antrean panjang lampu merah

Namun, sore ini saya merasa harus lewat lampu merah ini
Harus antre di sini. Sebab, di sinilah biasanya penjual kacang goreng mangkal
Sejak jalan Duduk Sampean diperlebar dan tak macet lagi, para penjual asongan di wilayah ini juga ikut menghilang

Saya berjalan merayap pelan di belakang truk besar
Berharap akan ketemu penjual kacang goreng
Ternyata, pas ketika saya melihat si bapak di pinggir jalan dan saya baru hendak memanggil, lampu sudah menyala hijau
Klakson di belakang sudah mengerang kencang.
Saya pun berlalu, tanpa beli kacang goreng.

----

Keluar tol, saya membatin; enak nich hujan-hujan nanti makan nasi boran khas Lamongan
Saya pun niatkan makan malam di #nasiboran langganan saya
Namun ternyata, hujan amat deras mengguyur
Sesekali diselingi kilatan dan petir

"Wah... terancam gak jadi mampir makan sego boranan, nich...!" Batin saya.
Maklum, penjual nasi boranan hanya menempati lokasi di trotoar atau emperan
Kalau hujan deras begini, pasti gak bisa jualan
Akhirnya, saya putuskan (nanti) untuk nyari makan di tempat lain

Namun...
Ternyata, menjelang masuk kota Lamongan
(Jelang tiba di lokasi para penjual nasi boran)
Hujan perlahan-lahan mengecil
Hingga akhirnya hanya menyisakan sisa-sisa genangan air

Dan,
Tiba di lokasi para penjual nasi boran (sekitar Plasa Lamongan), hujan telah benar-benar berhenti
Saya pun putuskan mengubah jadwal makan malam lagi;
Yakni kembali ke rencana awal

Begitulah rejeki ...

---

Nasi Boran favorit saya, mangkalnya biasanya di depan halaman Plasa Lamongan
Sebelah utara KFC--agak ke barat dikit. Pas di trotoar lokasi pemberhentian bus kota saat menaik-turunkan penumpang.
Jika sedang gerimis, ia pindah ke baratnya Plasa Lamongan.
Di stand emperan paling kidul (penjual nomor dua dari kidul)

Namanya Mbak Sulis
Cirinya berkerudung biru benhur 😀

Babat, 30 Januari 2018
@mskholid
- WJL Konveksi
- #PlanetKaos

*gambar-gambar hanya ilustrasi.
Hasil pencarian di Google.
Bukan jepretan saya sendiri.

Friday, January 5, 2018

Merk Berbeda dan Strategi Pemasaran Palstik Kemasan

● Plastik Murah dan Strategi Pemasaran Perusahaan ●

"Kok beli di sana lebih murah, yo?"
Barangkali ada yang pernah komentar begitu saat beli plastik kiloan kemasan seperti ini.

Bagi yang belum tahu, dan gak terbiasa bergelut dengan plastik-plastik, mungkin tidak mengerti perbedaan antara plastik yang merk A, B, C...
Kok yang satu bisa lebih mahal, yang lain lebih murah
Kok di toko ini lebih murah, di toko lainnya lebih mahal

Eittt...
Tenang dulu
Coba lihat merk di kemasannya

Biasanya, plastik jenis kiloan ini (bening) di pasaran ada 3 jenis merk:
1. Logo Ikan dengan tulisan DK
2. Logo gentong dengan tulisan DK, dan
3. Logo tulisan DK (saja)

Saya curiga, ketiga merk ini memang diterbitkan oleh satu perusahaan yang sama (DK)
Pertimbangan marketing dan penyesuaian kebutuhan konsumen, mungkin jadi alasan perusahaan DK untuk membuat 3 merk berbeda

Hasil pemerhatian sekilas, kayaknya jenis plastiknya sama
Ukurannya (panjang lebarnya) juga sama
Tapi, harganya berbeda

Yang membedakan hanyalah (ini saya juga dikasih ngerti bakul plastiknya):
JUMLAH ISI PLASTIK di dalamnya

Logo ikan DK 》isinya 70 pcs
Logo Gentong DK 》isinya 80 pcs
Logo DK (saja) 》isinya 100 pcs

Orang "baru" pasti tidak mengerti ini
Sebab, di kemasannya tidak tertulis jumlah berapa pcs plastik dalam 1 bungkus itu
Yang ada tulisan jumlahnya, hanya pada kemasan merk DK
Di sana tertulis : 100 lembar

Sementara,
Pada dua merk lainnya, tidak tertulis jumlah pcs plastik
(Kebetulan, saya cuma punya gambar merk ikan dan gentong DK)

Soal harga bagaimana?
Jika dihitung-hitung, harga ketiga merk itu hampir sama kok
Selisihnya gak jauh beda
Paling sekitar 5 - 8 rupiah per lembar

Mau tau yang paling murah?
Berdasarkan pengalaman saya beli langsung di grosiran plastik,
Yang paling murah itu kemasan merk Gentong DK (isi 80 lembar).

Demikian cerita sore
Biar gak bahas Air Kencing Onta dan Sorban Bersanad mulu....
hehheehe....

-----

Tritunggal, 5 Januari 2018
@mskholid
@ruanginstalasi
http://wjlkonveksi.blogspot.com

Friday, December 29, 2017

Kolaborasi Ala Tupperware

 ● KOLABORASI ●

Sulit sekali menemukan (kalau tidak mau mengatakan tidak ada) orang yang menguasai seluruh bidang pekerjaan--termasuk dalam bisnis, dengan sama baiknya.
Kalaupun ada, waktu dan pikirannya yang tak kuat menjalankannya bersamaan.
Ini yang terjadi dalam proses berkembang dan mendunianya merk #Tupperware.

Pendiri Tupperware, Earl Silas Tupper, adalah seorang hebat yang telah menemukan wadah makanan plastik yang revolusioner. Ia sosok perfeksionis, yang tak mau mengeluarkan produk asal-asalan.
Hanya saja, ia lemah dalam hal marketing.
Ia tak tau bagaimana cara menjual produk hebatnya itu.

