Friday, May 29, 2015

Karpet Hijau Pembatas Area Raudlah

Raudlah, disebut oleh Kanjeng Rasulullah saw sebagai taman surga. Letaknya di dalam area masjid Nabawi, Madinah Munawwarah. Tepatnya area antara mimbar shalat dan makam beliau.

Area Raudlah dibedakan dengan warna karpetnya.
Kembang-kembang dengan dominan hijau.
Sementara karpet lain di Masjid Nabawi berwarna merah.

Poto ini saya ambil Pebruari 2015 lalu. Di sela antrean panjang memasuki area Raudlah yang penuh sesak. Semua jamaah harus sabar menunggu "giliran" jamaah lain melaksanakan shalat sunnah dan berdoa di sana.

Begitu ada yang berdiri keluar, barulah kami yang di belakang bergerak maju mengisi kekosongan.

Dalam poto, tambah di depan saya seorang jamaah sedang bersujud (kaos kaki putih). Sementara sarung saya (ungu tua) tampak tepat di belakang area karpet hijau (Raudlah).


Babat, 29 Mei 2015


Konveksi & Sablon
Produksi aneka kaos dan seragam sekolah
PIN BB = 7ED7A5A4
SMS/WA = 0856.4625.2020
TELKOMSEL : 0852.1871.5073
LINE : Khaled Lamongan

Thursday, May 28, 2015

Jangan Bikin Sakit Hati

Hati-hati, jaga ucapan dan perbuatan. Jangan sampai bikin sakit orang lain. Sekecil apapun itu. Bahkan andai bermaksud guyon.

Orang zaman sekarang gampangan. Sakit hati sedikit saja, balasnya tak dinyana.

Banyak kita baca di koran, atau berita televisi, dendam sakit hati bikin ngeri. Perkosa, keroyokan, penyiksaan, penyekapan, hingga mutilasi.

Bisa jadi, kejadian terbaru di hutan Panceng, juga tak jauh dari rasa sakit hati.

Makanya, hati-hati jangan mudah bikin orang lain sakit hati.
Kalau orang dulu mungkin dibalas santet.

Bisa jadi, orang sekarang banyak nekad membalas dendam walau tak setimpal, karena hukum tak bertaji. Hukuman tak pula bikin ngeri.

Andai pelaku bunuh, dihukum bunuh pula.
Andai pemerkosa langsung dikebiri saja sumber kenikmatannya.
Andai pelaku mutilasi juga dimutilasi sebelum ditembak mati.
Andai para koruptor langsung dipotong tangannya.

Penjara kita tak perlu sesesak ini.
Negara tak perlu menghabiskan dana untuk para penjahat kambuhan.
Kita pun tak usah bingung menganggarkan untuk mereka.

Babat, 28 Mei 2015

Konveksi dan Sablon
Barra Kids Wear

7ED7A5A4
0856.4625.2020 (WA available)

Tuesday, May 26, 2015

Perbuatan Benar tapi Menimbulkan Fitnah

Sesuatu yang benar pun, andai berpotensi menimbulkan fitnah, lebih baik tak usah dilakukan.

Saya teringat cerita alm Bapak saya. Beliau pernah diminta menjadi imam tarawih di musholla milik organisasi tetangga. Dengan halus, Bapak menolak permintaan tersebut.

Bapak termasuk dekat dengan tokoh2 mereka. Tidak menyudutkan atau "mengkafirkan" organisasi berbeda itu. Pun tetap bermuamalah sama baiknya dengan orang "serumah" atau "tetangga".

Dulu, beberapa tahun lalu, saat masih "semangat"2nya, saya tidak bisa menerima sikap bapak.
Tapi, kini (baca: beberapa tahun ini) saya memahami kenapa sikap itu yang beliau ambil.

Itulah kearifan yang kerap tak di punya anak2 muda yg sedang semangat "membela" agamanya.

#Masih tentang baca Quran langgam Jawa.

