Pondok Kranji Tarbiyatut Tholabah
• Pondok Kranji
Di Pondok Kranji ini, saya mengalami proses pendidikan dan pembelajaran yang paling lama.
Sejak kelas 2 MI, saya sudah pindah ke Kranji. Dari sekolah saya sebelumnya; di MI TAAT Drajat.
MTs pun tetap lanjut di Tabah.
Lulus MTs sempat muncul keinginan nyari suasana baru. Apalagi beberapa teman dekat banyak yang mulai menjauh dari Kranji. Nyari sekolah yang dirasa memberikan janji lebih baik.
Almarhum Bapak membuka lebar-lebar. Silakan. Tapi, harus sekolah yang kualitas beneran. Kalau yang setengah-setengah, beliau benar-benar melarangnya.
Disuruhlah saya daftar di SMA BPPT Serpong. Sekolah yang waktu itu dianggap sebagai hasil karya jenius negara ini; Pak BJ. Habibie. Ternyata saya gak lulus di Serpong.
Tapi, saya dapat rekomendasi untuk mengisi slot program BPPT sekolah sejenis yang ada di Gorontalo. Bapak tidak mengizinkan. Terlalu jauh.
Akhirnya, balik lagi ke MA Tabah.
Pilihannya, masuk ke jurusan MAK--yang waktu itu lagi gencar²nya melakukan inovasi dan pengembangan². Khususnya program Bahasa Arab.
Alhamdulillah...
Setelah sekian belas tahun lulus dari MA Tabah, saya hari ini tidak pernah menyesali pilihan² yang disarankan Almahum Bapak.
Bahkan, hingga hari ini masih terus ikut belajar di Pondok Kranji.
Babat, 7 Maret 2021
@ms.kholid
====
https://www.twibbonize.com/psbpondoktabah2021