Khutbah Ied Adha pagi ini:
Akan ada suatu zaman dimana masyarakat mulai menjauhi ulama dan para fuqaha' (ahli fikih).
Bila itu terjadi, maka akan ditimpakan 3 hal berikut:
1. Dicabut keberkahan dari usaha dan pekerjaan mereka
2. Mendapat penguasa yang zalim
3. Mati tanpa membawa iman
~~~
KH Makmun Afandi
PP Nurus Siroj Tritunggal Babat Lamongan
~~~~
Catatan saya:
Mendengar hadis tersebut, saya teringat dengan beberapa orang yang begitu getol promosi;
ikut nabi apa ikut ulama?
Ikut sopir apa ikut kondektur?
Ikut Rasulullah yg ma'shum apa ikut Imam Syafii yang tidak ma'shum?
Ikut hadis apa manut kiai?
Gerakan kembali pada Alquran dan hadis.
Gerakan memurnikan Islam.
Dll.
Saya kira, jawabannya sederhana saja, ulama yang baik tidak akan melawan Allah. Tidak akan berani mencoba2 berbeda dengan Rasulullah. Tidak akan bermain2 dengan ayat dan hadis.
Apalagi sampai ngawur menafsir Alquran dan memahami hadis dengan akal pendek.
Sebab,
Alquran dan hadis dijamin tak pernah salah.
Yang mungkin salah adalah penafsiran kita. Bisa jadi, apa yang kita katakan mengikuti Alquran dan hadis, ternyata salah dan berbeda dari maksud sebenarnya.
Kalau penafsiran dan pemahaman ulama salafus shalih, generasi ulama yang pernah belajar pada tabiin salah, maka bisa jadi pemahaman orang zaman sekarang jauh lebih melenceng.
Sebab, yang dikatakan ikut ulama salafus shalih itu, ternyata saat diteliti, justru mengikuti pendapat ulama akhir zaman. Yang hidup abad 19-20 an.
Wallahu A'lam
Tritunggal, 24092015
No comments:
Write komentar