Babat, 26 Mei 2015

Barra Kids Wear
Pin BB : 7ED7A5A4
Sms/WA : 0856.4625.2020

Thursday, May 21, 2015

Memaafkan Lebih Dulu

Memaafkan itu perbuatan yang amat berat. Apalagi kalau memaafkan lebih dulu sebelum pelaku salah memohon maaf.

Saya pernah ilustrasikan di kelas. Misalnya, sampean habis dikaplok koncone. Terus, sampean datang ke rumahnya. Bawa gula 2 kg dan minyak 2 liter. Sampean bilang ke teman yang ngaplok itu,
"Kesalahan sampean wes ta sepuro..."

Kira2 apa yang terjadi dengan teman sampean itu? Tanya saya.

Yo, kebalik, Pak! Ujar mereka hampir serempak.

Hehehe...
Ini memang ilustrasi yang amat ekstrim baiknya.

Memaafkan memang berat.
Tak semua orang mampu melakukan.

Shalat tahajud? Semua orang bisa
Shalat jamaah? Semua orang bisa
Muter tasbih? Semua orang bisa
Poso? Semua orang bisa
Dahi gosong hitam? Bisa. Pakai ampelas juga gosong

Tapi, kalau memaafkan kesalahan orang lain, tak semua orang sanggup. Bahkan, seorang sarjana S3. Lulusan perguruan tinggi bergengsi dari barat sekalipun.

Babat, 21 Mei 2015

WJL Konveksi
Produksi aneka kaos dan seragam sekolah
7ED7A5A4
0856.4625.2020

Monday, May 4, 2015

Ojek di Sunan Kudus yang Rapi

Pengaturan transportasi di area makam Sunan Kudus termasuk yang paling rapi. Ada berbagai jenis angkutan; becak, angkot, dokar, dan ojek.

Pengelola membagi jadwal operasi kesemua noda transportasi tersebut. Becak, dokar, dan angkot beroperasi di siang hari. Sementara ojek khusus beroperasi di malam hari.
Ojek pun, pengelola membagi sesuai urutan order. Tidak pakai berebut mencari penumpang seperti di lokasi makam lainnya.

Bahkan, ojek dari terminal ke makam, atau sebaliknya dari makam ke terminal pun dibedakan.
Ojek dari terminal ke makam, menggunakan helm berwarna putih. Sementara yang yang dari makam ke terminal ber-helm merah. Tiap pengojek tak boleh mengambil rute orang lain.
Begitu juga mungkin untuk becak dkk, yang kebetulan saya tidak menemuinya. Sebab, tiba di Kudus pas hampir tengah malam.

Model pengaturan seperti ini harus dijadikan contoh referensi bagi pengelola2 makam wali lainya dalam pelayanan kepada peziarah.
4 Mei 2015

Sunday, May 3, 2015

Niat Ziarah, Dapat Wisata


Satu hal yang saya salutkan pada Yayasan PP Nurus Siroj Tritunggal Babat, sejak awal pertama ikut berkecimpung di sini. 

Yaitu dalam berbagai kesempatan refreshing bagi siswa lulusan (atau mengisi masa libur sekolah), sekolah di sini tak pernah mengadakan perjalanan wisata.
Yang diadakan ialah perjalanan ziarah ke makam auliya dan masyayikh. Baru, di sela2 itu diisi dengan kunjungan ke tempat wisata.

Secara tidak langsung, pesantren hendak mengajarkan calon lulusannya untuk menata niat. Sebuah nilai kebaikan dari perjalanan. Bukan sekadar wisata dan rekreasi yang berhukum mubah.
Di sisi lain, tetap tidak kehilangan momentum untuk rekreasi dan berlibur.
Sekali dayung, dua pulau terlampaui.

Saya teringat beberapa tahun lalu. Saudara2 mengajak orangtua (mertua) berwisata ke Malang.
Dengan segera, ortu langsung bilang, 

"Kalau ke Malang ya diniatkan silaturahmi ke keluarga di sana. Nanti habis silaturahmi, mampir tempat wisata."

