Monday, December 28, 2015

Lomba Hafalan Quran dan Hadits Atase Agama

📢 Atase Keagamaan Kedubes Arab Saudi:

Musabaqah Tahunan Hafalan Al-Qur'an dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz rahimahullah tingkat Nasional ke-8 insya Allah akan diadakan pada tanggal: 28-31 maret 2016, sdg utk tingkat Asia Pasifik pada tanggal: 18-21 April 2016.

Surat undangan musabaqah utk semua lptq tingkat provinsi sdh dikirimkan 2 minggu yg lalu sdg utk lembaga atau pesantren yg tersebar di seluruh daerah di indonesia sudah going pd hari rabu tgl 16/12 yg lalu.
Mekanisme daftar bagi calon peserta yg berminat melalui lptq provinsi atau pesantren yg mendapat undangan tsb.

Jika pesantren tahfizhnya blm dapat undangan tahun ini bisa didaftarkan nama pesantrennya melalui surat permohonan resmi yg dikirimkan via email ke: maktabjakarta@gmail.com atau via pos ke alamat sekretariat panitia: kantor atase agama kedubes saudi arabia di jakarta, jl banyumas no 16 menteng jakarta pusat 10310.
Kegiatan musabaqah utk tingkat nasional insya allah akan diadakan seperti tahun lalu yaitu di hotel balairung matraman jakarta timur.

Cabang2 hafalan yg diperlombakan dlm musabaqah ini, adalah:
1. Al-Qur'an: 30 juz, 20 juz, 15 juz dan 10 juz dari awal surat dlm mushaf dn tdk berlaku hafalan dari belakang atau tengah2 mushaf.
2. Hafalan hadis terdiri dari 100 hadis dg sanad dan 400 hadis tanpa sanad (tersedia modul baku dari panitia).

Hadiah dlm bentuk mata uang riyal saudi bagi para juara musabaqah tingkat nasional:
1. Cabang 30 juz: juara satu: 16.000 SR, juara dua: 15.000 SR, juara tiga: 14.000 SR.
2. Cabang 20 juz: juara satu: 13.000 SR, juara dua: 12.000 SR, juara tiga: 11.000 SR.
3. Cabang 15 juz: juara satu: 10.000 SR, juara dua: 9.000 SR, juara tiga: 8.000 SR.
4. Cabang 10 juz: juara satu: 7.000 SR, juara dua: 6.000 SR, juara tiga: 5.000 SR.
5. Cabang Hadis: juara satu: 10.000 SR, juara dua: 9.000 SR, juara tiga: 8.000 SR.
Masing2 juara 1, 2 dan 3 pada semua cabang hafalan Al-Qur'an dan 10 besar dalam cabang hadis berhak pula mewakili indonesia pd event sesudahnya yaitu musabaqah tingkat asia pasifik yg kemungkinan peserta ditempatkan di hotel royal kuningan sdg kegiatan musabaqahnya di masjid istiqlal pada tgl 18 s/d 21 april 2016.

Juara pada tingkat asia pasifik mendapat hadiah dlm bentuk mata uang riyal sebesar nilai nominal pd tkt nasional plus mendapat kesempatan ibadah haji sbg daftar tamu undangan kerajaan saudi arabia langsung pada tahun yg sama tersebut. (alias gak pakai waiting list dan nunggu sampai bertahun-tahun)

Panitia akan mengganti transportasi pulang pergi bagi para peserta yg mendapat panggilan keikutsertaan musabaqah ini dg besaran yg telah ditentukan menurut perhitungan panitia mengenai harga tiket darat maupun udara. Begitupula semua biaya akomodasi dan konsumsi selama berlangsungnya acara ditanggung seluruhnya oleh panitia pelaksana. Tersedia pula hadiah2 tambahan bagi peserta seperti baju seragam musabaqah, tas, mushaf dan cd murattal serta buku2 islami lain2nya.

Bagi para peserta yg kurang beruntung dn tdk menjadi juara, maka panitia akan memberikan hadiah uang saku sebesar masing2 Rp. 500 ribu rupiah selain uang ganti transportasi pulang-pergi seperti yg tersebut di muka.

Musabaqah tingkat nasional insya Allah akan ditutup oleh menteri agama RI Bpk H Lukman Hakim Saifuddin di gedung auditorium kemenag yg di jln sudirman (gedung baru) pd tgl 31 maret 2016.

