Wednesday, November 25, 2015

Tugas Para Ulama dan Kiai

Dulu,
Guru-guru, ustadz, dan kiai kita sibuk melawan doktrin
"Tuhan Telah Mati."

Kemudian, sibuk mengajak orang2 meninggalkan sesaji dan keyakinan pohon2 besar, makam keramat, laut, dan lain sebagainya.

Lalu,
Sibuk menjauhkan orang2 dari "MOLIMO" yang merusak tatanan masyarakat dan keluarga.

Lalu, ketika beliau2 masih sibuk mengajak orang memperbanyak amal shalih. Mengingat mati dan menyadarkan ada kehidupan setelah kubur. Memperbanyak sedekah dan kebaikan.

Konsentrasi terpecah.
Harus pula menjawab berbagai tuduhan bidah, syirik, kafir, sesat, ghuluw, thoghut, dan sebagainya.

Menjawab Fatihah tidak sampai.
Tahlilan warisan tradisi Budha.
Shalat subuh gak pakai qunut.
Bismillah Fatihah dibaca sirr.
Ziarah kubur syirik.
Mengangkat tangan saat doa ...
Ahhhhh...

Padahal, tugas belum paripurna.
Generasi remaja.

Saya hanya berharap, semoga para guru dan kiai itu diberi kesabaran. Diberi Allah kekuatan dan kesehatan. Agar tetap bisa istiqomah berjuang dan mengajarkan warisan Rasulullah saw.

Alfatihah Lana wa Lahum...

Babat, 22 Nopember 2015

@mskholid

Nuduh Syiah, Tapi Minta Bantuan

Dulu, saya teringat ketika masih kerja di Jakarta.

Seorang guru, kepala sekolah malahan, membisik pada saya,

"Hati-hati lho Ustadz Kholid, Pak A Itu orang Syiah."

"Emang kenapa, Ustadz," tanya saya.

"Saya pernah bertamu di rumah beliau. Ada banyak buku tentang kecintaan pada Hasan, Husen, dan Ahlul Bait," ujar pak ustadz ini mantab.

Ketika itu, saya cuma bisa merenung. Kok bisa ya orang yang baca buku tentang kecintaan pada pribadi2 mulia dituduh Syiah. Siapa sih sebenarnya Syiah itu, gumam saya dalam hati.

Saat itu, saya termasuk orang yang amat alergi dengan kata Syiah. Sama seperti alergi saya terhadap Wahabi (sebelum masuk Lipia).

Saya tak berani membantah ucapannya. Beliau guru senior.
Saya cuma berniat meningkatkan "kewaspadaan"

~~~

Beberapa waktu kemudian, Bapak kepala sekolah itu datang menemui saya. Meminta bantuan untuk menghubungkan dengan Si Bapak A.

"Ustadz Kholid kan dekat dengan Bapak A. Bisa dong dibantu memasukkan proposal. Saya sedang proses membangun gedung TPQ sendiri. Alhamdulillah, ada tanah wakaf dari masyarakat."

Wah, wah, wah....
Ini jelas gak benar.
Beberapa waktu lalu, bisik2 menuduh syiah, kok sekarang malah minta bantuan.
Apa sih maksud orang ini?

Saya menolaknya halus.
"Ustadz kan lebih kenal dengan beliau. Kenal beliau lebih dulu dibanding saya. Jadi, ya langsung saja menghadap beliau."

Sambil senyum2, bapak ini agak ngotot butuh bantuan saya. Tetap saja, dengan berbagai dalih, saya tolak permintaan itu.

~~~

Beberapa waktu kemudian,
Saya mendengar pak ustadz itu sudah tidak jadi kepala sekolah lagi. Entah pindah atau bagaimana. Dan, itu terjadi di pertengahan tahun ajaran sekolah.

Wallahu a'lam....

Babat, 25 Nopember 2015

Sunday, November 22, 2015

Shalawat Ya Nabi Salam Alaika, Bidah?