Jadi, gak boleh dibalik2. Berwisata sambil silaturahmi. Akibatnya, yang dimenangkan atau diutamakan ialah rekreasinya, bukan silaturahmi nya.
3 Mei 2015
Ziarah Wali Jateng siswa siswi MA NU Infarul Ghoy Tritunggal.

Makam Mbah Sholeh Darat Semarang

Makam Mbah Sholeh Darat.
Gurunya para ulama besar tanah Jawa.

Mbah Sholeh Darat ini hidup semasa dengan Mbah Kholil Bangkalan dan Syekh Nawawi Banten.
Beliau pun pernah menjadi syaikh, pengajar di masjidil haram. Gelar syaikh itu pun diperoleh kala mengajar di tanah suci.

Di Indonesia, diantara murid2nya ialah Syekh Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, dan RA Kartini.
Beliau dimakamkan di pemakaman umum Bergotta - Semarang.

Tepat di belakang Rumah Sakit Dr. Kariadi. Bergabung dengan makam2 warGA masyarakat sekitar.
Yang sulit kalo ziarah kesini adalah parkirnya. Kalau bawa motor gitu masih mudah. Tapi, kalau sdh bis, parkirnya tepat di tengah jalan.

Jadinya, petugas parkir pun meminta tarif agak mahal, 50 ribu utk bos kecil ini.

2 Mei 2015

Ziarah Wali siswa siswi MA NU Infarul Ghoy Tritunggal Babat 

Saturday, May 2, 2015

Ojek di Sunan Kudus Cuma 8.000 / 2 Orang

22.08 WIB 

Tiba di terminal peziarah Sunan Kudus
Lahan sekitar makam Sunan Kudus terbatas. Karena itu, pemerintah daerah menyediakan terminal khusus untuk bis dan kendaran peziarah.
Letak terminal bis dengan lokasi makam, memang tak dekat. Tapi, pengelola juga menyediakan sarana transportasi menuju lokasi.

Ada beberapa macam pilihan. Mulai angkot, dokar, becak, hingga ojek. Angkat, dokar, dan becak tersedia di siang hari. Sementara ojek beroperasi malam harinya.
Ongkos angkot : 3.000 / orang
Becak : 4.000
Dokar : 4.000

Sementara ongkos naik ojek 8.000 / 2 orang. Artinya, satu motor untuk dinaiki berdua. Kalaupun anda naik sendirian, ya tetap saja harus bayar  8.000.
Dengan ojek, anda tidak diantarkan langsung ke lokasi, depan masjid yang ada menaranya. Tapi, di pangkalan ojek juga.

Saya hitung, perjalanan dari terminal bis ke pangkalan ojek dekat makam, membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
Untuk mencapai lokasi makam, harus berjalan lagi kira2 100-150 meter, dengan melintasi para pedagang.

Begitu pula saat kembali, ojek anda sudah menanti.
2 Mei 2015
Ziarah Wali Jateng - Jogjakarta siswa/i MA NU Infarul Ghoy Tritunggal Babat

Muria, Tujuan Ziarah dengan Fasilitas Serba Nyaman

Muria lokasi ziarah yang nyaman. Masjid yang bersih didukung toilet dan tempat wudhu yang sama2 terawat. Airnya pun mengalir deras, dengan tingkat rasa air tawar maksimal.
Toilet (hanya tersedia untuk kencing) dibiarkan tanpa penunggu. Tak ada petugas bagian ketok-ketok kotak amal.
Akses menuju makam dan masjid melewati lorong pertokoan yang bersih pula. Saya hampir tak menemukan sampah di lantai jalanan.
Juga, tak banyak pengemis menengadahkan tangan di sekitar masjid dan makam.
Hanya satu yang tak nyaman, untuk mencapai masjid dan makam, kita harus mendaki tangga. Jumlahnya tak sedikit, mungkin mencapai ribuan. Perjalanan dengan berjalan kaki memakan waktu sekitar setengah jam.
Alternatif lain, ya naik ojek.
Sebuah perjalanan memacu adrenalin. (Nanti saya akan cerita lagi di lain kesempatan).
Gunung Muria, 2 Mei 2015
*Perjalanan ziarah wali siswa/i MA NU Infarul Ghoy Tritunggal Babat

