Wednesday, October 18, 2023

Alasan Anggota DP Tidak Diikutkan Jelajah Santri


Sabtu, 22 Oktober mendatang ada kegiatan Jelajah Santri SAKO Maarif NU Cabang Babat. Jelajah Santri diikuti pramuka penggalang tingkat SD/MI dan MTs/SMP se Wilayah Cabang Babat.

SMP Cahaya Quran mendapatkan undangan agak telat. Tanggal 15 Oktober, tepat di hari terakhir pelaksanaan Perkemahan Cahaya Nusantara 2 di Buper Cahaya Quran Babat.

Langsung kita bersiap. Membentuk tim dan Regu. Insya Allah ada 2 tim (putra dan putri) yang kami berangkatkan. Setiap Regu terdiri atas 8 anak.

Ada beberapa anak DP yang tidak diikutkan. Di antaranya; Bisma, Izzat, Rezqy, dan Marella. Ada hal-hal yang perlu kami pertimbangkan kenapa mereka tidak diikutkan:

1. Kebutuhan Tim 

Kegiatan di Jelajah Santri SAKOMA 2023 ini tidak semuanya kepramukaan. Ada CCT, KIM, kaligrafi juga. Smentara kebutuhan hanya 8 anak per regu. Sehingga perlu memilih anak-anak yang punya kapasitas di bidang tersebut. 

2. Regenerasi 

Anak-anak kelas 9 sebentar lagi lulus. Sudah saatnya kami memberikan peluang bagi adik kelasnya untuk mendapatkan pengalaman yang sama di bidang kepramukaan.   

Monday, October 16, 2023

Kegiatan yang Nderundung

Malam itu, usai penutupan Perkemahan Cahaya Nusantara 2 di Kampung CQ, pembina Pramuka SMP CQ, Kak Imama mendatangi saya. Beliau mengemukakan undangan dari Sako Maarif Babat Lamongan.

Dalam 2 minggu ke depan, akan dilaksanakan Jelajah Santri IV Sako Maarif NU Cabang Babat. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada bulan Oktober--bertepatan dengan bulan Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda.

"Kapan Pelaksanaannya?" tanya saya.

"28 Oktober, Ustadz. Agak mepet!" ujarnya.

"Owh, masih lumayan panjang. Ada 2 minggu waktunya, jika kita serius latihan insya Allah bisa partisipasi," kata saya mengiyakan undangan tersebut.

"Yang terpenting, tujuan pertama kita; nyari teman sebanyak-banyaknya. Bukan nyari juara. Karena sekolah kita ini baru, jadi perlu sekali untuk memperkenalkan diri ke sesama komunitas," lanjut saya. "Jika ada juaranya, ya anggap saja itu bonus."

Oke. Lepas kegiatan perkemahan, malam itu juga kita rapat via grup WA untuk membahas persiapan mengikuti jelajah Santri Sakoma tahun 2023 ini.

Hingga diputuskan 2 kontingen putra dan putri yang akan diberangkatkan. Peserta di setiap cabang lomba, dan pembina utk persiapan latihannya. 

Alhamdulillah... Sat set, wat wettt...!

Monday, October 2, 2023

Kenapa Jumatan Pakai Baju Pramuka?

1 bulan terakhir, siswa-siswi SMP Cahaya Quran banyak yang sholat Jumatan di masjid desa sambil menggunakan baju pramuka. Tetap pakai sarung sich...

Hal ini dikarenakan hari Jumat masih masuk sekolah. Kebetulan, jadwalnya pas seragam pramuka.

Fakta ini menimbulkan banyak bisik-bisik orang luar. "Kok sholat Jumatan pakai seragam pramuka?" 

Saya coba jelaskan. Untuk dokumentasi cerita saja. Toh, blog ini gak mungkin juga dibaca orang-orang tersebut. Hehehe...

Beberapa Poin Penjelasan:

1. Dulu, pagi hari anak-anak sekolah pakai seragam pramuka. Jam 10.40, sekolah sudah pulang. Anak-anak kembali ke asrama untuk mandi dan ganti baju.

2. Ternyata, ketika di asrama malah banyak yang leha-leha. Tidak langsung mandi, dan ganti baju untuk segera ke masjid. Akibatnya, beberapa anak banyak yang telat Jumatan ke masjid. 

3. Apa gurunya tidak ngobrak i? Tentu sjaa sudah bolak-balik ngobraki. Tapi, ya mbuuulet saja. Yang langganan mbulet, ya tetap mbulet. Yg langganan aktif ya tetap aktif. Emang gawan e ngono.

4. Kami berembuk, bagaimana caranya supaya anak2 tidak telat jumatan. Muncullah ide; dari sekolahan tidak boleh balik ke asrama. Tapi, diarahkan langsung ke masjid. Alhamdulillah, lebih efektif dan tidak lagi telat-telat.

5. Tapi, efeknya anak2 harus pakai baju pramuka. Sesuai seragam hari itu. 

Wednesday, September 20, 2023

Orang Kaya yang Tetap Giat Bekerja


Di Babat, ada toko kulakan beraneka macam jajan (mungkin terbesar di Babat). Letaknya pinggir jalan raya Babat-Jombang. Setiap hari mesti rame--apalagi menjelang idul fitri. 