Utk musabaqah tingkat asia pasifik seperti tahun2 sebelumnya insya Allah para peserta, official, panitia plus tamu undangan sebelum acara penutupan pd malam harinya, maka paginya akan dijamu dan bersilaturrahim lebih dulu dg Bpk Ir H Joko Widodo (Presiden RI) pd tgl 21 april 2016.

Demikian maklumat ini semoga bermanfaat..

CP/WA: +62817798854 (Gunaim Ihsan, Lc. Staff Kantor Atase Keagamaan Kedubes Arab Saudi)

Friday, December 11, 2015

Pagelaran Wayang Wali Lakon "Mbah Musthofa Bangun Pondok Kranji"

Pagelaran Wayang Wali Lakon "Mbah Musthofa Bangun Pondok Kranji"


Pemblokiran Juga Menjadi Bagian dalam "Perang" di Medos

Pemblokiran Juga Menjadi Bagian dalam "Perang" di Medos


Ternyata, "perang" di dunia maya (medsos, khususnya) itu tidak hanya soal ghazwul fikri. Perang pemikiran. Saling berdebat soal pemahaman masing-masing tentang agama.

Tapi, juga perang untuk memonopoli pemahaman keagamaan. Agar yang mendominasi dan menguasai tulisan itu adalah pemahaman agama ala madzhab tertentu, atau kelompok tertentu.

Caranya,
Dengan memblokir akun-akun tertentu yang amat aktif menyebarkan pemahaman keagamaan yang berbeda dengan mereka.

Klaim Bid'ah, Bisa Jadi Senjata Makan Tuan

Kalau semua ibadah yang dilakukan pada waktu khusus (dalam urusan agama), dan tanpa ada perintah langsung dari Rasulullah saw, dianggap bid'ah, maka sesungguhnya ada banyak sekali bid'ah yang dilakukan oleh kelompok yang langsung memvonis bid'ah dengan kategori:
"Dilakukan pada waktu tertentu, dan jumlah tertentu."

Dan, itu tidak mereka sadari.

Seperti, mengadakan kajian Ahad Pagi.
Itu mereka lakukan setiap hari Ahad pagi.
Alasannya, pas kerjaan kantor libur.
Sehingga mereka yang biasanya ngantor, bisa mengikuti kajian tersebut.

Monday, November 30, 2015

Fun Mathematic Training

Pastikan Anda terdaftar di Fun Mathematic Training
Cara Belajar Matematika Super Menyenangkan!

Kapan?
Sabtu, 5 Desember 2015

Tempat?
Gedung Diklat KPI
Jl. Gayungsari IV No 33 Surabaya

Fasilitas yg didapat?
1) Handout
2) Lunch & Coffe Break
3) 15 SET KARTU PINTAR MATEMATIKA senilai Rp. 500.000

Materi?
1) Paradigma pembelajaran Matematika
2) Tahapan pembelajaran Matematika
3) Permainan Matematika

Investasi?
Rp 400.000

Info Pendaftaran?
0815 7895 6314 (Gunawan)
031-8272282 (Norma)

Segera daftarkan diri Anda
TEMPAT TERBATAS!

Wednesday, November 25, 2015

Perbedaan Antar itu Lumrah

Sayyidah Aisyah ra bisa jadi benar ketika bersama rombongan hendak menemui Khalifah Ali ra utk meminta penjelasan.

Khalifah Ali ra pun bisa jadi benar ketika harus pula bersiap menghadapi kemungkinan perang melawan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah ra.

Bahkan, kedua kelompok sempat terlibat perang.

Dua orang yang sama2 shalih, sama2 mulia di sisi makhluk paling mulia. Namun, bisa terjadi perang. Kira2 apa sebabnya?
Itulah yang perlu kita teliti. Kita pelajari. Agar jangan sejarah kelam terulang lagi.

Begitu pula dalam kasus Ali ra dan Muawiyah ra. Dua orang sahabat utama. Ulama Sunni banyak yg tawaqquf soal ini. Tidak mau menghukumi.

Namun, untuk kasus berikutnya antara Husein ra dan Yazid, saya berani yakin dengan membela Husein ra dan para Ahli Bait.

Kisah sejarah seperti ini yang harus dibaca. Tentu saja, dengan melihat konteks pada zaman dahulu. Ketika sebuah informasi tidak bisa langsung diterima seketika.

Butuh berhari2 atau minggu2 agar kabar dari Kufah (Ibukota tempat Ali ra) bisa sampai di Madinah (tempat tinggal Sayyidah Aisyah ra).