Uji Adrenalin di Ojek Sunan Muria


Untuk menuju lokasi makam dan masjid Sunan Muria, peziarah harus jalan kaki naik gunung dengan ribuan tangga. Kira2 perjalanan setengah jam untuk tiba di atas gunung.
Jangan kuatir, sepanjang perjalanan akan ditemani jejeran kios dengan aneka macam jualan. Mulai kaos, batik, tasbih, buku, sandal, hingga makanan.

Tapi, bagi saya, tetap saja berjalan kaki naik seperti itu sebuah tantangan yang luar biasa.
Namun, ada alternatif pilihan bagi yang tak sanggup berjalan kaki. Yakni menggunakan jasa ojek.
Setelah mempertimbangkan kapasitas diri dalam hal perjalankakian, saya memutuskan untuk naik ojek. Walaupun banyak teman yang menakut-nakuti kengerian ojek.

Yah, daripada gak kuat. Dan, gak berhasil tiba di atas. Belum lagi risiko kecapekan, saya putuskan untuk naik ojek.

Benar.
Ternyata, perjalanan memang mengerikan. Jalan menanjak dengan belokan-belokan tajam. Belum lagi, di samping kiri jurang tajam.

Apalagi, si ojek hampir tak pernah mau injak rem dalam2. Paling sekadar saja, lalu gas pool lagi. Saat belokan sekalipun, ia terus membelok dengan kemiringan hampir 50 derajat. Saya jadi teringat balapan MotoGP.

Yang bisa saya lakukan di kursi belakang hanyalah banyak membaca shalawat sambil memegang erat2 jaket si tukang ojek. Saya tak bisa bayangkan andai motor selip, dan jatuh. Pasti...
Kok lama sekali ya gak nyampe2. Batin saya.

Setelah tiba di atas, saya cek jam tangan, ternyata perjalanan itu memakan waktu kurang dari 5 menit. Mungkin saking ngerinya, sampai perjalanan sesingkat itu terasa lama.
Pulangnya, saya gak berani bayangkan perjalanan turun dengan naik ojek berkecepatan seperti saat berangkat.

Terlalu ngeri.
Maka, saya putuskan untuk berjalan kaki walau 2x harus beristirahat. Sambil menahan kaki yang gemetar.

Muria, benar2 uji nyali. 

*Ongkos ojeknya cuma 10 ribu untuk sekali jalan.


2 Mei 2015
Perjalanan Ziarah Siswa/i MA NU Infarul Ghoy Tritunggal B

Dakwah Ini Dirancang untuk Berhasil

Membaca kisah perjuangan Sunan Kudus (dan para wali lainnya), kita belajar, sesungguhnya dakwah yang kita perjuangkan bukanlah untuk GAGAL. Tapi, dakwah ini dirancang (dan harus diusahakan) untuk MENANG-BERHASIL.

Para Wali Songo, punya cara-strategi agar dakwah mereka berhasil, dan bisa diterima khalayak yang waktu itu mayoritas beragama Hindu atau Budha. Atau bahkan Kejawen.

Metode dakwah tentu saja berbeda tiap daerah. Menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di wilayah sasaran. Sekilas (bagi yang berpandangan kerdil) mungkin akan tampak beliau-beliau "melanggar" aturan syariat. Tapi, sesungguhnya tidak. Kita berhasil buktikan hasilnya sekarang. Alhamdulillah kan, kita semua mendapat karunia sebagai keturunan yang beragama Islam. Berkat jasa para wali dan ulama.

Syekh Qardhawi pun menulis buku Fiqh Dakwah (daiyah). Sebuah panduan untuk aktivis-penggerak-pejuang Islam; tentang bagaimana memulai dakwah, bagaimana menjadikan dakwah ini berhasil. Juga, beliau tulis fikih prioritas.

