Setidaknya ada empat karakter dasar yang melekat pada sosok Rasulullah SAW
sehingga menjadi pribadi yang fenomenal. Ada yang tidak setuju saya katakan
Rasulullah saw sebagai sosok fenomenal? Kalau ada, saya hendak menyebutkan
sedikitnya dua saja prestasi-prestasi gemilang beliau:
Pertama, beliau berhasil mengubah budaya masyarakat dalam waktu singkat. Semenjak
diangkat sebagai Rasul, usia 40 tahun hingga wafatnya (usia 63 tahun). Bayangkan
saja, masyarakat arab yang hidup bertahun-tahun gemar berperang antar suku
diubahnya perlahan menjadi bangsa pemenang dan saling menghormati. Kita masih
ingat, Rasulullah muda—tepatnya usia 15 tahun—juga ikut membantu sukunya dalam
perang Finjar sebagai pembawa perlengkapan perang.
Salah satu lokasi
andalan wisata Kepulauan Derawan adalah Pulau Kakaban. Letaknya sekitar 1 jam
perjalanan naik speed boat dari Pulau Derawan. Hati-hati bagi yang takut dengan
laut. Terkadang ombaknya cukup besar. Sehingga kita kan berulangkali
loncat-loncat di atas laut, terguncang ombak. Lumayan ngeri juga—apalagi bagi
saya yang tidak bisa berenang.
Setelah sekitar
sejam menerjang ombak, sampailah kita di Pulau Kakaban. Ada jembatan kayu
panjang yang akan menghantarkan kita ke tepian. Maklum, speed boat harus tetap
ada di tengah air agar tidak kandas. Repot juga nanti dorongnya, kan?
Sebagai bagian dari kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), pusdiklat Minerba penuh dengan pesan-pesan penghematan energi.
Itulah kesan yang saya dapatkan dan pasti akan didapatkan siapa pun yang
memasuki ruang-ruang di pusdiklat Mineral dan Batubara ini.
Tempelan stiker dinding berisi aneka pesan akan kita temui
di hampir semua titik strategis. Di setiap saklar lampu ruangan, di wastafel,
toilet, tempat kran air wudhu, dan lain sebagainya. Isi pesannya sesuai dengan
tempat diletakkannya. Untuk saklar, akan kita temukan pesan tentang hemat
listrik. Di wastafel atau tempat wudhu, akan kita temukan pesan tentang
penghematan air.
“Om, ini
apa? Setan ya?” tanya seorang anak kecil desa Binrang, pelosok Kabupaten Berau.
“Bukan,
adek... Ini buku... Jendela Dunia,” jawab saya kaget sambil membuka-buka buku
di ruangan itu.
Ketika itu
saya bersama dua orang teman sedang survei ke kantor kepala kampung. Kebetulan,
pagi itu kepala kampung sedang ada urusan di luar. Iseng-iseng, saya masuk ke
kantornya. Terlihat sebuah ruangan berukuran 2x3 meter. Tertulis di atas pintu
“perpustakaan kampung”.
Pintu
ruangan sedikit terbuka. Tampak dua rak setinggi kira-kira 2 meter. Di pojok
kanan dan kiri. Keduanya penuh dengan buku-buku. Sepertinya buku bantuan
pemerintah. Atau buku-buku bantuan dari perusahaan tambang yang berada di
sekitar desa. Saya ambil satu buku. Terbaca di punggung buku tulisan
“perpustakaan kampung Binrang”.
PT.Bentang Pustaka
membutuhkan karyawan baru sebagai :
Staff Promosi Divisi Marketing
- Pria, Max 27 Tahun
- Diutamakan S1 Ekonomi
- Suka Traveling
- Menyukai pekerjaan lapangan
- Memiliki sim A dan C
- Bisa menganalisis data