Bagaimana tidak?
Pak Silas Tupper yang gemar menyendiri ini, mengaku bisa berkeringat dingin dan gemetaran jika mendapati dirinya berada di tengah kerumunan para wanita. Mana mungkin bisa laku, khan?
Lha wong produk macam tupperware ini konsumennya mayoritas perempuan.

Sejak berdiri tahun 1946, produk Tupperware tidak mampu meraih penjualan yang bagus. Bahkan cenderung tak laku. Pak Silas Tupper menjualnya dengan menitipkan di toko-toko ritel tradisional.

Lalu, bertemulah Pak Silas dengan seorang ibu muda yang energik, Brownie Wise. Wanita periang dengan senyum manis asal Georgia. Dia terkesima dengan produk Tupperware. Lalu, membuat terobosan untuk menjualnya lewat pesta rumah Tupperware.
Menurut Bu Wise, kehebatan wadah-wadah manis nan brilian dari Tupperware harus dijelaskan dan ditunjukkan langsung kepada para wanita.
Ia pun lebih sering mendemonstrasikan si "brup" (bunyi khas tupperware saat ditutup) ke rumah-rumah.

Wise menjadi kepala bagian penjualan penjualan rumahan sejak 1951.
Ia mulai membangun armada wanita penjual tupperware.

Hasil adalah jawabannya.
Tahun 1954, penjualan tahunan Tupperware sudah bisa menembus 25 juta dolas AS.
Dan, Brownie Wise menjadi wanita pertama yang wajahnya terpampang di cover Majalah Business Week. Pak Silas Tupper memberinya hadiah sebuah Cadillac merah jambu dan sebuah mansion mewah di Florida.

Kini,
Dengan strategi armada wanitanya, Tupperware sudah menembus penjualan senilai 1,7 miliar dolar AS per tahun.

Jadi,
Temukan bakatmu dan kolaborasikan dengan teman, pacar, dan istri/suamimu...

Babat, 29 Desember 2017
@mskholid

*disadur dari "100 Great Business Ideas"

Friday, December 22, 2017

Beli yang Ada Bonus Piring atau Gelasnya



● Cari yang Ada Bonus Piringnya ●

Add caption
Sejak masih bujangan, tiap kali beli sabun dan kebutuhan harian lain, saya memilih produk yang memberi bonus alat rumah tangga. Misal piring, gelas, mangkuk, atau sendok. Waktu itu, pikir saya, lumayalah untuk nyicil nanti kalau sudah berumahtangga.
Alhamdulillah, di kontrakan saya di Bekasi dulu, banyak piring, mangkuk, dan gelas, rata-rata diperoleh dari bonus beli sabun.

Tapi, saat boyongan ke kampung
Semua barang itu saya tinggal di kontrakan
Dan saya hibahkan ke pemilik kontrakan--seorang kristen taat yang baik dan ramah
(Liburan lalu, saya sempat berkunjung ke rumah beliau di Bekasi)

Kebiasan itu berlanjut saat sudah balik kampung

Seperti saat beli teh
Teh Dandang ini, selain enak rasanya, juga menyediakan hadiah bagi pembelinya

Dulu, ada promo beli 2 boks (kotak) isi 25 pcs teh celup, dapat 1 gelas putih transparan
Saya beberapa kali beli teh yang ada bonusnya ini

Lalu, muncul promo beli boks spesial gift
Satu paket boks berisi 3 kotak teh celup, bonus 1 gelas putih solid
Itu poto yang syaa pakai bikin kopi susu pagi ini

Kemarin, saya menemukan lagi promo baru
Satu paket boks isi 3 kotak teh celup, bonus 1 mangkuk tempat gula
Mangkuknya cantik, mirip wadah teh yang saya lihat di film mandarin
Berbahan keramik, warna putih solid
Langsung deh saya beli 2 boks

Kebutuhan teh di rumah ini tidak sedikit
Bukan untuk konsumsi sendiri--karena saya penikmat kopi
Tapi, untuk tamu-tamu yang datang ke rumah
Hampir selalu dibuatkan teh hangat untuk mereka

Selamat ngeteh atau ngopi

Babat, 22 Desember 2017
@mskholid

#SelamatHariIbu

*Pagi-pagi emak SMS, tak kira lapo. Ternyata ngajak sambang besan-e di Pati.

Thursday, December 21, 2017

Makan Warung, Gak Boleh Lebih 20.000


● Tak Lebih Rp.20.000,- ●

Depot Barokah di Jalan Kapasan ini, warung makan langganan saya kalau pas di seputaran Pasar Kapasan
Selalu ada menu istimewa bagi saya; Ikan tongkol
Kadang digoreng, kadang pula ada pepesan
Keduanya cocok bagi saya
Begitu pula dengan sayur sop-nya; bumbunya terasa

Dan yang terpenting, harganya murah

Murah ukuran saya (saat makan di warung) adalah seporsi makan plus minumnya harganya tidak melebihi 20.000--tidak bikin dompet mendadak migrain sehabis makan
Kalau harganya melebih 20.000 seporsi, hampir pasti tidak saya datangi lagi--walaupun rasanya enak
(Ada beberapa contoh di Lamongan dan Babat--biasanya saya mencoba menunya, sekadar pengen ngerti saja)

Apalagi yang rasanya amat sangat di bawah standar--semacam beberapa jenis makanan impor itu
Sudah mahal, bikin gak sehat pula (baca: junk food)
Hampir gak pernah jadi pilihan saya--kecuali sedang sangat terpaksa

Makan di warung (semacam) Depot Barokah ini, selain kenyang, juga tak bikin was-was harga kalau kita asal comot jajanan yang gemelantungan.

