Thursday, January 24, 2008

Dicari Agen Penulis

Anda sanggup mewakili kepentingan penulis dalam berhubungan dengan penerbit? Anda mampu mencarikan penerbit yang paling menguntungkan (secara material /immaterial) bagi penulis? Kalau iya, silakan ajukan tawaran/proposal kepada saya via email untuk menjadi agen kami.

Selama ini, sudah puluhan buku kami yang diterbitkan. (Alhamdulillah, sebuah buku saya telah diterjemahkan ke bahasa Melayu dan terbit di Malaysia) Sekarang, kami ingin lebih berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas menulis, sehingga membutuhkan seorang agen. Bolehjadi, Andalah yang kami butuhkan.
M Shodiq Mustika
penulis buku Agama/Psikologi Populer
http://duniapenulis.wordpress.com/

Lowongan Reporter

Untuk rekan-rekan yang berminat.
Kesempatan untuk bergabung dan berkarya di Redaksi Tangga Pustaka
sebagai Reporter Buku.

Persyaratan:
- Paham mengenai masalah psikologi (plus: mengerti ilmu komputer, terutama bisa 'ngoprek' hardware & software).
- Lulusan Psikologi ataupun masih aktif kuliah di jurusan Psikologi.
- Punya ketertarikan pada dunia penerbitan dan tulis-menulis.
- Menguasai bahasa Inggris (pasif).
- Kreatif, supel, berjiwa muda, dan menyukai tantangan.

Kirimkan lamaran Anda (via email): redaksi@...

Rgdz,Andiek Kurniawan

Redaksi Tangga PustakaJl. H. Montong 57, Ciganjur, Jagakarsa, Jaksel 12630.021.7888.3030 (ext.215-216)redaksi@tanggapustaka.com
www.tanggapustaka.com

Wednesday, January 23, 2008

menikmati novel seperti menikmati kopi

saya menikmati novel seperti saya menikmati kopi.

ketika saya merasa spiritualitas dan semangat saya sedang turun (bahasa kerennya, futur), itu berarti saya harus segera membaca sebuah novel untuk mengembalikan lagi semangat saya. beragam novel--religius utamanya--yang saya baca membuat saya berkaca pada kehidupan. tokoh-tokoh yang ditampilkan menyadarkan saya bahwa ada orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung daripada saya. atau, mengingatkan saya bahwa begitu banyak orang yang lebih baik dan lebih memberi peran di masyarakatnya dibanding saya.

ketika saya merasa tubuh lemas, males, tidak bergairah, ngantuk, atau ogah-ogahan, maka segelas kopi (asli lebih baik) dicampur susu adalah jawaban terbaik untuk mengatasinya. setiap sruput kopi yang terasa pahit-manisnya di lidah mengingatkan bahwa nikmat Allah begitu banyak.

ciputat, 23 Januari 2008

Tuesday, January 15, 2008

Selasa, 15 Jan 2008, Kaka Jadi Korban Penggelapan Uang Gereja

KAKA dikenal sebagai sosok pemain yang religius dan suka bederma. Setiap tahun, suami Carolina itu selalu menyisihkan pendapatannya untuk disumbangkan ke gereja. Total, uang yang telah disumbangkan Kaka untuk kepentingan gereja mencapai USD 1 juta (sekitar Rp 9,4 miliar). Nah, betapa kecewanya Kaka karena niat baiknya memberikan sumbangan justru membawa dia berurusan dengan aparat penegak hukum.

Pemain Terbaik Dunia 2007 itu kini ditunggu pengadilan di Brazil karena uang dermanya dikorupsi pengurus gereja. Menurut The Guardian, kasus tersebut bermula dari dakwaan yang dijatuhkan pengadilan Brazil pada pasangan Estevam Hernandes Filho dan Sonia Haddad. Keduanya merupakan pemimpin Gereja Kristen Konservatif Evangelis, tempat Kaka rutin menyalurkan sumbangannya. Oleh pengadilan, Filho dan Haddad dijatuhi hukuman masing-masing lima bulan karena terbukti menggelapkan uang sumbangan jemaat, termasuk uang milik Kaka USD 56 ribu atau berkisar Rp 532 juta. Kabarnya, dana tersebut digunakan untuk membeli vila dan peternakan kuda di Brazil serta Amerika Serikat.