Gara-gara Dhamir Mukhatab, Shalawat Jadi Syirik?
Ada yang bilang;
Bacaan shalawat Nabi:
"Ya Nabi, salam Alaika...
Ya Rasul, salam Alaika..."
Itu shalawat syirik.

Alasannya,
Karena disana ada dhomir mukhathab-nya (kata ganti orang kedua). Yaitu dalam bentuk "ka".
Dhamir mukhatab ini, dalam tata bahasa Arab, digunakan untuk orang yg masih hidup dan ada di hadapan kita.
Sementara, dalam pemahaman (salah) beberapa orang orang, Rasul itu sudah mati. Gak bisa dengar apa yg kita ucapkan. Gak bisa dipanggil dengan kata ganti orang kedua (ka). Harus pakai kata ganti orang ketiga (hu, hi).

Sebab, bila pakai kata ganti orang kedua, sama saja memanggil2 orang yang sudah mati. Dan, itu syirik menurut pemahaman sedikit orang itu.
Padahal, jelas sekali dalam Alquran Al-Baqarah 154:

"Jangan kau kira orang2 yang meninggal di jalan Allah itu mati. Mereka itu hidup, hanya saja kalian tidak merasa."
Ayat ini jelas menyatakan mereka yang meninggal di jalan Allah, itu tetap hidup di alam kubur.
Hanya kita yg tidak mengerti.
Itu orang biasa yg meninggal di jalan Allah!
Apalagi Kanjeng Nabi Muhammad saw.
Makhluk terbaik Allah.
Malah lebih hidup lagi dong.

Logikanya kan begitu.
Bahkan, tak sedikit hadis yg menyatakan Rasulullah saw bisa membalas shalawat kita.
Hebatnya lagi,