Kapasan, 21 Desember 2017
@mskholid

Saturday, December 16, 2017

Uang Receh 500 an yang Bikin Tenang

Uang Receh 500 an yang Bikin Tenang

Bawa mobil kalau belum ada recehan 500 an itu perasaan gimana ngono
Andaipun di dompet gak ada duit "besar" pun, kalau di dashboard sudah ada recehan 500, hati sudah tenang.

Apalagi kalau situasi perjalanan sedang ada "cegatan"--seperti dalam perjalanan Semlaran - Drajat, yang ada dua kali cegatan di wilayah Banajrmadu dan jembatan Karanggeneng.

Kalau sudah dicegat gitu, gak ngasih duit, itu rasanya gimmmaanaaa gitu
Amat gak enak.
Belum lagi saat membayangkan bagaimana perasan beliau-beliau yang merelakan waktunya kena panas terik matahari jagain lalu lintas perjalanan, lalu tidak kita kasih duit.

Walaupun recehan 500, itu amat berarti bagi mereka
Amat berarti untuk menjaga perasaan mereka
"Suwun, Pak...!"
"Suwun, Bos...!"
Itulah ungkapan mereka saat uang gopek melayang ke dalam kaleng

Sebaliknya,
Kalau gak dikasih, bisa nesu dan jengkel.
Kalau sudah jengkel, (kata Kiai Ghofur) bisa mengalirkan ion-ion negatif warna merah--dan itu bisa mempengaruhi kita yang tidak ngasih.
Tapi, ini masih lumayan.

Di beberapa lampu merah, terkadang ada gerombolan anak yang ngamen dan meminta recehan.
Kalau tidak dikasih ia lantas berulah
Didoretlah body mobil pakai uang recehan yang dia bawa
Clerettt kecil di body mobil itu, bisa menghabiskan ratusan ribu di bengkel supaya bisa mulus kembali.

Gara-gara recehan 500, rugi ratusan ribu...!
Seperti itu pulalah hidup.

Tidak mesti yang kita butuhkan itu selalu duit besar
Tidak selalu yang kita butuhkan dalam sebuah organisasi adalah kumpulan orang-orang hebat dan besar.
Kita kerapkali membutuhkan kombinasi antara uang merah, uang biru, uang hijau, dan uang gemericik recehan tersebut.

Coba perhatikan organisasi Anda.
"Dipikir-pikir, isinya orang hebat-hebat semua.
Tapi, kenapa organisasi tidak jalan dengan baik.
Ya itu...
Sebabnya adalah tidak ada "uang recehan" di organisasi itu."
Tidak ada yang mau mengambil peran recehan itu

____________
Setidaknya,
Ketenangan yang ditimbulkan uang recehan itu,
Seperti ketenangan yang diperoleh seorang pejabat saat disopiri sopirnya sendiri

Sebab,
Kalau tidak disopiri sopirnya sendiri,
Bisa-bisa nabrak #TiangListrik 😉😁😂😃😃😃😃

Bumi Mangrove Tuban, 16 Desember 2017

Sunday, October 1, 2017

Bapak Miskin yang Melahirkan Al-Ghazali

● Bapak Miskin yang Melahirkan Seorang Al-Ghazali ●

Sang Hujjatul Islam, yang karya-karyanya menghiasi keilmuan umat hingga zaman ini, ternyata bukan anak seorang ulama besar. Bukan anak seorang kiai dengan pondok besar--santri membludak.

Beliau "hanya" anak seorang lelaki fakir yang shalih
Pekerjaan bapaknya adalah tukang tenun
Itulah sebabnya, banyak yang mengira bahwa nama الغزالي dibaca dengan tasydid pada huruf "ز" yang dinisbatkan pada bapaknya ghazzal (tukang tenun)
Penisbatan yang dibantah sendiri oleh sang Hujjatul Islam, bahwa namanya yang benar ialah Al-Ghazali (tanpa tasydid pada huruf ز ). __assiyar__

Lalu, apa istimewanya si bapak sehingga melahirkan anak sekaliber Imam Al-Ghazali?

Pertama,
لا يأكل إلا من كسب يده
Sang bapak tidak makan (dan memberi makan keluarganya) selain hasil dari jerih payahnya sendiri.
Jadi, rejeki yang dikonsumsi, tidak seladar halalan thoyyiban
Tapi juga hadil keringat sendiri
Sehingga ia pun tahu hartanya benar-benar bersih dari syubhat

Dalam sebuah hadits disebutkan;
Mencari kayu bakar di hutan, lalu menjualnya di pasar (dengan hasil yang tak seberapa)
Itu jaaaauh lebih baik daripada
Menengadahkan tangan pada orang lain (yang biasanya menghasilkan nominal lumayan)

Kedua,
Senang menghadiri majelis ilmu
Walau fakir (melaratnya lebih parah daripada miskin),
Pak Muhammad ini tidak lantas gila kerja, atau beralasan capek-sibuk dan tidak hadir di pengajian
Beliau rajin hadir di pengajian para alim-ulama

Seringkali beliau menangis tersedu saat mendengar pengajian
Lantas berdoa lirih, supaya kelak punya anak yang alim nan pejuang dakwah

Yang ketiga,
Tak cukup cinta pada alim ulama,
Bapaknya Imam Ghazzli juga berusaha sekuat tenaga melayani kebutuhan mereka
Bahkan, di tengah keterbatasan (dan kemiskinan) selalu berusaha mengeluarkan "sesuatu" dari hartanya untuk mereka. Memberi nafkah materi bagi para gurunya--semampu dia.

