Friday, November 25, 2022

Khutbah Jumat; Barokahnya Jual Beli


اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى آله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين.

أما بعد: فيا عباد الله، أوصيكم و نفسي بتقوى الله لعلكم تفلحون، فقد قال الله تعالى في كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ. وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (29)

Hadirin sidang jumat ingkang minulyo

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga kitha tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.

Tanpa nikmat dan peparing Gus Allah, bias jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali untuk purun berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tetangga-tetangga, sanak sedulur, ingkang puengen saget berangkat Jumatan, ananing karena sakit utawi uzur tertentu mboten saget sareng-sareng kempal ing meniko majelis.

Mugi-mugi amal ibadah meniko saget dadi bekal lan saksi kelak wonten ing perhitungan amal di alam akhirat. Amin ya rabbal alamin...

Ingkang nomer kaleh, monggo sareng-sareng kitha berusaha meningkatan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni, dengan cara menjalankan sedoyo perintah Allah SWT lan nebihi larangan-larangan Allah SWT. Amergi, hanyalah takwa bekal meniko, terbaik bagi manusia kangge menghadap dengan percaya diri di hadapan Allah SWT.

 

Hadirin Jamaah Jumah rahimakumulah….

Dewasa ini, banyak kita temukan berbagai masalah wonten ing kehidupan masyarakat. Mulai pencurian, perampokan, penipuan, hingga peminta-minta lewat berbagai macam modelnya. Sedoyo meniko terjadi wonten ing sekitar kitha, salah satu sebabnya inggih meniko karena meninggalkan cara ingkang sampun diatur oleh Baginda Rasulullah saw.

Salah satu cara Baginda Rasulullah saw menata kehidupan sosial, supados saget berjalan kanti normal, saget berjalan sesuai rel kehidupan ingkang sae, inggih meniko mendorong umatnya untuk bekerja secara mandiri lan melakukan transaksi jual beli ingkang sae.

 

Wonten ing hadis ingkang diriwayatkan Imam Ahmad disebutkan bahwa

Suatu ketika Baginda Rasulullah saw pernah ditanya:

 

قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ ؟

Ya Rasul, profesi nopo yang paling sae?

قَالَ : " عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ ".

Rasulullah saw. Menjawab, "Bekerja mandiri dan jual beli yang benar"

 

Cara pertama supados kehidupan seseorang berjalan sesuai rel agama dan kemulian, inggih meniko lewat bekerja secara mandiri. Artosipun, seseorang bisa disebut muslim ingkang baik saat dia mau bekerja kangge memenuhi kebutuhannya sendiri. Utawi mboten menggantungkan nasib lan kebutuhan sehari-hari saking belas kasihan utawi pemberian orang lain.

 

Karena itu,

Kanjeng Rasulullah saw sangat menekankan pentingnya bekerja. Apapun bentuknya. Asalkan halal, akan memberikan barokah dateng tiyang bersangkutan.

Kerangten meniko, wonten ing hadits lainnya dipun sebutkan: bahwa seseorang yang bekerja mencari kayu bakar di tengah hutan, lantas menjualnya di pasar, meniko jaaaauh lebih baik dibandingkan orang yang menengadahkan tangan meminta-minta pada orang lain.

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah...

 

Suatu ketika, Rasulullah saw bersama beberapa orang sahabat di masjid. Lalu, datanglah seorang pemuda gagah melintas di depan masjid. Pemuda meniko membawa perlengkapan kangge bekerja di ladang.

 

Salah seorang sahabat berkata, “Andaikan hidup dan kekuatan pemuda itu digunakan untuk beribadah di jalan Allah, pastinya akan lebih baik baginya.”

Mendengar ucapan tersebut, baginda Rasulullah saw. Lantas bersabda, “Barangsiapa yang bekerja untuk kedua orang tuanya, maka dia dijalan Allah. Barangsiapa yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya maka ia di jalan Allah, barangsiapa bekerja hanya untuk memperbanyak harta benda, maka dia di jalan syaithan.”

 

Wontwn ing rowayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Sungguh, seseorang akan diberikan pahala atas sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya,’” (HR Muttafaq alaih).

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah...

 

Cara kedua, ingkang saget kita petik saking hadits di atas inggih meniko; lewat jual beli.

 

Agami kitha, Islam, menunjukkan satu metode lain supaya kehidupan sosial masyarakat berjalan kanti lancar lan sae. Inggih meniko; transaksi jual beli.

Ingkang nggadahi barang, berprofesi sebagai penjual.

Sebaliknya, ingkang nggdahi uang—menggunakan uangnya kangge belanja.

 

Keranten meniko, dalam agami Islam; tiyang kaya ingkang menahan duitnya. Utawi mboten purun belanja. Entah dengan alasan ditabung, utawi kangge jaga-jaga masa depan. Meniko dipun sebut perbuatan ingkang buruk.

Padahal, di sisi lain, wonten sekian banyak calon penjual ingkang menunggu duit si kaya diputarkan lewat transaksi jual beli.