Saya dan istri biasanya kulakan ke tempat ini untuk mengisi snack di kantin PPCQ.

Bukan soal jajan yang hendak saya tulis kali ini. Tapi tentang karakter pemiliknya. Orang keturunan Cina. Lebih tepatnya; pria 35-40 tahunan.

Pernah suatu pagi, sekitar sebelum jam 07.30 saya naik motor ke Babat. Melintas di depan toko, dan melihat si pemilik sedang menyapu tokonya. Sendiri. Dia mempersiapkan tokonya sebelum jam buka.

Artinya, orang sekaya raya itu saja masih komitmen dengan pekerjaan yang digelutinya. Dia datang lebih pagi, menyapu toko, dan mempersiapkan sebelum jam buka. Tidak lantas enak-enakan, datang terlambat, dan menyuruh karyawan.

》Ambil Sampah 

Di momen lainnya, saya beberapa kali mendapati beliau memungut sampah yang berserakan di toko. Di sela meladeni pembeli (biasanya sambil berdiri, menunjukkan sikapnya yang penuh antusias dalam bekerja), akan akan refleks langsung memungut sampah yang nampak tercecer di areanya.

Kadang sobekan kardus, lakban bekas kardus, atau plastik bungkus jajan. Dia ambil dan masukkan ke bak sampah.

Rupanya CARE dengan sampah ini telah menjadi karakter yang melekat pada dirinya. Saya yakin, ini pasti melalui proses yang sangat panjang--bisa jadi diajarkan sejak dini. Hingga otomatis seperti itu.

》Tidak Sembarangan Meludah

Saat saya menunggu di dalam mobil, saya melihat momen bapak ini keluar dari toko. Dia lantas meludah di pinggiran aspal. Padahal, andai dia meludah di dalam toko (yang lantainya hanya semen) itu pun bisa. Apalagi dia bosnya.

Bos mah bebas.

Iya kaaaan?

Tapi, tidak.

Dia memilih keluar, dan meludah di aspal jalan raya. Tentu saja akan cepat mengering. Yang terpenting, tidak membuat efek pembeli merasa jijik ketika melihatnya meludah sembarang. 

Yaaaa...

Sekalipun, soal meludah ini SOP-nya masih perlu ditambahkan seperti santri-santri Cahaya Quran. Yakni harus diosok-osok pakai sandalnya. Supaya bekas ludahnya cepat menghilang. 😊♥️

📹 hujan di wilayah Desa Kendalkemlagi, Senin lalu.

Tuesday, September 19, 2023

Guru Jangan Gelo Sama Murid


Suatu ketika saya diskusi panjang via voice notes dengan senior di Pondok Kranji. Sekarang beliau tinggal di pedalaman Kalimantan. 


Beliau bercerita,

Pernah suatu ketika "curhat" ke Romo Yai Baqir. Gara-gara banyak santri yang ogah berangkat ngaji. Diobrak sini, pindah ke sono, diobrak ke sono, pindah lagi ke tempat lainnya.

Mendengar curhatan itu, Romo Yai Baqir lantas menasihati:

"Alhamdulillah, masih ada santri yang gelem ngaji. Nah, yang gelem ngaji itu kamu ajari serius--seng temenan. Ojok sampek ditinggal utowo 'cegek' gara-gara yang nggak ngaji. 

Juga gak usah muring-muring karo seng gak gelem ngaji. Menowo besok dadi manfaat bidang liyane."


Seketika itu, santri senior tersebut sadar. Dadanya plong mendengar nasihat Sang Guru. Tidak ada lagi kemarahan pada santri yang ogah-ogahan ngaji, telat, atau malah nongkrong saat jam belajar. 


=== 


Saya sendiri selalu berusaha mengelola hati dan pikiran. Jangan sampai timbul rasa gelo atau kesal pada santri.

Termasuk santri suka telat jamaah, telat ngaji, atau bangunnya sulit. Tetap didoakan saja semoga kelak menjadi orang yang bermanfaat, berguna bagi agama Nusa dan bangsa. 


Mengalami kondisi seperti itu memang butuh kesabaran. Butuh belajar yang terus menerus, agar tetap ikhlas. Tidak muncul perasaan kesal/gelo pada santri.


Saya sering teringat dengan ayat berikut ini: tentang 3 golongan hamba yang dipilih Allah mendapatkan hidayah-Nya. 

1. Zalim kepada dirinya sendiri 

2. Tengah-tengah 

3. Bergegas menjemput kebaikan 


Ayat ini mengajarkan saya untuk selalu berpikir; ya begitulah manusia. Ada banyak macamnya. Kita hanya bisa berusaha dengan maksimal mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan. Urusan hasil, serahkan pada Allah. 


Di Kitab Maulid Diba'i sendiri disebutkan 3 golongan umat Nabi saw kelak di zaman akhir:

1. Masuk Surga tanpa Hisab 

2. Masuk surga dengan membawa dosa, tapi langsung mendapatkan ampunan Allah 

3. Membawa dosa yang banyak banget, tapi hatinya membawa iman. Lantas diampuni Allah atas imannya. 

Semuanya karena Rahmat Allah SWT.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)