Thursday, January 30, 2014

Lomba Menulis Essay Bio Expo Universitas Jambi 2014


Penyelenggara: 
Ikatan Mahasiswa Biologi Universitas Jambi

Tema Kegiatan:
"Lestari Alamku, Lestari Indonesiaku"

Sub Tema:
  1. Bidang Pendidikan
  2. Bidang Pertanian
  3. Bidang Industri
  4. Bidang Kehutanan

Friday, January 24, 2014

Jangan Terlewat... Beasiswa StuNed Dibuka Sampai Maret 2014!


KOMPAS.com - Beasiswa StuNed atau Studeren in Nederland sekarang terbuka untuk semua profesional muda Indonesia yang berprestasi. Lewat program beasiswa ini para pelajar Indonesia bisa mengambil studi S-2 atau kursus singkat di Belanda.

Untuk seleksi 2014, perhatian khusus akan diberikan pada para pelajar berprestasi yang memiliki rencana studi di area-area berkaitan dengan kerja sama bilateral Indonesia dan Belanda, seperti ekonomi, hak asasi manusia (HAM), ketahanan pangan, pengelolaan air, dan peradilan.

"Mereka juga disyaratkan bekerja pada institusi yang berkaitan dengan area prioritas kerjasama bilateral kedua negara tersebut," ujar Staf Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia Inty Dienasari kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Tuesday, December 3, 2013

Guru yang Tak Disuka



Beberapa hari lalu, dalam momen Hari Guru saya meminta murid-murid di kelas untuk menulis. Selain bercerita tentang sosok guru favorit, juga gambaran guru yang tak disuka. Menurut tulisan mereka, di antara ciri guru yang tidak suka adalah yang suka pilih kasih.

Saya tanyakan; yang dimaksud dengan pilih kasih itu yang seperti apa. Serempak sekali jawaban mereka. Yakni guru yang membeda-bedakan muridnya; antara yang “pintar” dan yang tidak. Murid yang sering bisa jawab (“pintar”) kerap dipuji-puji dan disebut-sebut dalam kelas. Sementara yang dianggap tidak bisa tidak pernah dipuji-puj—bahkan sesekali bisa jawab juga diacuhkan.


Adalah sebuah hal yang wajar—sebagai manusia—guru bangga atas prestasi muridnya. Guru akan merasa bahagia saat muridnya mampu memahami pelajaran yang disampaikannya. Saya telah berhasil, begitu kira-kira pikiran sang guru. Menjadi wajar pula bila murid itu sering disebut-nya. Sebaliknya, bisa jadi guru kecewa ketika ia merasa sudah berusaha maksimal, namun muridnya tak juga nyantol.

Sunday, November 10, 2013

Yuk, kirim naskah cerpen-Dongeng ke majalah Bobo!

Syarat Teknis Penulisan Naskah Cerita

1.     Font: Arial
2.     Ukuran font: 12
3.     Jarak baris: 1,5
4.     Banyak kata: 600 – 700 kata untuk cerita 2 halaman
                            250 – 300 kata untuk cerita 1 halaman
5.     Di bawah naskah cerita tersebut, cantumkan:
        a.     Nama lengkap
        b.     Alamat rumah
        c.     Nomor telepon rumah/kantor/ handphone
        d.     Nomor rekening beserta nama bank, dan nama lengkap pemegang rekening bank tersebut (seperti yang tertera di buku bank) Untuk pembayaran honor pemuatan dari majalah Bobo.
6.     Lampirkan biodata singkat yang berisi poin nomor 5, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan 
        pekerjaan.
7.     Naskah berserta biodata bisa dikirimkan via pos, ke alamat:
        Redaksi Majalah Bobo
        Gedung Kompas Gramedia Majalah Lantai 4
        Jalan Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530

Saturday, October 12, 2013

Anak yang Rutin Jamaah Subuh Sejak TK

Beberapa tahun silam, muncul buku fenomenal. Mencetak best seller di berbagai toko buku. Kemunculannya pun diikuti tren buku-buku sejenis. Uniknya, semuanya laris diburu pembeli. Tema buku itu ialah Misteri Shalat Subuh, Mukjizat Shalat Subuh, Rahasia Shalat Subuh, dan kawan-kawannya.