*disadur dari mukaddimah kitab yang dicapture


Tritunggal, 30 September 2017
IG-Twitter 》@mskholid
Blog 》@ruanginstalasi

Sunday, September 17, 2017

Anak Peparing Gusti Allah, Hindari Membandingkan-bandingkan

● Peparing Gusti Allah ●
Hindari Membandingkan-bandingkan

Sebagaimana anak, dulur (saudara) adalah peparing Gusti Allah
Sebagaimana kita tak bisa memilih jadi anak siapa
Kita juga gak bisa memilih jadi saudaranya siapa
Pun (bagi orangtua), tak bisa memilih punya anak yang seperti apa

Orangtua hanya bisa berharap (dan berdoa)
Tapi, jelas tidak bisa menentukan
Karena itu, orangtua dituntut untuk bisa selalu  menerima

Apapun kondisi anak yang dilahirkannya
Tak elok baginya selalu memuji-muji anak yang satu
Sementara anak yang lain justru dijelek-jelekkan
Apalagi membanding-bandingkan
Apalagi membandingkannya di depan semua anaknya

Rukun dan tenteramnya keluarga (anak-anak atau dulur dengan dulur)
Amat tergantung pada bagaimana sikap orangtua memperlakukan mereka
Acapkali anak gak akur, bukan karena rebutan harta warisan,
Tapi, karena sikap orangtua yang tidak adil

Anak yang jelek (meski memang jelek kelakuan & akhlaknya), dijelek-jelekkan
Sebaliknya, anak yang baik (meski memang baik kelakuan & akhlaknya) selalu dipuji-puji
Kalaupun ingin memuji, cukup puji di hadapan yang bersangkutan
Kalaupun ingin menasehati, cukup nasehati di hadapan yang bersangkutan

Tidak usah ada kalimat banding membandingkan
Sebab, pada dasarnya tak ada orang yang rela dibandingkan
Apalagi dengan sesama saudara sendiri
Sikap membandingkan seperti itu kerap membuat hubungan antar saudara retak

Coba saja,
Andai seorang suami membanding-bandingkan istrinya dengan saudara perempuannya si istri
Walaupun pembandingan itu benar, bisa terjadi kiamat kecil di rumah tangga mereka

----

Memang tidak mudah jadi orangtua
Ibarat kuburan, ia bisa kelihatan tenang dan nyaman
Karena si kuburan mau dengan legowo menerima siapa pun yang datang
Orang baik diterima, orang kelakuan buruk juga diterima

Kuburan tidak pernah (dan tidak perlu berisik) tiap menerima "anak-anaknya"
Toh, tiap anak-anak itu akan menerima balasan amalnya sendiri-sendiri
Kuburan hanya perlu selalu mengingatkan dan menasihati
Cukup dengan kalimat lirih dan tanda-tanda, tanpa berisik-tanpa bikin heboh

Kranji, 17 September 2017
Disarikan daei ceramah #KH Ahmad #Syaerozi - Babat

Friday, September 15, 2017

Tiru Cara Pinternya Dokter Mengobati

● Tiru Cara Pinternya Dokter Mengobati ●

Tugasnya orang pinter itu menyembuhkan (dan mengobati)
Seperti halnya dokter yang mengobati penyakit fisik,
Orang pinter agama punya tugas mengobati penyakit spiritual
Penyakit hati dan akhlak

Namun, orang mengobati juga tidak asal benar obatnya
Caranya mengobati juga harus benar dan tepat
Tirulah cara pak dokter yang mengobati pasiennya

Saat mau menyuntik, dokter mesti "melorot" celana pasiennya
Nah, sebelum celana pasien "diplorot", dokter akan menyuruh pasien masuk ruangan
Lalu pintu atau korden jendela ditutup
Barulah si pasien "diplorot" dan disuntik

Usai disuntik, dokter tidak serta merta menyuruh pasien keluar ruangan
Ia disuruh merapikam diri dan pakaiannya
Diminta sedikit berdandan, supaya nampak rapi
Supaya tidak kelihatan bekas habis "diplorot"

Itulah contoh cara yang cerdas dan pinter dalam mengobati

Coba bayangkan,
Andai si doker itu mengobatinya rame-rame
Bayangkan dia langsung "melorot" pasien2nya di ruang tunggu
Semua pasien disuruh melorot celananya, lalu si dokter bergiliran menyuntik pasien satu persatu. Apa yang terjadi?
Ya, meskipun niatnya baik (mengobati), tak akan ada orang yang mau berobat padanya

》》》
Begitu pula dengan orang alim, seorang ulama
Dia tidak cukup sekadar pinter keilmuannya
Tapi juga harus pinter & cerdas soal cara mengobati pasien (orang yang sakit)
Seperti halnya cara dokter memperlakukan pasiennya

Kalau niat ngobati orang, jangan pakai rame-rame
Jangan diomong-omongkan di depan khalayak ramai
Jangan dengan suara keras yang bisa didengar orang lain
Meskipun si sakit mengakui kesalahannya, secara naluriah dia tidak akan terima "diobati" dengan cara seperti itu

Drajat, 15 September 2017
@mskholid
@ruanginstalasi

Wednesday, September 13, 2017

Sejarah Umat Islam, karya Buya Hamka, Buku Buruan

● Buku Buruan ●

Buku Sejarah Umat Islam, karya Buya Hamka ini sudah menjadi incaran saya sejak lama
Bahkan sejak saya masih tinggal di Jakarta
Namun, stok terbitan selalu kosong--pun di toko-toko besar
Sempat nemu cetakan lama di seputaran Kwitang, pas gak ada duit

Hari ini sebelum pulang via Stasiun Senen,
Saya mampir dulu ke toko buku langganan--toko "Saudara" Bang Buyung di Kwitang
Sebenarnya tak sengaja nyari buku ini
Saya hanya mau nyari pengganti dua buku saya yang hilang

Entah dipinjam orang (kemungkinan paling besar) atau keselip (kemungkinan kecil, soalnya dua buku ini tebal dan termasuk bacaan kesayangan saya);
Sejarah Hidup Muhammad saw (file pdf banyak tersedia di internet), dan
Abu Bakar, keduanya karya Muhammad Husein Haikal