Friday, May 1, 2015

Klaim Kembali pada Al-Quran dan Hadits


Entah, slogan ini selalu menggelitik pikiran saya.
Sebab, slogan seperti ini bisa menjadi senjata seeorang untuk menggebuk orang lain. Menjadi dalil "qath'i" untuk mengkafirkan atau memusyrikkan orang lain.

Terkadang juga muncul pikiran, jangan-jangan kelompok yang mengaku salafi itu benar. Sebab, katanya mereka memahami Al-Quran dan Hadits dengan pemahaman ulama salaf.

Tapi, ternyata saat mencermati sepak terjang, perilaku, akhlak mereka terhadap sesama muslim, saya menjadi teramat ragu (atas klaim mereka).

Rasanya jauh sekali (Kalau tidak mengatakan berlawanan) dengan anjuran dan contoh2 yang diberikan para sahabat dan ulama generasi salaf.

Selama belajar agama ini, saya simpulkan bahwa, andai seseorang itu telah hafal Al-Quran dan Hadits kutubus tis'ah di luar kepala, tak serta merta ia adalah orang yang paling layak berfatwa. Tak otomatis ia bisa menyandang gelar mujtahid.

Tak serta merta pula, ia adalah sosok rujukan utama dalam propaganda "Kembali pada Al Quran dan Hadis".

Tak cukup, saat ditanya hukum sebuah amaliah, ia langsung bisa menjawab berdasarkan hafalannya yang luar biasa banyaknya itu.

Apalagi, dalam kajian ilmu Ushul Fiqh, ada mekanisme istinbath hukum. Ada amm, khash, mafhum, manthuq, mubham, mubayyan, tarjih, nasakh, dan lain-lain.

Jadi miris juga, kala membaca tulisan seseorang yang dengan pedenya bilang "gak ada tuh dalam hadisnya", gak ada tuh dalilnya, atau ketika menjawab suatu permasalahan langsung saja; ini lho hadisnya, ini ayat nya. Tanpa memberikan tahapan istinbath sehingga ia bisa menarik kesimpulan atas sebuah hadis.

Saya kuatir juga, jangan2 yang suka ngomong gak ada dalilnya itu, Bukhari Muslim saja belum pernah khatam bacanya (apalagi beserta syarahnya; Fathul Bari-nya Al-Asqalani dan Al-Minhaj karya Imam Nawawi).

Babat, 1 Mei 2015

Selamat Hari Buruh

"Tekadkan diri untuk tidak selamanya menjadi buruh.

Atau tekadkan diri untuk bekerja sebagai bos bagi diri sendiri."

Monday, April 27, 2015

Bandung Islamic Book Fair 2015

Tuesday, April 21, 2015

Aktif Nulis di Hari Kartini

Lewat status fb-nya, seorang teman membedakan salah satu alasan kenapa Kartini lebih terkenal daripada Cut Nyak Dien. Padahal, secara amalan (jasa bagi bangsa), Cut Nyak Dien jauh lebih hebat daripada Kartini.

Salah satu rahasianya, karena Kartini MENULIS.
Sementara, Cut Nyak Dien TIDAK MENULIS.

Jadi ingat status salah seorang teman yang selalu promosi untuk giat menulis, pemilik blog MengaisEmbun; ustadz Masyhari​.
Jika kita mati kelak, yang tersisa di dunia ini hanyalah tulisan kita.

Wawancara Imaginer tentang Munculnya Kartini Baru

#Wawancara Imaginer tentang Munculnya Kartini Baru#

Wartawan (W) : Bapak Kholid, bagaimana pendapat Anda tentang peringatan Hari Kartini yang marak di Indonesia?

Kholid (K) : Baik. Tidak bid’ah.

W : Apa Anda berharap akan muncul kartini-kartini baru di Indonesia?

K : Tidak sama sekali. (dengan mimik serius)

W : (Penasaran) Lho, kenapa?