Pengadilan terpaksa memanggil Kaka karena pilar Timnas Brazil itu punya hubungan dekat dengan dua pemimpin gereja tersebut. Hakim Marcelo Batlouni ingin mengorek keterangan, seberapa dekat hubungan Kaka dengan Filho dan Haddad. Sebab, kabarnya Kaka pernah berkunjung ke rumah kedua pesakitan itu.Pengadilan sudah mengirimkan surat kepada Kaka sejak September lalu, namun belum dibalas hingga kini. "Dia tidak pernah menerima permintaan dari otoritas di Brazil," kata Diogo Kotscho, juru bicara Kaka. Dia juga meminta kliennya dihargai dan tidak dihukum karena keyakinan yang dipeluknya. (dio/bas)
indopos.co.id

Monday, January 14, 2008

Malam Minggu Kemana?

Hari sabtu.
Nanti malam, berarti malam minggu. Tidak seperti yang lain menikmati malam mingguan—dengan seseorang mungkin—, malam itu bagi saya berjalan biasa seperti malam-malam lainnya. Yang berbeda hanyalah besok tidak ada jam masuk kerja. Itu artinya, saya tidak perlu tidur lebih awal agar energi tersimpan. Saya juga dapat memenuhi kegemaran nonton bola hingga dini hari.

Merasa jenuh dengan aktifitas sehari-hari, saya mencoba nyari kegiatan untuk malam ini. Kebetulan, kemarin ada tugas untuk belanja beberapa buku referensi untuk penerbit tempat saya bekerja. Setelah shalat Asar, saya meluncur ke arah Gramedia Pondok Indah.

Sedikit cerita, kegiatan ke toko buku—seringnya Gunung Agung di kawasan Kwitang Senen—sudah menjadi kebiasaan rutin saya sejak belajar di LIPIA. Biasanya saya berangkat Sabtu pagi—kebetulan Sabtu dan Ahad jadwal kuliah libur—dan pulang malam harinya. Di dalam toko, saya hanya baca-baca dan memperhatikan perkembangan buku. Termasuk juga buku-buku best seller. Namun, sejak pindah ke Ciputat dan ikut kerja freelance di sebuah tim terjemah—Arab-Indonesia—kebiasaan itu jadi jarang saya lakukan.

Bagi saya, menyentuh lembaran-lembaran buku dan memilah jejeran pakaian merupakan sarana paling efektif memusnahkan kejenuhan. Makanya, saya termasuk paling tahan kalau diajak lama-lama di toko buku atau toko pakaian—Ramayana, Cahaya atau yang lainnya—asalkan tidak ada kegiatan lain yang mesti dirampungkan. Untuk pakaian, selain menyesuaikan model, bahan dan warna, hal utama yang sering jadi pertimbangan adalah harga. Tau sendiri kan kenapa? Untuk buku, biasanya saya melihatnya di toko buku besar, tapi membelinya di toko emperan di kawasan Kwitang Senen. Maklum, buku di toko itu—banyak orang menyebutnya toko Buyung, entah itu nama pemiliknya atau nama siapa karena papan depan toko tertulis toko Bersaudara—semuanya didiskon 30% pas, tanpa tawar-menawar. Sayangnya, tidak semua buku dijual di sana. Yang dijual hanyalah buku-buku agama. Itu pun tidak semua buku—dari penerbit-penerbit besar, khususnya—ditemukan di sana. Walaupun harga lebih murah, bukunya sama asli kok..!

Tulisannya kok jadi melebar ya? Baiklah saya sudahi saja untuk tulisan judul ini, jika terlalu banyak ntar bosen bacanya. Mengenai pengalaman di Gramedia pondok Indah, biar nanti saya teruskan di judul lainnya.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)