Bikin sekolahan zaman sekarang itu seperti bikin warung. Menu yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (sebagai customer). Tidak asal; POKOK-e gawe. Sudah bagus-bagus bangunannya, eeeeeh gak ada yang beli.
Nah, urusan menyesuaikan dengan lidah pembeli, orang Lamongan jagonya.
Lihat saja PECEL LELE LAMONGAN, bisa sesuai dengan lidah orang-orang senusantara. 😄😄😄 Mulai Sabang hingga Merauke. Ada pecel lele Lamongan.
Tapi, karena sekolahan itu bukan makanan, saya konsultasinya dengan orang Gresik. Sosok beliau ini, sudah puluhan tahun malang melintang di dunia manajemen pendidikan. Juga konsultasi lembaga-lembaga pendidikan. Kelas Nasional.
Beliaulah yang mengawali era baru pendidikan formal di MTs Tarbiyatut Tholabah . Kebetulan, awal-awal menjabat Kepala Madrasah, saya dan teman-teman seangkatan duduk di kelas 3 MTs. Jadi, saya bisa merasakan betul bagaimana perubahan yang beliau gagas dan terapkan saat itu. Luar biasa.
Hingga saat ini, ketika beliau menjadi konsultan pendidikan di berbagai lembaga se-Indonesia, kami masih diterima dengan baik sebagai murid.
Bahkan dengan tangan terbuka lebar, beliau siap membantu kebutuhan dan impian murid-muridnya. Termasuk urusan caranya membangun sekolahan sing uuuuapik.
"Itu hobi saya, Lid...!" ujar beliau, "Kalau memang niat beneran, saya siap datang setiap minggu ke Babat."
Wowwww...
Pokoknya, kalau beliau yang dampingi, saya yakin pendidikan yang disajikan (insya Allah) berkualitas dan sesuai harapan.
Legowo, 31 Desember 2020
@ms.kholid
#ppcahayaquran
#smpcahayaqu
#cahayaquislamicboardingschool
No comments:
Write komentar