Rupanya tak sengaja saya sedang berjodoh dengan karya Buya Hamka
Buku beliau saya temukan di toko ini
Kali ini sudah diterbitkan oleh Gema Insani Press
Cetakan 1 : Pebruari 2016
Dan edisi yang saya beli, sudah cetakan 3; Juni 2017

"Kita akan selamanya jadi orang alim, selama mau terus belajar."
(Sebuah kutipan--lupa dari siapa)

Stasiun Senen, 13 September 2017
@mskholid

Saturday, September 9, 2017

Angkot Pengantar Menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke

"Angkot" Pengantar Menuju Pelabuhan

Turun dari taksi atau angkot yang mengantarkan ke terminal atau pelabuhan, kita mesti jalan kaki menuju pelabuhan Kaliadem
Gak jauh sih, tapi aksesnya itu yang melewati pasar ikan
Sehingga jalanan becek dan berbau amis
Kalau yang terbiasa oke-oke saja

Kebetulan teman seperjuangan saya ini gak betah bau amis-amis
Jadi, saya memilih naik odong-odong
Tossa yang dimodifikasi dengan tempat duduk yang panjang

Ongkosnya murah
Tapi, mahal kalau dibandingkan dengan standard di kampung
Dengan jarak tempuh yang sekitar 1 km saja, bayar 5.000 / orang
Anggap saja bagi-bagi rejeki untuk anak muda yang eksis bekerja ini 👇

------

Sambil menunggu rombongan Wasiat Jakarta yang berangkat dari Ciputat
Saya tinggal dulu ngopi kapal api hitam
Kenapa hitam?
Ya mungkin efek kena api, jadinya gosong dan hitam
Hehehehe...

Muara Angke, 9 September 2017

#ResepsiCakHuda
#PulauTidung 

Tuesday, July 25, 2017

Dunia Tempat Nandur


الدنيا مزرعة اﻵخرة
Dunia tempaté Nandur
Bukan tempaté Panen

Apa yang ditandur?
Yo, terserah kita
Sekemampuan dan sebisa kita

Untungnya,
Kanjeng Nabi saw adil
Beliau kasih banyak alternatif bagi umatnya;
- Lewat amal jariyah
- Lewat Ilmu yang bermanfaat
- Lewat anak yang shalih

Untungnya,
Peluang nandur itu tidak terbatas pada Amal Jariyah saja
Bisa-bisa yang gak punya duit gak ada peluang tandur
Yang memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja kesulitan,
Bagaimana mau tandur?

Untungnya,
Peluang nandur itu tidak terbatas pada ilmu bermanfaat saja
Bisa-bisa yang tidak berilmu, gak punya peluang tandur
Bisa-bisa yang gak pernah "sekolah", stress mikir caranya nandur

Untungnya,
Peluang nandur juga terdapat pada anak yang shalih
Ini nandur yang paling digemari banyak orang
Bahkan, yang belum nikah sudah berani coba-coba nandur
(Tentu saja nandurnya tidak sah, ya gak akan panen dia)

☝☝☝

Prosesnya enak dan melegakan (#sensor)
Tapi, peluang panennya juga amat besar
Jadi, kalau tidak kaya dan tidak pintar
Usahakan punya anak yang banyak, shalih dan shalihah semua

Ya, barang yang ditandur memang tidak harus sejenis
Disesuaikan dengan kemampuan dan kebisaan tiap orang
Di Turi, yang ditandur ya ikan di tambak
Di Sekaran, yang ditandur ya blewah dan semangka
Di Widang, yang ditandur ya padi
Di Banyubang, tandurnya jagung
Di Wide Nahrowi, tandurnya ya cabe dan melon

Poinnya adalah:
Semuanya bisa panen dan menghasilkan
Walaupun yang ditandur berbeda-beda
Begitu pun kelak di akhirat
Semuanya akan panen, walaupun di dunia ini nandur barang yang berbeda

Wallahu a'lam...

Selasa, 25 Juli 2017
Pringgoboyo - Makam Joko Tingkir

*Rencana materi khutbah Jumat Wage, besok lusa

Sunday, July 23, 2017

Klambi Jahit Dewe

Klambi Jahit Dewe 》

"Lid, klambimu jahit dewe yo?"
Tanyanya sambil tertawa lebar

Hahahaha...
Pertanyaan ini akan terkenang sampai saya tua nanti
Ya, mungkin akan terus terngiang tiap hari raya idul fitri tiba

"Kok iso nenger?" tanya saya.
"Sak-e kok uombo!"
Wkwkwkk...

Itulah,
Sakunya memang didesain untuk muat hape saya yang jenis tablet 7 inch.

Idul Fitri tahun ini saya memang tidak beli baju baru (juga tak beli sarung baru)
Istri saya pun tanggap, dia beli aja kain katun di salah satu toko Surabaya
Dekat toko kain tempat kulakan saya
Lalu dijahitkan ke tetangga dengan permintaan khusus itu (saku besar)

Alhamdulillah... Murah dan hemat
Cocok dan pantes saya pakai
Kainnya juga nyaman di kulit
Tak kiro gak ono seng nenger, lha kok cek telitine ngono arek kuwi
Hihihi...

Terharu, saya...

Bigguard @Tenggulun, 30 Juni 2017

● Perempuan yang Ember & Pintu Rusak ●

● Perempuan yang Ember & Pintu Rusak ●

Ketika Nabi Ismail as sudah dewasa, beliau menikah dengan seorang perempuan dari Jurhum.

Ayahandanya, Nabi Ibrahim as yang tidak sempat menghadiri pernikahan pun berniat mengunjungi anaknya. Sekian lama pasca pernikahan, Ibrahim as baru sempat berkunjung.

Tiba di rumah Ismail, nabi Ibrahim mengetuk pintu.
Keluar seorang perempuan membukakan pintu.
Dialah istri Nabi Ismail as.
Dia belum mengenal bapak mertuanya.

