Showing posts with label Kisah Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Kisah Hikmah. Show all posts

Thursday, June 23, 2016

Pelacur yang Melahirkan 10 Anak Jadi Nabi

Rata-rata seseorang bisa menjadi orang besar itu karena orangtuanya. Sebagai imbas dari istiqomah kebaikan dan doa yang tak henti dipanjatkan. Juga tirakat yang tak ringan.
Coba saja cek kiai dan orang-orang hebat di sekitar Anda. Teliti siapa orangtua, mbahnya atau kakeknya. Rata-rata mesti punya keistimewaan atau jasa besar di masyarakat. Yang efeknya baru dirasakan oleh sang anak.
Jarang sekali ada orang hebat yang lahir dari keturunan biasa-biasa saja.
Kecuali kalau mendapat fadhal dari Allah.
~~~
Seperti kisah seorang pelacur yang punya 10 anak; nabi semua!!!
Pelacur muda nan cantik.
Setiap hari "memajang" dirinya di depan rumah. Dengan pakaian minim dan tubuh aduhai.
Setiap lelaki yang lewat depan rumahnya dan melihat si pelacur, pasti ingin ikut mencoba.
Walau tarifnya mahal, pelacur itu amat laris. Puluhan orang antre setiap hari demi mendapatkan servis singkatnya.
Tarifnya 10 dinar.
Kalau dirupiahkan zaman sekarang, lebih dari 20 juta untuk sekali pakai.
Suatu hari, ada seorang pemuda ahli ibadah. Rupanya ia tergoda pula dengan kemolekan sang pelacur. Ingin ikut mencoba.
Demi memenuhi tarif yang mahal, si pemuda menjual barang-barang yang dimilikinya. Setelah cukup uang, si pemuda ikut antre.
Saat tiba giliran, si pemuda masuk kamar. Begitu melihat perempuan pelacur, tubuhnya mendadak gemetar. Dadanya bergemuruh. Kepalanya berkunang-kunang. Ia pingsan.
Ketika sadar, perempuan pelacur bertanya pada si pemuda.
"Kenapa engkau pingsan hanya karena melihatku?"
"Aku takut pada Allah."
Dada perempuan pelacur bergemuruh.
Kepalanya pening. Detak jantungnya berdenyut lebih cepat.
Dia ikut tak sadarkan diri.
Sejak hari itu, si pelacur tobat.
Dia menutup praktiknya.
Untuk menyempurnakan tobatnya, dia mencari pemuda itu. Berniat menjadi istrinya.
Malam pertama keduanya di kamar, kembali si pemuda tak kuasa melihat kecantikan istri barunya.
Ia kembali pingsan. Tak sadarkan diri.
Hingga akhirnya mati.
Perempuan pelacur lalu menikah dengan saudara laki2 sang pemuda. Seorang ustadz yang miskin papa. Tapi, demi memenuhi hasrat bertobat, ia rela menikah dengan sang ustadz.
Bertahun-tahun mereka menikah tanpa dikaruniai anak. Pun hidup dalam kemelaratan. Hingga akhirnya proses tobat pelacur itu mencapai sempurna.
Allah memberikan karunia anak-anak yang semuanya menjadi nabi. 10 anak lahir dari rahim ibu mantan seorang pelacur.
Kalau bukan karena fadhal Allah, tak akan ada yang bisa seperti itu.
*cerita dari Kiai Jamal Jombang. Ngaji Kitab Hikam
Kantor MA Tabah
(Nunggu antrean print raport)
23 Juni 2016
@mskholid
@ruanginstalasi

Tuesday, April 12, 2016

Hina Nabi, Bencana Paceklik 7 Tahun

Dulu, ada suku yang amaaat benci pada Baginda Rasulullah saw. Suku Muhdhor, namanya.
Saking bencinya, mereka mengolok-olok Baginda dengan kalimat yang menyakitkan.
Keceplosan,
Baginda Rasulullah saw berdoa untuk mereka:
"Ya Allah, jadikan tahun-tahun suku itu seperti tahun-tahun kaumnya Nabi Yusuf as."
Maka, Bani Muhdhor pun mengalami masa paceklik yang panjang. Tujuh tahun gagal panen. Tujuh tahun tanaman tidak berbuah. Hujan tak jua turun. Hewan2 ternak kurus dan kelaparan. Mereka hidup dalam keputusasaan.
Seperti yang terjadi pada kaumnya Nabi Yusuf as ketika itu.
Setelah sekian lama, sang ketua suku sadar akan kesalahannya. Ia tergerak untuk meminta maaf pada Baginda Rasulullah saw.
Dia bersama rombongan sesepuh Bani Muhdhor menghadap Baginda Nabi saw. Meminta maaf atas kesalahan dan memohon doa agar terbebas dari paceklik yang menimpa bertahun-tahun itu.
Rasulullah saw langsung menerima permintaan maaf mereka dan mendoakan untuk suku Muhdhor.
Seketika itu, hujan deras mengguyur wilayah mereka. Dan, bebaslah kaum itu dari cengkeraman musim paceklik berkepanjangan.
Mereka lalu berombongan masuk Islam semua.
Seorang penyair kenamaan bernama Labid bin Rabiah melukiskan kejadian ini lewat sebuah syair indah.

Thursday, March 10, 2016

20 Tahun Terkena Lungsuran Berak Tetangga

Kisah ini dimuat oleh Ibnu Hajar al-Haitami