 

Dalam kasus meniko, si kaya lebih baik sedikit "boros" daripada duitnya nganggur wonten ing rekening bank. Sebab, lewat transaksi jual beli ingkang dipun lampahi meniko, wonten sekian banyak tiyang ingkang tetap bisa makan. Ingkang tetap bisa memenuhi kebutuhan harian keluarganya, hanya gara-gara transaksi kecil yang dilakukan wonten ing pasar meniko.

 

Prinsip membelanjakan harta meniko, selaras dengan hukum ekonomi modern tentang buruknya menahan cash money di rekening.

Hadirin Jamaah jumah ingkang minulyo...

Kita ambil contoh, menawi si kaya belanja buah-buahan wonten ing pasar. Sementara, si penjual adalah seorang janda tua dengan banyak anak. Mongko saget kitha bisa bayangkan, lewat transaksi jual beli buah antara si kaya kaleyan si janda meniko, saget memberikan barokah keberlanjutan hidup lan ugi saget memenuhi kebutuhan makan sehari-hari bagi keluarga si janda meniko.

 

Islam mboten memaksa si kaya kangge memberikan uangnya cash dalam bentuk sedekah pada si janda. Cukup lewat transaksi jual beli yang normal, ingkang saling menguntungkan.

Si kaya dapat barang, si penjual dapat laba.

 

Meskipun, bisa jadi laba ingkang dipun peroleh amat minim.

Bisa jadi, laba menjual buah meniko hanya sekitar 1.000 utawi 2000 mawon, ananging penjual tetap bahagia lan terhormat daripada (andai) diberi uang cash dalam jumlah yang sama. Ateges, lewat transaksi jual beli meniko saget menjaga martabat lan kehormatan penjual ingkang miskin. Sehingga mboten wonten kepikiran untuk mencuri utawi banting setir meminta-minta pada orang lain.

Saking fakta ingkang banyak terjadi di pasar, mongko, patut disayangkan!!!

Menawi wonten tiyang kaya raya ingkang berbelanja di pasar. Berbelanja pada si janda tua. Lalu menawar harga sampai semurah-murahnya. Dengan harapan si kaya saget memperoleh selisih harga yang lebih murah.

Padahal, di sisi lain, saat beli di mall, restoran utawi minimarket, piyambak ipun mboten sekalipun dia menawar. Bahkan, dengan bangga langsung membayar.

Dalam kasus meniko, alangkah mulianya seandainya kitha saget berlaku adil—sehingga mboten melakukan penawaran harga secara berlebihan terhadap para penjual ingkang kelihatan kurang mampu secara ekonomi.

 

Hadirin jamaah jumah ingkang minulyo...

 

Contoh maleh...

Anak-anak kita ingkang sekolah TK utawi MI.

Kita berikan uang saku 2,000 rupiah

Maka, alangkah baiknya seandainya uang 2000 meniko dipun habiskan beli jajan di sekolahan.

 

Keranten, lewat transaksi jual beli anak-anak sekolah dengan para penjual di sekolah meniko, saget menjaga kehidupan sosial pihak penjual secara terhormat lan bermartabat.

Amergi, bisa jadi penjual jajanan di sekolah meniko rata-rata orang tak berpunya. Bagkan mungkin juga janda-janda tua, ingkang nggadahi tanggungan anak di rumahnya.

 

Tentu saja, dengan harga jajan ingkang rata-rata 1.000 an meniko, laba ingkang dipun peroleh hanya berkisar 200 rupiah. Akan tetapi, uang 200 rupiah meniko saangat berarti kangge si penjual dan keluarganya. Karena dipun peroleh lewat cara-cara ingkang halal lan terhormat.

 

Di sisi lain,

Lewat nukoni jualan tiyang ingkang mboten mampu meniko, secara tidak langsung kitho saget membantu si penjual dalam usahanya menghidupi anak-anak lan keluarga di rumahnya.

 

Hadirin jamaah jumah ingkang minulyo...

 

Menikolah di antara sirri-nipun; kita didorong kerja mandiri lan transaksi jual beli ingkang sae.

Sekali lagi, lewat dorongan kepada setiap orang untuk kerja mandiri utawi jual beli meniko, terjagalah kehormatan lan harga diri seorang manusia sebagai makhluk sosial.

 

Di sisi lain, Kanjeng Rasulullah saw berulang kali menekankan betapa mulianya tangan di atas dibandingkan dengan tangan di bawah.

اليد العليا خير من اليد السفلى

Ateges, tangan ingkang suka memberi dan bermanfaat lebih baik daripada tangan ingkang sukanya hanya menerima dan menikmati pemberian orang lain.

 

Mekaten, khutbah ingkang saget dipun sampaikan jumat meniko. Mugi2 saget menjadikan inspirasi lan bermanfaat kangge kehidupan kitha sehari-hari. Amin ya rabbal alamin....

 

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)

  بارك اللهُ لي ولكم في القرآن العظيم, ونفعني وإيّاكم بما فيه مِن الآيات والذكر الحكيم, وتقبّل منّي ومنكم تِلاوَتَه إنّه هو السميع العليم. وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.

 

 

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَن وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين أمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

 

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)