"Dimana Mas Ismail?" tanya Nabi Ibrahim.
"Beliau sedang keluar untuk bekerja, Pak Tua," jawab perempuan.
"Bagaimana kehidupan kalian berdua?" tanya Ibrahim lagi.
"Hidup kami melarat dan susah, Pak Tua." Lalu perempuan itu curhat nasibnya kepada Nabi Ibrahim.

"Owh... Begitu...
Ya sudah, saya pamit dulu. Sampaikan salamku pada Mas Ismail. Bilang padanya kalau pintu rumahnya sudah waktunya diganti."
"Iya, nanti saya sampaikan."

Sorenya,
Ketika Mas Ismail pulang, istrinya menceritakan kedatangan seorang lelaki tua yang menitipkan salam dan berpesan agar mengganti pintu rumahnya yang rusak."

Hmmmm....
Ismail bergumam.

"Itu adalah ayahku, Ibrahim.
Beliau berpesan agar menceraikan dirimu."
.
.
.
قصص العرب

*Kisah ini pernah saya dengar di pengajian Al-Hikam Kiai Jamal Jombang. Dan baru nemu di kitabnya langsung.
*Cerita dari Kiai Jamal, ada tambahan kisah.
Yakni ketika Ismail menikah lagi, lalu Ibrahim berkunjung ke rumah. Kembali tidak bersua Ismail, hanya bertemu istrinya yang baru.
Lalu Nabi Ibrahim berpesan bahwa pintunya sudah bagus, supaya dijaga dan dirawat dengan baik.

Sunday, June 25, 2017

Ketupat Daun Lontar

● Ketupat Daun Lontar ●
7 Tahun Sudah

Ini jenis ketupat yang rasanya sedaaaappp
Jaaaaaaauhhh dibanding ketupat berbahan daun kelapa
Sebab pertama, bungkusnya dari daun lontar
Sebab kedua, dimasak pakai kayu bakar langsung
Bukan pakai kompor gas
.
Alhamdulillah,
Dulu ketika Bapak masih ada
Beliau sempat mewariskan ilmu merajut ketupat beginian
Bapak mewariskan dua jenis ketupat; panjang dan gepeng (tidak ada di poto)
Sementara Mae, mewariskan pada saya ilmu merajut ketupat jenis kotak (paling banyak beredar di masyarakat)
.
Dua jenis ketupat, gepeng dan panjang,
Itu jarang kita temukan di pasaran
Karena biasanya isinya lebih sedikit dibanding ketupat kotak
.
Anehnya, walau bertahun-tahun punya tradisi bikin ketupat sendiri,
Bapak hanya bisa bikin dua jenis ketupat itu
Sementara Mae pun hanya bisa bikin satu ketupat kotak
Namun, ketiga jenis ketupat itu berhasil bisa saya kuasai
.
Ketika Bapak masih hidup,
Tiap menjelang riyoyo kupatan (tanggal 7 Syawal)
Sehari sebelumnya kami sudah disibukkan untuk merajut berbagai jenis ketupat tersebut
Mae dan Bapak dibantu saya, mbak, dan adek-adek
.
Yang sering saya "sombongkan",
Di keluarga ini, hanya saya yang menguasai pembuatan tiga jenis ketupat;
Lonjong, kotak dan gepeng
Sementara orang lainnya, rata-rata cuma bisa bikin dua macam
.
Semenjak Bapak tiada, 7 tahun lalu
Keluarga kami tak pernah lagi bikin ketupat sendiri
Bukan soal bikin rajutan ketupatnya yang sulit
Tapi, soal menunggu proses memasak ketupat berbungkus lontar begini
.
Mae tidak sanggup menunggui api kayu bakar
Kalau gak salah butuh sekitar 5-6 jam agar ketupat-ketupat laziz itu bisa matang
Cukup lama, bukan?!
Dan, sepanjang waktu itu, api kayu bakar harus nyala dan terus stabil
.
Cukup berat...!
.
Walau berkali-kali punya keinginan bikin ketupat lagi,
Saya pribadi tak sanggup jika harus menunggui api kayu bakar hingga 5 jam
.
Kadang,
Saya mengkhawatirkan keahlian bikin ketupat itu hilang dari pribadi saya
Apalagi sudah amat lama saya tak bikinnya
Apalagi lagi, saudara-saudara saya ternyata sekarang lebih suka merajut pakai benang (@rajutmenik) daripada merajut daun lontar untuk ketupat.
Hehehe...

Babat, 25 Juni 2017
@mskholid

Sekian cerita saya di sela istirahat siang
Setelah sepagian keliling tetangga dan keluarga

Saturday, June 24, 2017

Penyakit Hati itu Ibarat Hama Tanaman

● Penyakit Hati itu Ibarat Hama Tanaman ●

Dunia adalah ladang akhirat
Dunia adalah kesempatan kita beramal sebanyak-banyaknya
Beramal sebaik-baiknya,
Supaya kelak di akhirat bisa panen hasilnya
.
Namun,
Bisa jadi amalannya berkualitas
Nampak amat begitu nyunnah
Tapi bisa rusak gara-gara penyakit hati
.
Kita umpamakan petani yang hendak menanam padi
Dia sudah membeli bibit padi terbaik
Punya ladang yang subur dengan air segar yang mengalir
Padinya tumbuh dengan baik dan besar
.
Ndilalah,
Ada hama wereng menyerang, apa dia bisa panen padinya?
Ndilalah, ada rombongan ribuan burung peking datang
Menyerbu gabah yang siap panen
.
Apa sang petani bisa dapat panen?
Bisakah dia pulang bawa gabah berton-ton?
Tentu tidaaaaakkk...
.
Begitu kiranya amal ibadah shalih dan nyunnah
Tapi, terkena penyakit hati
Pahalanya bisa langsung habis tak bersisa
Amalannya tidak bernilai apapun selain capek dan susah
.
Sudah capek-capek beramal ibadah nyunnah
Tapi, tidak mendapat sekecil apapun pahala gara-gara penyakit hati yang menyerang

Babat, 24 Juni 2017
@mskholid

Thursday, June 22, 2017

Nabi Ayyub, Pendakwah Sempurna

● Pendakwah yang "Sempurna" ●

Gara-gara baca statusnya mbah #AhliKopi Muhammadabdoellaziez, saya jadi teringat kisah Nabi Ayyub alaihissalam.