Shalawat ssekali dibalas oleh beliau 10 kali.
Wong balas shalawat saja bisa, apalagi mendengar bacaan shalawat yg kita baca.
Masak yang bisa balas shalawat begitu dibilang sudah mati???!!!
Kan aneh logikanya!!!???

~~~

Menyambung statusnya Pak Agus Nizami.

Beasiswa Magister dan Doktoral

Beasiswa Pendidikan Indonesia MAGISTER DOKTORAL.

Beasiswa PENUH

Pendaftaran dibuka sepanjang Tahun.
Periode seleksi *
Februari, Mei, Agustus, November.

Bidang ilmu:
-Tehnik
-Sains
-Pertanian
-Kedokteran/kesehatan
-Hukum
-Pendidikan
-Akuntansi
-Ekonomi
-Agama
-Sosial
-Budaya/Bahasa
-Bidang lainnya.

Tema Prioritas:
-Kemaritiman
-Perikanan
-Ketahanan Energi
-Ketahanan Pangan
-Tehnologi Transportasi
-Tehnologi Transportasi
-Tehnologi Pertahanan dan keamanan
-Tehnologi Informasi dan Komunikasi
-Tehnologi Kedokteran dan kesehatan
-Hukum bisnis Internasional
-Keperawatan
-Industri kreatif
-Manajemen Pendidikan
-Lingkungan Hdup
-Ekonomi/keuangan syariah

SYARAT
*WNI
*Batas usia maksimal
Program Magister 35 th
Program Doktor 40 th

*Batas IPK minimal pada jenjang studi sebelumnya
Program Magister 3.00
Program Doktor 3,25

*Kemampuan bahasa
Tujuan dalam negri :
TOEFL ITP 500/TOEFL IBT 61/
IELTS 6,0

Tujuan Luar negri :
TOEFL ITP 550/TOEFL IBT 79/
IELTS 6,5
(Atau dg sertifikat bahasa internasional lain dg nilai yg setara)
            Atau
Telah memperoleh Letter of Acceptance (LOA) Unconditional / surat penerimaan masuk perguruan tinggi tanpa syarat dari perguruan tinggi tujuan LPDP

*Mempunyai karakter kepemimpinan, Nasionalisme, profesionalisme, dan integritas.

*Menulis sebuah essay (500 sampai 700 kata) dg tema
"Kontribusiku Bagi Indonesia"
"Apa yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat/lembaga/instansi/profesi komunitas saya";

*Menulis rencana studi untuk pendaftar program Magister dan Ringkasan proposal penelitian untuk pendaftar program doktor.

*Memperoleh surat rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yg belum atau tidak sedang bekerja atau rekomendasi bagi yg sedang bekerja.

*Memperolah SKCK dari kepolisian dan surat keterangan Sehat dari rumah sakit pemerintah.

*Menandatangani surat pernyataan
-tidak sedang atau akan menerima beasiswa dari sumber lain
-bersedia mengabdi dan kembali ke Indonesia setelah selesai menempuh studi.
-tidak pernah terlibat tindakan melanggar kode etik akademik.
-tidak pernah terlibat dalam tindak kriminal.

PENDAFTARAN.
Mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah berkas persyaratan secara online melalui
www.lpdp.kemenkeu.go.Id

SELEKSI
1.Seleksi administrasi
2.Seleksi wawancara, leaderless group discusssion (LGD) dan On the spot Essay writing.
3.Penetapan penerima Beasiswa.

PERSIAPAN KEBERANGKATAN.
Peserta yg dinyatakan lulus menjadi penerima beasiswa akan mengikuti program karantina khusus berupa penanaman nilai2 nasionalisme, kepemimpinan, basic life training, financial literacy dsb.

PERGURUAN TINGGI NEGRI TUJUAN
-Perguruan tinggi Dalam Negri yg termasuk dalam daftar perguruan tinggi tujuan LPDP
-Perguruan Tinggi luar Negri yg masuk dalam daftar perguruan tinggi tujuan LPDP atau perguruan tinggi yg program studinya termasuk dalam 50 terbaik dunia.

KOMPONEN BIAYA
Biaya pendidikan:
-Biaya pendaftaran
-Biaya kuliah
-Tunjangan buku
-Biaya Tesis/Disertasi
-Biaya Seminar
-Biaya Publikasi
-Biaya Wisuda

Biaya Tambahan:
-Biaya Hidup
-Biaya kedatangan
-Visa
-Tunjangan keluarga
-Biaya transportasi
-Asuransi
-Insentif Peringkat Kampus
-Biaya DArurat.

Informasi lbh lanjut
LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)
Gedung A.A Maramis Lt 2 Jl. Lapangan Banteng Timur no.1 Jakarta 10710.
Telp./fax (021) 384 6474

Saturday, November 21, 2015

Ternyata “Cuma” Infeksi Usus

#SekadarCerita
#SemogaBukanKeluhan

Perjalanan Lima Hari "Boyok'en"
Yang Ternyata "Cuma" Infeksi Usus

Lima hari saya berjalan hampir terseyok.
Hari pertama penyakit itu datang, pas final Liga Pantura 2015 yang digelar IKBAL TABAH​. Saya harus tetap berangkat, meski istri nggandoli. Perjalanan sekitar 1 jam pun saya tempuh bersepeda motor.

