Khutbah Jumat Bahasa Jawa Campuran: Mengurai Kesulitan Orang Lain
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا سُبُلَ السّلَامِ،
وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الْكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا
الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، ذُو الْجَلَالِ وَالْإكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِه وَأَصْحَابِهِ
وَالتَّابِعينَ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الْإِخْوَانِ، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي
اْلقُرْاٰنِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ، يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيْمًا. وَقَالَ تَعَالَى: وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى
مَيْسَرَةٍۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(البقرة: ٢٨٠)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang ingkang penuh keberkahan
meniko, khatib wasiat kangge kitho sedoyo. Anggen kitha senantiasa berusaha
meningkatkan kualitas imanan lan takwa dumateng Allah SWT. Dengan cara
ngelampahi kewajiban-kewajiban lan nilar utawi nebihi sedoyo perbuatan ingkang diharamkan.
Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah,
Musibah akibat gunung berapi lan
banyaknya bantuan ingkang datang kangge para korban yang terdampak,
mengingatkan kitha akan sabda Baginda Rasulullah saw.:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (رواه مسلم)
Ingkang artosipun: “Barang siapa
meringankan suatu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan merringankan
baginya kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat. Barang siapa
memudahkan bagi orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya urusan
di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Hadits di atas menunjukkan beleh balasan
kebaikan ingkang diberikan Allah SWT kepada seorang hamba akan berlipat ganda
nilainya kelak di alam akhirat. Betapa tidak, bantuan wonten ing dunia tersebut
bakal dibalas Allah SWT dengan bantuan-bantuan manakala kitho mengalami
kesulitan-kesulitan besar wonten ing alam akhirat.
Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah,
Wonten nash-nash ingkang nggadah makna
dengan dengan hadits di atas. Di antaranya ialah hadits riwayat Imam al-Bukhari:
إنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ
الرُّحَمَاءَ (رواه البخاري)
Artosipun: “Sesungguhnya Allah
menyayangi di antara hamba-hamba-Nya yang penyayang.” (HR. al Bukhari)
Begitu pula hadits ingkang dipun riwayatkan
Imam Muslim: إنَّ اللهَ يُعَذِّبُ الَّذِيْنَ يُعَذِّبُوْنَ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا (رواه
مسلم)
Artosipun: “Sesungguhnya Allah akan
menyiksa orang-orang yang menyiksa orang lain di dunia.” (HR. Muslim)
Kurbah ingkang disebutkan
wonten ing hadits di atas artinya adalah kesulitan besar yang menyebabkan
seseorang dirundung kebingungan dan kesedihan. Sementara Tanfiis (saking
kata naffasa-yunaffisu-tanfisan) maksudnya inggih meniko meringankan
beban seseorang dari kesulitan tersebut. Sedangkan tafriij (farraja-yufarriju-tafrijan)
maksudnya lebih besar dari itu; yakni menghilangkan kesulitan dari seseorang
sehingga sirna kegundahan lan kesedihannya. Jadi, balasan dari tanfiis adalah
tanfiis wonten ing akhirat dan balasan dari tafriij adalah tafriij pula di
akhirat. Semakin besar manfaat bantuan ingkang kita berikan dateng orang lain,
mongko semakin besar pula pertolongaan Allah dateng kitho kelak wonten ing alam
akhirat.
Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah,
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dari
hadits saking sahabat Anas ra. : Dipun ceritakan bahwa suatu salah seorang penghuni
surga di hari kiamat melihat-lihat ke arah penduduk neraka. Lalu salah setunggal
penghuni neraka berseru memanggilnya: “Wahai fulan, apakah engkau mengenaliku?”
Penghuni surga pun menjawab: “Tidak, aku tidak mengenalimu, siapa engkau?”
Penghuni neraka itu lalu berkata: “Aku
orang yang pernah bertemu denganmu di dunia. Ketika itu, engkau meminta seteguk
air dariku. Lalu, aku memberikan air kepadamu.”
Penghuni surga itu kemudian menjawab:
“Ya, aku kenal.”