Nabi Ayub adalah gambaran sosok pendakwah sempurna pada zamannya
Dan mungkin untuk zaman sekarang.
.
Beliau ganteng dan sehat wal afiyat
Keturunan orang-orang baik, shalih, dan terpandang di masyarakat
Secara nasab, Nabi Ayyub adalah cucunya Nabi Ishaq
Sementara istrinya, Ibunda Rohmah, adalah cucunya Nabi Yusuf as
Ibunda Rohmah disebut juga cantik memesona, mewarisi ketampanan Nabi Yusuf
.
Bapaknya Nabi Ayyub pun orang kaya raya
Punya buanyak hewan ternak yang bermacam-macam
Punya aneka tanaman buah dan tumbuhan
Baik dan dermawan kepada tetangga-tetangga
.
Ketika bapaknya wafat, semua kekayaan diwarisi oleh Nabi Ayyub
Beliau mempergunakan semua kekayaan itu untuk kemaslahatan umat
Nabi Ayyub membuat makanan prasmanan setiap hari
Pagi, siang, sore, yang disediakan bagi siapapun yang mau makan
Gerrrrratissss tiss tisss, untuk siapapun yang mau
.
Hewan ternak yang dimiliki, boleh disembelih oleh siapa pun yang membutuhkan
Tumbuhan dan buah-buahan pun boleh dipetik oleh siapapun tanpa dihalang-halangi
Begitu dermawan dan baiknya Nabi Ayyub as
Beliau amat dicintai dan disukai semua lapisan masyarakat
.
Selain itu, Nabi Ayyub as punya akhlak sangat mulia
Beliau baik, ramah, dan rendah hati pada siapa pun
Orangnya adil, bijaksana, dan penuh hikmah
Kata-katanya santun dan lemah lembut
.
Sehingga, ketika Allah mengutus beliau untuk berdakwah
Mengajak masyarakat menyembah Allah swt
Tak ada seorang pun yang tidak ikut
Semuanya manut dan menyambut dakwah Nabi Ayyub dengan gembira
.
Keistimewaan-keistimewaan itu tidak lantas menjadikan Nabi Ayyub jumawa
Beliau tetap sosok yang humble dan amat taat kepada Allah swt
Hidupnya terus menerus diisi dengan ibadah dan ingat pada Allah
Malaikat-malaikat di langit selalu membicarakan sang nabi
.
Hingga suatu hari, Iblis jalan-jalan ke langit
Ke tempat berkumpulnya para malaikat
Yang sedang membicaraman keistimewaan Nabi Ayyub
Iblis gemeretak dadanya, ubun-ubunnya mendidih
.
Iblis pun "menantang" Allah;
Dia siap menjadikan Ayyub durhaka
Asalkan Allah memberikan kuasa pada Iblis
Untuk memporak-porandakan harta dan kesehatan tubuhnya
"Ayyub mau taat itu kan karena dia kaya raya dan sehat. Coba jika dia miskin dan sakit-sakitan. Pasti akan durhaka pada Engkau, wahai Allah..."
.
Begitu seterusnya kisah,,,
Allah memberikan izin pada Iblis untuk menggoda Ayyub lewat kemelaratan dan sakit-sakitan
Hingga Nabi Ayyub dibuat sakit oleh Iblis
Dan seterusnya....
Bisa dibaca sendiri....

Babat, 22 Juni 2017
@mskholid

Monday, June 19, 2017

Bekas Usapan Tangan Rasulullah saw. Bisa Sembuhkan Tumor

Bekas Usapan Tangan Rasulullah saw.
Bisa Sembuhkan Tumor

Hadits berikut ini, yang dimuat oleh Imam Ahlis Sunnah, Ahmad bin Hanbal, dalam Kitab Musnad.
Saya ambil bagian akhirnya saja.
Tidak mengurangi esensi dari isi hadits.



....
قالَ حَنْظَلَةُ : فَدَنَا بِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : إِنَّ لِي بَنِينَ ذَوِي لِحًى وَدُونَ ذَلِكَ وَإِنَّ ذَا أَصْغَرُهُمْ، فَادْعُ اللَّهَ لَهُ. فَمَسَحَ رَأْسَهُ وَقَالَ : " بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ "، أَوْ : " بُورِكَ فِيهِ ". قَالَ ذَيَّالٌ : فَلَقَدْ رَأَيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بِالْإِنْسَانِ الْوَارِمِ وَجْهُهُ أَوِ الْبَهِيمَةِ الْوَارِمَةِ الضَّرْعِ، فَيَتْفُلُ عَلَى يَدَيْهِ وَيَقُولُ : بِاسْمِ اللَّهِ. وَيَضَعُ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ وَيَقُولُ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَمْسَحُهُ عَلَيْهِ. وَقَالَ ذَيَّالٌ : فَيَذْهَبُ الْوَرَمُ.

....
Suatu hari,
Handzalah  diajak bapaknya menghadap Baginda Rasulullah saw. Lalu, bapaknya mendekatkan Handzalah pada Nabi.
Rasulullah saw lalu mengusap kepala Handzalah,
"بارك الله فيك"
Atau
"بورك فيك"
"Semoga Allah memberkahi kamu."

Dzayyal bercerita:
Suatu hari datang seseorang menghadap Handzalah.
Orang tersebut mengantarkan temannya yang sakit tumor di wajahnya.

Dalam riwayat lain:
Mengantarkan seekor hewan yang terkena penyakit benjolan

Handzalah meludah pada telapak tangannya
Lalu berucap: Bismillah...

