Wednesday, November 6, 2019

Anehnya Orang Hasud

• Anehnya Orang Hasud •

"Saya bisa mengubah siapa pun yang membenciku, berbalik jadi mencintaiku. Selain orang yang iri dengki padaku."

~ Muawiyah bin Abu Sufyan

Orang yang iri dengki (hasud) itu aneh. Kebenciannya tidak akan hilang.  Meski telah mendapatkan nikmat yang sama seperti yang di-hasudi. Dia baru merasa puas saat yang dihasudi mendapatkan musibah--dan kehilangan nikmat yang dimilikinya.

Misalnya,


Budi dan Toni teman dekat. Keduanya bersaing mendapatkan Sri, sang bunga desa. Ternyata, Budi yang berhasil menyunting Sri. Toni iri dengki pada Budi. Sekalipun Budi menawarkan diri untuk mencarikan perempuan lain (yang secantik Sri), tetap saja Toni tidak akan mau.
Sekalipun Toni telah memperoleh istri yang lebih cantik, mengalahkan Sri, ia tetap membenci Budi. Aneh.

Orang yang dengki, saat kalah persaingan dalam pilihan ketua kelas. Ia tidak akan mau saat ditawari jabatan sebagai wakil ketua kelas. Bahkan, jabatan sekretaris sekalipun--yang itu strategis.
Andaipun, ia kemudian terpilih jadi ketua OSIS (yang itu lebih tinggi daripada ketua kelas), tetap saja hatinya tidak akan puas. Sebelum (nikmat) posisi ketua kelas yang dipegang lawannya itu hilang. Aneh.

Misal, mhasiswa berteman sekelas. Iri pada teman sekelasnya yang dapat beasiswa. Sang pendengki tidak akan bahagia, sekalipun temannya yang mendapat beasiswa itu membagi separuh uang beasiswa bagi dirinya.
Dia juga tetap tak puas, sekalipun dirinya juga mendapat beasiswa sendiri. Dia baru puas setelah kenikmatan beasiswa temannya itu hilang. Aneh.

Orang yang dengki melihat tetangganya punya mobil baru, tidak akan puas sekalipun tetangganya itu mengajak jalan-jalan, rekreasi gratis pakai mobil baru itu. Ia pun tidak akan puas, sekalipun sudah bisa beli mobil baru pula. Bahkan yang lebih tinggi kelasnya.
Dia baru merasa puas saat mobil tetangganya hilang (dicuri) atau rusak (kecelakaan). Aneh.

Sebab itu, efek dosa dengki juga tak lumrah.
Tau-tau saja, amal kebaikan; sedekah, jariyah masjid, wakaf, pahala mengajar, pahala zikir dan tahilalan, hangus begitu saja. Laiknya kayu kering yang dilalap api membara.

Sabda Nabi saw.:

إياكُمْ وَالحَسَدَ، فَإنَّ الحَسَدَ يَأكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النًارُ الحَطَبَ

"Jauhilah oleh kalian sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu dapat memakan kebaikan sebagaimana api melalap kayu bakar."

Tritunggal, 6 Nopember 2019
@mskholid

No comments:
Write komentar

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)