“Play is our brain's favorite way of learning”, ujar penulis
kontemporer Amerika, Diane Ackerman. Begitu pula dengan anak-anak.
Karena sambil bermain, anak bisa belajar dengan cara yang seru dan
menyenangkan.
Nah, bagaimana dengan Anda? Pernahkah melakukan kegiatan bermain sambil
belajar yang mengesankan bersama anak-anak Anda? Atau anak Anda justru
pernah melakukannya sendiri tanpa didampingi? Mari bagikan pengalaman
dan inspirasi Anda bersama
kami!
KOMPAS.com - Ada beberapa program beasiswa studi di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), terutama beasiswa bagi mahasiswa asing di APU, Beppu, Jepang. Umumnya beasiswa diberikan selama maksimal 4 tahun (hingga lulus) tanpa ikatan apapun.
Tidak perlu khawatir bisa berbahasa Jepang, karena perkuliahan di APU menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Yang justeru perlu diperhatikan adalah proses seleksi beasiswa APU karena sangat ditentukan berdasarkan kualitas dokumen, meski tanpa tes tertulis dan wawancara.
DEPOK, KOMPAS.com — Rektor Universitas Indonesia
(UI) Gumilar R Somantri mengatakan, program beasiswa Bidik Misi di
kampusnya bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang cemerlang secara
akademik. Cakupannya diperluas, yakni mahasiswa dari keluarga ekonomi
kurang mampu yang memiliki kemauan dan mampu mengikuti proses
perkuliahan.
BEPPU, KOMPAS.com - Porsi beasiswa jenjang sarjana (S-1) yang ditawarkan oleh Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) di Beppu, Jepang, masih sangat besar untuk diraih para pelajar Indonesia, mulai beasiswa uang kuliah sebesar 30 % sampai 100 % atau full tuition fee. Apa saja syaratnya hingga para pelajar asal Vietnam tercatat paling banyak menerima beasiswa full tuition fee?
Dahlan Nariman, Vice-Dean of Admissions, Associate Professor, Education Development and Learning Support Center (EDLSC) di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), kepada Kompas.com di Beppu, Jepang, Rabu (4/7/2012), mengungkapkan, setiap tahun APU menggelontorkan tak kurang Rp 45 miliar untuk beasiswa mahasiswa internasional. Anggaran beasiswa tersebut tidak berlaku untuk pelajar Jepang, melainkan khusus mahasiswa asing atau Internasional, termasuk Indonesia.
Entah, disebut apa enaknya? Tarian, joget, atau goyang bareng. Itulah yang kusaksikan beberapa waktu lalu di arena Jakarta Book Fair 2012 di Istora Senayan Jakarta.
Remaja putri dalam jumlah banyak secara bersama-sama berjingkrak lincah mengikuti irama musik yang rancak. Jumlah mereka, kupikir lebih dari 50 orang. Dan, hebatnya mereka bisa berbarengan jingkrak dengan bentuk yang sama. Mungkin mereka salah satu girlband di Indonesia yang sedang marak--yang tak kukenal, karena aku bukan penggemarnya.