Kemudian meletakkan tangannya pada bagian kepala yang pernah diusap oleh Baginda Rasulullah saw.
Lantas, diusapkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit.

Maka, sirnalah tumor itu.

~
Demikian sekilas info


● Rasulullah yang Cerdas ●

● Rasulullah yang Cerdas ●

Sahabat Ali ra bercerita bahwa ketika menuju Perang Badar, pasukan Muslimin berhasil menangkap budaknya Uqbah bin Abu Muith dari Quraisy.

Kaum muslimin berusaha mengorek informasi tentang jumlah musuh yang ada.
"Berapa jumlah mereka?"
"Demi Allah, mereka jumlahnya amat banyak. Kekuatan mereka besar!" Jawab budak itu.
"Berapa jumlah mereka?" Para sahabat bertanya lebih keras lagi. Namun, orang itu tetap menolak memberitahukan jumlah pastinya.
Bahkan dipukul juga gak mau mengaku.

Akhirnya,
Orang itu dihadapkan pada Rasulullah saw.

Beliau bertanya,
Berapa jumlah mereka?"
"Demi Allah, mereka jumlahnya amat banyak. Kekuatan mereka besar!" Jawab budak itu, masih tetap dengan jawaban pertama. Tidak mau menyebutkan jumlah pasukan.
Karena jika diberitahu, sama saja dia berkhianat pada majikannya.

Hmmm...

Rasulullah saw lalu bertanya lagi,
"Berapa ekor hewan yang disembelih setiap hari?"
"10 tuan," si budak menjawab.

"Owh,,, Kalau begitu, jumlah pasukan mereka ada 1000 orang. Karena setiap ekor untuk 100 orang," ujar Nabi kepada para sahabat, memberi kesimpulan.

قصص العرب

Friday, June 16, 2017

Doa Berbuka Puasa adalah Jawaban Hamba

اللهم لك صمت ...
Adalah jawaban seorang hamba kepada Rab-nya.
Di mana Allah SWT telah berfirman,

" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : الصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي،

Sebuah pernyataan tegas akan ketaatan seorang hamba pada Tuhannya
Itu ibarat pernyataan seorang budak kepada rajanya yang meminta ambilkan air minum
"Air minum itu untukku..."

Sang budak menghaturkan air minum dengan pernyatan tegas pula,
"Sendiko dhawuh. Semua ini persembahan hanya untuk Engkau."

Maka,
Akan sangat hebatlah seorang hamba yang saat berbuka, lalu membaca doa tersebut, sambil meresapi maknanya sedalam-dalamnya...


Amanah Ilmiah

Amanah Ilmiyah

Seorang mengaku alim seyogyanya berakhlak sebagaimana orang alim
Orang yang berilmu itu punya kewajiban amanah ilmiyah
Yang mesti ia pegang dan jalankan dalam menyampaikan informasi tentang agama ini
Jangan karena cenderung pada satu pendapat, lalu menafikan pendapat lainnya

Apalagi sampai muncul kalimat hitam putih
Haram - Wajib
Sunnah - Bid'ah
Syirik - Tauhid
Terutama dalam masalah-masalah yang masih khilafiyah

Jangan karena cenderung mengambil pendapat ulama yang tidak setuju tabarruk
Lantas anda bilang tabarruk itu haram dan syirik
Tidak ada dicontohkan salafus shalih

Jangan karena anda cenderung ambil tarawih 20 rakaat
Lantas anda bilang shalat 8 rakaat itu bukan tarawih
Shalatnya gak sah...!!!

Jangan karena anda cenderung mengambil pendapat witir itu 3 rakaat langsung tanpa salam
Lantas, anda bilang formasi witir 2-1 dengan 2 x salaman itu pendapat yang lemah

Jangan karena anda lebih suka riwayat Imam Bukhari dan Muslim
Lantas anda menafikan riwayat Imam Abu Dawud, Turmudzi, hingga Ad-Darimi
Sehingga semua riwayat yang gak sesuai dengan Bukhari - Muslim, Anda tolak

Ini kan jadi kacau balau agama ini ...
Lha wong orang alimnya tidak amanah ilmiyah begitu
Kecuali memang anda tidak tahu
Beda urusannya

Lamongan, 16 Juni 2017
IG : #@mskholid


Kopyah Gratis dan Syekh dari Jordania

Kopyah Gratis, dan Syekh dari Jordania

Keluar dari Disdukcatpil Lamongan
Hawa panas langsung menyengat
Rencana jumatan di Masjid Agung Lamongan batal
Saya pacu motor ke arah selatan, ke masjid dengan fasilitas AC besar untuk jamaah
Terbayang nikmatnya jumatan dengan suasana adem

Tiba di parkiran, saya bariskan motor sesuai tempatnya
Ternyata, sudah ada beberapa petugas dari masjid ini menunggu di parkiran
Mereka membagikan kopyah putih
Gratis bagi jamaah yang tidak membawa kopyah

Saya yang kebetulan gak bawa kopyah,
Langsung didekati dan disodori sebuah kopyah putih baru yang masih berplastik
Alhamdulillah, rejeki orang jumatan ini
Masuk area masjid, aroma bukhur khas arab langsung menyergap

Ternyata, yang menjadi khatib dan imam siang ini adalah seorang syaikh asal Yordania
Syekh Abu Jalil, namanya
Alhamdulillah... Walau gak banyak paham materi khutbah
Saya gagal tidur, siang ini... hihihi...
Beliaulah selama seminggu ini menjadi imam tarawih dan shalat lail di Masjid Namira

Usai shalat, materi khutbah diterjemahkan oleh Imam Masjid, Ustadz Abdul Haris
Mungkin itulah sebabnya, beliau menyingkat shalat jumatnya tadi
Rakaat pertama; baca Surah Al-Qadar
Rakaat kedua; baca surah Al-Ikhlas.

Jotosanur - Lamongan, 16 Juni 2017
@mskholid

*

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)