Hari berikutnya, sakit di bagian pinggang (atas pinggul) semakin menjadi. Saya harus tetap menyempatkan kebutuhan surat-menyurat untuk kegiatan Pra Haul Ikbal Tabah​. Maka, hari itu saya berangkat ke Kranji dan duduk nyaman di kursi satpam gerbang Pondok. Sambil melipat tumpukan kertas. SK panitia dan Juklak & Juknis IKbal Tabah Cup 2015 Futsal Competition.

Hari itu pula, saya bermaksud memastikan lapangan untuk Futsal Ikbal Cup di aula baru. Menurut perkiraan seorang tukang, aula baru (Sarana Olahraga) belum bisa digunakan menjelang haul.

Wednesday, November 18, 2015

Dia Bilang, Maulid itu Sama Haramnya dengan Masjid Dhirar

Sebentar lagi, bulan Rabiul Awal tiba. Artinya, perdebatan soal peringatan maulid Nabi akan kembali marak di dunia medsos.

Tragisnya, yang berdebat dan menyatakan pendapat itu kebanyakan bukan orang-orang berilmu agama mumpuni. Bukan orang yang menghabiskan waktunya bertahun-tahun menimba ilmu agama.

Sekadar baca 5 - 10 menit hasil browsing internet, sudah berani menyatakan kafir, bidah, syirik, dan lain sebagainya. (Baca catatan saya: Kalau Anda Malas Belajar Agama, Jangan Bicara atas Nama Agama).

Konsekwensi dari menyebut sebuah perbuatan itu sunnah, sama beratnya dengan menyebut suatu perbuatan itu bidah atau syirik.
Jangan sampai karena keterbatasan ilmu, kita jadi terjerumus ke dalam golongan yang mengharamkan perkara yg dihalalkan Allah, dan sebaliknya, menghalalkan perkara yang diharamkan Allah.

Perbedaan itu sebuah hal yang wajar dalam memahami teks agama.
Karena masing2 kita memang berbeda kualitas dan kecenderungan.
~ beda pikniknya
~ beda kitab rujukannya
~ beda tempat mondoknya
~ beda latar belakang keluarganya
~ beda gurunya
~ beda madzhabnya
~ beda kecenderungannya

Tak ada masalah, soal perbedaan itu.
Tapi, perbedaan itu menjadi masalah ketika atas nama kebenaran (yang diyakini sendiri) Anda lalu menyebut orang lain kafir, orang lain syirik, orang lain bidah, orang lain tidak Islam.

Bahkan menyebut orang lain dungu, sesat....
Terlebih, seperti dalam buku yg saya capture ini disebut:
"Haramnya peringatan maulid Nabi itu sama saja dengan Haramnya Masjid Dhirar."

Astaghfirullah...

Drajat, 18 Nopember 2015

#gegerkukejentit

Monday, November 16, 2015

Beasiswa Guru ke Jepang

Guru - Assalamu'alaikum

Adakah temen2 di sini yg berprofesi sebagai guru sekolahan?
Atau punya kenalan guru sekolahan?

Kali aja ada yg minat:
JEPANG MEMANGGIL GURU INDONESIA: Kembali, 在インドネシア日本国大使館

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, membuka pendaftaran beasiswa Program Penataran Guru untuk keberangkatan Oktober 2016.

Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya.

Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru.

Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2016.

Terbuka bagi segenap guru di seluruh jenjang : TK, SD/MI, SLTP, dan SLTA berpengalaman kerja minimal 5 tahun.

Dead-line Pengiriman Berkas Lamaran, Januari 2016.

Info lebih lanjut: http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_tt.html

NB:  Untuk guru PNS bila lolos masuk cuti di dalam tanggungan negara. Dan akan mendapatkan SK Tugas Belajar dari Bupati/ Wali Kota setempat dan atau SK dari Sekretariat Negara. Tetap menerima gaji pokok bagi PNS yang menjalani tugas belajar di LN.

Mohon di broadcast ke tmn2guru!
Thank you and have a nice day❗

Sunday, November 15, 2015

Tangan Berbakat Hadrah

Menikmati alunan musik Hadrah merdu begini, ingatan saya langsung melesat ke zaman 11 tahun lampau. Seorang teman yang amat berbakat memegang alat Hadrah. Tangannya seakan otomatis menyesuaikan kebutuhan lagu. (Y)

Saya tahu persis, saat ia memulai belajar memegang alat itu. Seorang yang benar2 awam. Hampir tak ada rupanya pemain Hadrah. Hehehe

Tapi, dalam jangka waktu tak lama, kemampuannya melesat dan menjadi pemain andalan di pondok.

Di tahun berikutnya, ia mulai aktif mengkader adek2 kelas santri yang berminat belajar musik Hadrah.

Entah sekarang, masihkah kemampuan itu tersisa di telapak tangannya?

Profesinya kini tak lagi pegang alat Hadrah, tapi pegang tombol keyboard komputer. Wkwkkwkk

15 Nop. 2015

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)