Peran Berbeda
Membaca kisah Sahabat mulia, Utsman bin Affan, Sang Dzun Nurain, Khalifah ketiga, salah seorang yang dijamin masuk surga, saya menyimpulkan banyaj hal.
Salah satunya adalah soal perbedaan peran di masyarakat. Soal perbedaan kapasitas dan kelebihan setiap individu.
(Saya agak kesulitan menyebut kalimat yang pas dalam masalah ini).
Maksud saya, seseorang yang bisa menjalankan peran di bidang tertentu dengan sangat baik, belum tentu bisa menjalankan peran di bidang lainnya dengan sama baiknya.
#Peran Menantu
Sahabat Utsman, kita ketahui kisahnya. Beliau telah menjalankan peran sebagai menantu yang hebat. Menantu kesayangan mertua. Bahkan, sampai dinikahkan dengan anak yang lainnya, saat istri sebelumnya meninggal.
Itulah sebab beliau mendapat julukan Dzun Nuraini; yang punya dua cahaya (nur). Beristri 2 anak Baginda Rasulullah saw.
#Peran Orang Kaya (Dermawan)
Salah satu tugas orang kaya adalah menebarkan (menyalurkan) kekayaannya biar dirasakan sekelilingnya.
لأن لايكون دولة بين الأغنياء منكم
Biar gak muter2 di kalangan orang kaya saja.
Dan, Sahabat Utsman amat berhasil menjalankan peran sbg orang kaya tersebut.
Ia membeli sumur milik yahudi Madinah seharga miliaran, ys g kemudian disedekahkan untuk kaum muslimin.
Ia membantu berbagai peperanGn umat Islam dalam bermacam bantuan. Kuda, unta, persenjataan, hingga bahan makanan, sebagai bekal perang.
#Peran Khalifah
Namun, ia tak begitu berhasil dalam dunia politik. Dalam medan yang penuh intrik.
Ini, disebabkan (salah satunya) sifat beliau yang pemalu, lemah lembut, jujur, nir prasangka.
Beliau pun dengan mudah diperdaya dan dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ada di sekitarnya.
Karena "kelemahan" dalam perpolitikan itulah, beliau mengalami musibah di akhir jabatan sebagai khalifah.
Bahkan, menurut sumber yang saya baca, sebelum terbunuh, beliau telah dikepung pemberontak di rumahnya selama 40 hari. Selama masa itu, pemberontak mensabotase kiriman bahan makanan dan minuman dari luar ke rumah beliau.
~~~
Dalam konteks sekarang, seorang pengusaha yang berhasil di bisnisnya, belum pasti pula akan sukses saat melakoni peran sebagai politikus, anggota dpr, atau pejabat bupati.
Wallahu a'lam
Drajat, 130915
No comments:
Write komentar