• Jangan Salah Pilih Jenis Satuan Pendidikan •
Ada beberapa lembaga, memfokuskan pada tahfidz Quran santri. Bahkan, materi keseharian juga isinya tahfidz. Namun, ketika bikin lembaga formalnya; ambil SMP atau MTs. Atau SMA dan MA. Padahal, kurikulumnya jauh dari standard SMP, MTs, SMA, atau MA. Lebih banyak diisi dengan tahfidz Quran.
Ada juga yang fokusnya baca kitab, tapi bikin lembaganya SMP. Sementara mata pelajaran kurikulum standard SMP tidak terpenuhi.
Mestinya, pilihan terbaik dan pas untuk mendukung program tahfidz ialah ambil SPM Muallimin atau SPM Salafiyah.
Kenapa Begitu?
1. Kurikulum
Secara kurikulum, pasti tidak bertentangan dengan standar mutu yang ditetapkan pemerintah--lewat Kemenag. Sebab, materi-materi keislaman mendominasi dalam kurikulumnya. Termasuk tahfidz yang menjadi fokus utama (baca: diferensiasi, atau hidden curriculum-nya).
Materi umum, diwajibkan hanya IPA, Matematika, PKn, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya. Itu pun, jumlah JPL-nya tidak sebanyak MTs atau SMP.
2. Fokus
Jika fokusnya tahfidz Quran, maka santri akan mendapatkan tambahan mapel lain yang mendukung upaya memahami dan mengaplikasikan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh, Bahasa Arab; sebagai bahasa Alquran akan berperan penting memahami Alquran.
Nahwu-Shorof, pun demikian. Akan urgen dikuasai karena sudah kadung menjadi hafidz-hafidzah. Biar klop. Hafal sekaligus paham dengan benar.
3. Tetap Dapat Mapel Umum
SPM Salafiyah dan SPM Muallimin, tetap wajib memberikan mapel umum tertentu pada santrinya. Tentu saja dengan porsi yang lebih sedikit daripada jenjang pendidikan formal lainnya. Istilahnya, memberikan bekal dasar urusan duniawi-nya.
4. Tetap Dapat BOSP
Karena SPM ini sudah resmi masuk Sisdiknas, maka santri yang terdaftar resmi juga dapat BOSP lewat satuan pendidikannya. Dan, tidak bisa terdaftar dobel di lebih dari satuan pendidikan. Misalnya, NISN yang sama, tidak akan bisa ditarik masuk EMIS MTs dan SPM sekaligus. Harus milih salah satu. Karena ada kaitannya dengan penerimaan dana BOSP.
Mudahnya begini,
• Jika pengen dapat kurikulum yang lebih banyak materi umumnya: SMP - SMA
• Jika ingin kurikulum yang seimbang antara umum dan agama : MTs - MA
• Jika ingin standard kurikulum yang lebih banyam agama (tafaqquh fiddin) : SPM
Jadi,
Buat para pengelola pesantren yang mau bikin lembaga baru, sesuaikan dengan diferensiasi Anda. Tidak harus ngotot ingin mendirikan SMP, MTs, SMA, atau SMA. Padahal, visi misinya lebih dekat pada SPM (Satuan Pendidikan Muadalah).
Drajat, 2 Oktober 2025
@mskholid
Asesor Penjaminan Mutu Eksternal Jenjang Dikdasmen
Majelis Masyayikh Kemenag RI.
No comments:
Write komentar