Lalu penghuni neraka itu pun meminta:
“(Jika begitu) mohonkanlah pertolongan dari Allah untukku.”
Si penghunisurga lantas memohon kepada
Allah: “Ya Allah, jadikanlah aku pemberi syafaat untuknya.” Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut. Sehingga
tiyang penghuni neraka meniko dikeluarkan saking neraka.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Tentu saja, buanyak sekali kesulitan ingkang
bakal kitha hadapi semenjak dibangkitkan dari alam kubur. Dimulai dengan berkumpul
wonten ing padang mahsyar, menghadapi sengatan panas karena matahari didekatkan
hingga di atas kepala, penimbangan amal, hingga ketika harus melewati jembatan shiratal
mustaqim. Sedoyo meniko beberapa contoh kesulitan ingkang bakal kita hadapi
kelak.
Wonten ing kitab Shahih al-Bukhari:
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُم فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذراعًا، وَيُلْجِمُهُمْ
حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ (رواه البخاري)
Maknanya: “Banyak orang yang
bercucuran keringat di hari kiamat hingga menetes di tanah setinggi 70 hasta
dan bahkan ada keringat yang menenggelamkan seseorang hingga tingginya mencapai
telinga-telinga mereka” (HR. al-Bukhari)
Wonten ing Kitab Shahih Muslim ugi
disebutkan Kanjeng Rasulullah bersabda:
تُدْنِي الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ فَيَكُوْن النَّاسُ
عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى
كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ
إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا (رواه مسلم)
Artosipun: “Pada hari kiamat,
matahari akan mendekat kepada para hamba sehingga jaraknya dari mereka sekitar
satu mil, maka orang-orang akan bercucuran keringat sesuai dengan amal mereka,
di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua mata kaki, ada yang
mencapai dua lutut, ada yang mencapai dada dan ada yang terkekang mulutnya
dengan keringatnya.” (HR. Muslim)
Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah,
Alquran dan Hadits memberikan contoh
sikap memudahkan orang yang sedang kesulitan di dunia dalam hal urusan harta.
Ingkang Pertama, dipun sebutkan dalam
surat Albaqoroh ayat 280. وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ
إلَىَ مَيْسَرَةٍ (البقرة: ٢٨٠)
Artosipun: “Dan jika (orang
berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia
memperoleh kelapangan.” (QS. Al-Baqarah: 280). Kita disebut sedang
memberikan kemudahan para orang yang berhutang, dengan cara memberikan waktu
penundaan hingga piyambak e mempunyai kemampuan membayar hutangnya.
Utawi sikap yang kedua, yang lebih
ekstrim lagi; yakni dengan cara membebaskannya dari tanggungannya.
Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah,
Membantu, menolong, lan mengatasi kesulitan-kesulitan
orang lain, bukanlah hal yang mudah. Bahkan bisa disebut saangat berat. Nopo
maleh jika kita mboten nggadahi kepentingan utawi urusan terhadap orang
tersebut. Tetapi, sebelum kami akhiri khutbah meniko. Monggo kita cermati
sebuah kaidah yang berbunyi: الأجر بقدر الطاقة
“Nilai balasan utawi pahala itu sebanding dengan kesulitan yang
perlukan.” Semakin berat amalnya, semakin berat
pula balasan utawi pahala yang bakal diberikan Allah kepada kita semua.
Mekaten khutbah singkat pada siang
hari ingkang penuh keberkahan ini. Mugi-mugi bermanfaat lan dados pengiling
kangge kita sedoyo. Laaaan, kita doakan mudah-mudahan saudara-saudara kita ingkang
terkena dan terdampak musibah gunung Semeru, diberi ketabahan dan kesabaran
serta jalan keluar dan kemudahan. Amin ya Rabbal alamin.... أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا .
أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. وقال النبي ص.م. : مَنْ أَرَادَ أَنْ تُسْتَجَابَ دَعْوَتُهُ وَأَنْ
تكُشَفَ كُرْبَتُهُ فَلْيُفَرِّجْ عَنْ مُعْسِرٍ. (رواه أحمد)
اللّٰهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ
وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
الْاَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ !
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر