KOMPAS.com - Pemerintah Singapura kembali memberikan kesempatan kepada para pelajar dari negara-negara ASEAN untuk studi S-1 di Nanyang Technological University (NTU), the National University of Singapore, dan the Singapore Management University. Para pelamar dapat mengajukan untuk berbagai program studi kecuali Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Masa studi yang akan dibiayai selama tiga taau empat tahun, tergantung masing-masing disiplin ilmu.
KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan NUFFIC-NESO Indonesia serta beberapa perguruan tinggi di Selandia Baru membuka pendaftaran S-2/S-3 ke Belanda dan Selandia Baru untuk alokasi tahun 2012. Peluang beasiswa ini ditujukan kepada dosen tetap perguruan tinggi negeri, dosen DPK, dan dosen tetap yayasan (perguruan tinggi swasta atau PTS) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Kesempatan ini diutamakan untuk program S-3 (PhD).
KOMPAS.com - Kesempatan terbuka lebar untuk para guru menjajal kesempatan beasiswa melalui Program Penataran Guru (Teacher Training Program). Program ini merupakan salah satu program beasiswa dari Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya.
Para guru yang terpilih akan mendapatkan pelatihan mengenai cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa, serta hal-hal lain yang dapat mengingkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang), dimulai pada Oktober 2012.
KOMPAS.com — Lotus adalah beasiswa yang diberikan Erasmus Mundus bagi pelajar Asia Tenggara untuk melanjutkan studi ke Eropa. Beasiswa ini merupakan
Erasmus Mundus Action Two Partnership (EMA2) dari European and South-East Asian Higher Education Institutions (HEI) and Associations yang bertujuan memupuk dan saling memperkaya pemahaman yang lebih baik antara Uni Eropa dan Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Myanmar, Indonesia, Thailand, dan China) melalui pertukaran orang, pengetahuan dan keterampilan di tingkat pendidikan tinggi, serta bekerja sama dalam sejumlah program:
Dalam setiap jumpa penulis atau launching buku, selalu ada satu pertanyaan yang selalu muncul dari pengunjung. Bagaimana trik dan tips menulis buku? Bagaimana caranya menjadi penulis yang sukses? Dan bagaimana-bagaimana lainnya seputar trik menulis yang bagus.
Dan, saya kira jawabannya bisa dipastikan.
“Ya, menulislah sekarang juga. Maka, Anda telah menjadi penulis!” itulah inti jawaban dari para penulis sukses.
Di antara beberapa buku yang saya beli di IBF kemarin, ada buku-buku yang bertema khusus. Judulnya: M
anajemen Pesantren, Kharisma Kiai As’ad di Mata Umat, Fajar Kebangunan; Biografi KH. Hasyim Asy’ari, dan Mbah Ma’shum Lasem. Buku-buku bertema dunia pesantren dan kiai.
Selain buku-buku parenting, novel, dan sekolah—pendidikan, buku pilihan saya adalah tentang dunia pesantren. Saya sekolah mondok
Ada banyak hal yang mendorong seseorang (baca: motivasi) beli buku. Begitu juga denganku. Ada kalanya karena sedang pameran, terus diskonnya gede-gede. Ada juga karena faktor siapa penulisnya. Ada yang terpaksa karena tuntutan sekolah dan kuliah. Ada pula yang merasa gak enak karena yang jualan itu temen sendiri. Bahkan, ada juga yang beli buku—seperti yang terjadi padaku—karena ikut-ikutan.
Usai membeli di Indonesia Book Fair, Minggu (27/11) itu, aku tak sabar membacanya. Buku karya @poconggg itu jadi perbincangan banyak orang dan buruan utama merreka. Judulnya seperti judul tulisan ini.
Busway siang itu lumayan ramai. Terpaksa harus berdesakan di halte Polda menuju Dukuh Atas. Seperti biasa, antrian di Dukuh Atas selalu ramai. Khususnya yang menuju ke Ragunan. Aku melenggang menuju tempat antrian ke Pulogadung. Sepi. Cuma ada 1 orang bapak dan 2 orang mbak-mbak. Beberapa menit kemudian, mulai berdatangan penumpang lainnya. Antrian mulai membesar.