Sementara konteks zaman sekarang berkebalikan 180 derajat. Dalam hitungan detik pun, kita bisa langsung tahu kejadian di belanjaan bumi lainnya.

Bahkan, dalam hitungan detik pula, kita mungkin awalnya mendukung Paris yang terkena bom, bisa berubah dukungan.

Hitungan detik pula, awalnya membela Turki, beralih membela Rusia, sebab kabar atau tulisan berbeda yang terbaca di medsos atau media daring.

Maka, kita kudu cerdas lah...
Gunakan otak dan hati nurani.
Berdoa :
ربنا لا تجعل في قلوبنا غلا للذين أمنوا

Tugas Para Ulama dan Kiai

Dulu,
Guru-guru, ustadz, dan kiai kita sibuk melawan doktrin
"Tuhan Telah Mati."

Kemudian, sibuk mengajak orang2 meninggalkan sesaji dan keyakinan pohon2 besar, makam keramat, laut, dan lain sebagainya.

Lalu,
Sibuk menjauhkan orang2 dari "MOLIMO" yang merusak tatanan masyarakat dan keluarga.

Lalu, ketika beliau2 masih sibuk mengajak orang memperbanyak amal shalih. Mengingat mati dan menyadarkan ada kehidupan setelah kubur. Memperbanyak sedekah dan kebaikan.

Konsentrasi terpecah.
Harus pula menjawab berbagai tuduhan bidah, syirik, kafir, sesat, ghuluw, thoghut, dan sebagainya.

Menjawab Fatihah tidak sampai.
Tahlilan warisan tradisi Budha.
Shalat subuh gak pakai qunut.
Bismillah Fatihah dibaca sirr.
Ziarah kubur syirik.
Mengangkat tangan saat doa ...
Ahhhhh...

Padahal, tugas belum paripurna.
Generasi remaja.

Saya hanya berharap, semoga para guru dan kiai itu diberi kesabaran. Diberi Allah kekuatan dan kesehatan. Agar tetap bisa istiqomah berjuang dan mengajarkan warisan Rasulullah saw.

Alfatihah Lana wa Lahum...

Babat, 22 Nopember 2015

@mskholid

Nuduh Syiah, Tapi Minta Bantuan

Dulu, saya teringat ketika masih kerja di Jakarta.

Seorang guru, kepala sekolah malahan, membisik pada saya,

"Hati-hati lho Ustadz Kholid, Pak A Itu orang Syiah."

"Emang kenapa, Ustadz," tanya saya.

"Saya pernah bertamu di rumah beliau. Ada banyak buku tentang kecintaan pada Hasan, Husen, dan Ahlul Bait," ujar pak ustadz ini mantab.

Ketika itu, saya cuma bisa merenung. Kok bisa ya orang yang baca buku tentang kecintaan pada pribadi2 mulia dituduh Syiah. Siapa sih sebenarnya Syiah itu, gumam saya dalam hati.

Saat itu, saya termasuk orang yang amat alergi dengan kata Syiah. Sama seperti alergi saya terhadap Wahabi (sebelum masuk Lipia).

Saya tak berani membantah ucapannya. Beliau guru senior.
Saya cuma berniat meningkatkan "kewaspadaan"

~~~

Beberapa waktu kemudian, Bapak kepala sekolah itu datang menemui saya. Meminta bantuan untuk menghubungkan dengan Si Bapak A.

"Ustadz Kholid kan dekat dengan Bapak A. Bisa dong dibantu memasukkan proposal. Saya sedang proses membangun gedung TPQ sendiri. Alhamdulillah, ada tanah wakaf dari masyarakat."

Wah, wah, wah....
Ini jelas gak benar.
Beberapa waktu lalu, bisik2 menuduh syiah, kok sekarang malah minta bantuan.
Apa sih maksud orang ini?

Saya menolaknya halus.
"Ustadz kan lebih kenal dengan beliau. Kenal beliau lebih dulu dibanding saya. Jadi, ya langsung saja menghadap beliau."

Sambil senyum2, bapak ini agak ngotot butuh bantuan saya. Tetap saja, dengan berbagai dalih, saya tolak permintaan itu.

~~~

Beberapa waktu kemudian,
Saya mendengar pak ustadz itu sudah tidak jadi kepala sekolah lagi. Entah pindah atau bagaimana. Dan, itu terjadi di pertengahan tahun ajaran sekolah.

Wallahu a'lam....

Babat, 25 Nopember 2015

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)