Bukan soal buku itu yang hendak saya bahas kali ini. Isi buku, bisa anda cari di toko atau perpustakaan untuk membacanya. Shalat Subuh (berjamaah) amat istimewa. Tidak semua orang mendapatkan anugerah; bangun pagi-pagi dan berangkat ke masjid.
Karena istimewa, tentu saja pesertanya adalah orang-orang istimewa pula. Orang-orang pilihan, bukan orang sembarangan. Kalau shalat Berjamaah Maghrib, Asar, Dzuhur itu biasa, Subuh amat luar biasa.

Thursday, September 5, 2013

Pendidikan Harusnya Menentramkan



Saya mendengar banyak keluhan guru. Banyak situasi di sekolah yang memaksa guru berkeluh kesah. Mulai gaji yang rendah, potongan insentif sertifikasi, potongan insentif guru, potongan jam mengajar, hingga soal kebijakan manajemen yang sering berbeda dengan idealisme. Tiap sekolah punya karakter masalah yang berbeda—bergantung pada karakter pemimpinnya. 

Pendidikan seharusnya menyenangkan. Baik untuk murid-muridnya, maupun untuk guru-gurunya. Pergi ke sekolah bukan lagi sebuah “ancaman”, tapi aktivitas yang paling dinanti. Kita merindukan murid-murid yang selalu semangat berangkat sekolah setiap pagi. Kita menantikan guru-guru yang mengayuh sepedanya (sepertinya tak ada lagi guru bersepeda) dengan antusias. Yang berdiri di depan kelas dengan senyum mengembang.

Malala: Buku Dapat Mengalahkan Terorisme

BIRMINGHAM, KOMPAS.COM — Malala Yousafzai, gadis sekolah Pakistan yang ditembak tepat di kepalanya oleh militan Taliban karena mengampanyekan hak perempuan atas pendidikan, mengatakan, buku merupakan ”senjata untuk mengalahkan terorisme”. Dia mengemukakan hal itu, Selasa (3/9/2013), saat membuka sebuah perpustakaan baru di kota yang kini mengadopsinya di Inggris.

Gadis 16 tahun itu memberikan pidato sebelum meluncurkan sebuah plakat stainless steel untuk menandai pembukaan perpustakaan umum terbesar di Eropa, Library of Birmingham.

Yousafzai, yang diterbangkan ke kota di Inggris tengah itu guna menjalani operasi pada Oktober lalu setelah menjadi sasaran seorang pria bersenjata ketika dia berangkat ke sekolah di Pakistan, mengatakan, dia menantang dirinya sendiri, yaitu ”bahwa saya akan membaca ribuan buku dan saya akan membekali diri dengan pengetahuan. Pena dan buku adalah senjata yang mengalahkan terorisme”.

Tuesday, September 3, 2013

Antusiasme Lomba Agustusan

Barusan istri saya "laporan", di rumah dia mengadakan lomba-lomba khas Agustusan. Khusus untuk santri-santri TPQ yang kami rintis sekitar dua minggu yang lalu. Hari ini lomba kepruk kendil. Kemarin, katanya, lari kelerang. Besok masih ada jadwal lomba-lomba yang lain lagi. Mereka tampak senang dan menikmati momen-momen istimewa tersebut.

Ini mengingatkan saat saya masih tinggal di kampung. Saya—bersama adik-adik—suka mengadakan lomba-lomba Agustusan sendiri. Pesertanya, anak-anak tetagga. Ada lomba makan kerupuk, kepruk kendil, lari dan kelereng. Hadiahnya sederhana saja. Cukup dengan permen dan makanan ringan yang kami beli di warung sebelah rumah. Anak-anak tetangga selalu berkumpul ramai di halaman belakang rumah kakek.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)