dalam kitab: Az-Zawajir an Iqtirafil Kabair
الزواجر عن اقتراف الكبائر

Ada seorang ulama bernama Sahl bin Abdullah at-Tustari.
Rumah beliau berada di perbukitan.
Karena kondisi tanah yang berbukit, rumah-rumah di wilayah itu pun seperti bertumpuk satu sama lain.
Termasuk rumahnya Kiai Sahl bin Abdullah ini.

Tepat di atas rumah beliau, adalah tetangganya seorang Majusi.
Sepitenk (jawa: jumbleng) tetangganya bocor. Jadi, tiap kali Pak Majusi itu buang hajat, kotorannya mesti jatuh ke rumah Kiai Sahl.

Bila Pak Majusi buang hajat pagi hari, Kiai Sahl pun membersihkannya pagi itu.
Bila Pak Majusi buang hajat siang hari, Kiai Sahl pun bersihkan kotoran siang itu pula.
Pun, saat Pak Majusi buang hajat malam hari, Kiai Sahl harus membersihkan malam-malam.

Bayangkan...
Kalau kita yang jadi tetangganya Pak Majusi itu?!!!

Suatu ketika, Pak Majusi, tetangganya itu, berkunjung ke rumah Kiai Sahl. Pak Majusi melihat Kiai Sahl sedang membersihkan kotoran di rumahnya. Pak Majusi heran.

"Kiai, mohon maaf, ini sedang bersihkan apa?" tanya Pak Majusi.
"Kotoran, Pak..." jawab Kiai Sahl enteng.
"Lha, terus kotoran ini dari mana?" Pak Majusi penasaran.
"Ya, dari rumah Sampean lah, Pak," ujar Kiai Sahl tanpa ekspresi.

"Loh...??? sudah berapa lama kayak gini?"
"Gak lama kok, Pak. Baru 20 tahun," lagi-lagi Kiai Sahl menjawab tanpa beban--tanpa menyalahkan tetangganya itu.

Seketika itu, Pak Majusi meminta maaf dan langsung masuk Islam. Seluruh keluarganya pun masuk Islam.

--------

Lagi-lagi, kita dihadapkan dengan cerita yang sepertinya mustahil terjadi di zaman ini. Maksudnya, mustahil menemukan orang yang seperti Mbah Sahl ini zaman sekarang.

Zaman sekarang, halaman rumah kena tetesan air saja sudah langsung komplain ke kelurahan.
Daun pohon menjulur sedikit ke halaman rumah pun langusng dilaporkan polisi. dan lain sebagainya.

Lha, ini kotoran.
Bukan sembarang kotoran. Tapi, kotoran manusia.
Kalau kotoran kambing atau sapi seh lumayan.
Masih bisa dipakai pupuk tanaman.

Nah, kalau kotoran manusia?
Mau dibuat apa hayoooooo????


Babat, 10032016
MS Shorih Kholid
@mskholid
@ruanginstalasi

Syekh Ahmad bin Mahdi; Diisukan Jadi Suami Korban Perkosaan

Di kitab Tadzkiratul Khuffadz (kitab berisi ulama ahli hadits) disebutkan cerita tentang salah seorang ulama ahli hadits, bergelar hafidz, ahli zuhud, bernama Ahmad bin Mahdi bin Rustum.

Suatu hari, Syekh Ahmad bin Mahdi didatangi seorang perempuan. Syaikh Ahmad sama sekali tidak mengenal perempuan itu.

Perempuan itu mengadukan masalah besarnya pada Syekh Ahmad.

"Kiai, saya mohon maaf. Saya ini hamil. Tapi, hamilnya bukan sebab pernikahan atau perzinahan. Saya diperkosa di bawah ancaman," ujar si wanita.

"Terus?" Tanya Syaikh.

"Untuk menghindari tuduhan dan menutup rasa malu, keluarga kami bercerita pada tetangga bahwa Syaikh Ahmad adalah suami saya," jawab perempuan.

Syaikh Ahmad terdiam.
Beliau tidak marah. Bahkan melihat perempuan itu dizalimi, Syaikh Ahmad mau disebut-sebut sebagai suami perempuan itu.

Begitu si perempuan melahirkan, banyak tamu yang datang ke rumah Syaikh Ahmad. Mereka datang mengucapkan selamat sambil membawa aneka hadiah dan uang.

Syaikh Ahmad bahkan mengirimkan yang sebanyak 2 dinar emas setiap bulan bagi si perempuan.
(*sekitar 4 jutaan lebih).
Padahal, Syaikh Ahmad tidak punya hubungan apapun dengan si wanita.

Hingga 2 tahun, atas takdir Allah, anak perempuan itu meninggal.

Si perempuan itu pun kembali menemui Syaikh Ahmad. Dia hendak mengembalikan seluruh uang yang telah diberikan Syaikh Ahmad selama 2 tahun.

Syaikh Ahmad menolak menerima uang tersebut.

"Wahai wanita, saya ini menyedekahi anakmu. Kalau anakmu meninggal, itu berarti warisannya adalah hakmu," tegas Syaikh Ahmad.

Luar biasa...

Betapa hebatnya ulama zaman dulu. Beliau diisukan beristri seseorang yg hamil di luar nikah, menerima.
Belum cukup, masih pula memberi sedekah orang yang mengisukan hal itu.

Coba bayangkan.
Bagaimana jika anda yang didatangi perempuan itu?

Inilah yang membedakan kita dengan para ulama.

Babat, 10032016
@ruanginstalasi
@mskholid

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)