K : Karena saya justru berharap muncul Khadijah-khadijah baru di Indonesia. Saya akan amat senang andaikan ada wanita-wanita kaya raya yang memilih suami karena akhlaknya, budi pekertinya, karena ilmu dan integritasnya. Laki-laki shalih yang akan menjadi sosok muslih di sisi perempuan itu.

Propaganda Anti Khilafiyah yang Berhasil

Selama ini, kita kerapkali digerojokin dengan propaganda:
“Ngapain sih ngobrolin masalah khilafiyah terus…? Gak ada manfaatnya tau!!!”

Propaganda itu menyesatkan.
Membuat kita terlena untuk memberi penjelasan yang benar tentang berbagai masalah dalam agama. Khususnya yang kecil-kecil dan khilafiyah seperti itu.

Kenapa?
Ternyata di sisi lain, ada juga pihak yang memanfaatkan propaganda tersebut. (Bisa jadi ia termasuk pihak yang menyebarkan propaganda itu). Pihak itu terus-terusan menulis dan menyebarkan wacana tentang masalah khilafiyah tersebut. Tentu saja dari sudut pandang dirinya. Tidak secara fair menyebutkan semua pendapat para ulama salafus shalih. 

Puasa Rajab sunnah

Jadi, jangan mentang2 Anda pernah baca di Google bahwa puasa bulan Rajab bid'ah dan munkar, lalu anda berani bilang kaum muslimin yang sedang puasa itu sesat. Naudzu billah...

Coba bayangkan, orang yang berpuasa lalu dikatakan sedang melakukan bid'ah. Saya bayangkan aja gak berani. Apalagi sampai mengatakannya.

Tapi, terkait BC yang banyak beredar di BBM dan status-status facebook, soal keutamaan (fadhilahnya) yang demikian luar biasa, saya tidak berani membenarkannya.

Adapun tentang keutamaan-keutamaan puasa Rajab secara khusus, saya banyak baca bahwa riwayatnya dhaif. Tapi, tentu saja tidak serta merta karena dhaif, lalu ditolak. Ada kaidah dalam ilmu musthalah hadis bahwa dalil dhaif di wilayah fadhailul a'mal, boleh diamalkan.

Hadis Dhaif, Belum Tentu Tak Bisa Diamalkan

Semoga kita lebih disibukkan dengan meningkatkan kualitas dan ibadah diri. Dengan meningkatkan usaha agar hati lebih bersih, amalan lebih ikhlas.

Daripada sibuk meneliti kesalahan orang lain. Sibuk menggerutu karena orang lain beribadah sunnah dengan dalil2 dhaif. Sibuk mengkritisi kenapa tidak ibadah sunnah dengan dalil Shahih yg dilakukan.

Padahal, bisa jadi orang tersebut uda amat terbiasa dengan ibadah sunnah (dalil Shahih). Lalu, karena semangat nya ingin mendapat kedudukan yang mulia sisi Allah, ia terus beribadah dan beribadah (walau dengan dalil hadis dhaif, misalnya).

Bukankah kaidah pengamalan dalil dhaif juga ada? Jadi, tidak asal dhaif lalu kita salahkan pelakunya. Kita tuduh perbuatannya gak bener, dan seterusnya.

Saya juga tidak yakin, ustad zaman sekarang (yang berteriak mengatakan perawi A itu dhaif) kualitasnya lebih baik di sisi Allah, atau bahkan di sisi manusia lainnya.

Bahkan, bisa jadi ia akan dinilai dhaif kuadrat andai imam Ibnu Hatim, An-Nasai, Adz-Dzahabi, Al-Bukhari, Ibnu Ma'in, dan lain-lainnya hidup di zaman ini. Dan melihat tingkahnya. [21/04/2015]

Hati-hati Me-like Photo di Facebook

Pagi ini, tak sengaja lihat sebuah akun facebook nama dan photo perempuan. Ia posting gambar di grup cita Allah dan Nabi.

Foto meme bergambar mayat dan kuburan itu bertuliskan; "Yang like semoga mati chusnul khotimah" kalau tak salah ingat.
Potong tersebut menuai banyak like dari penghuni facebook.

Tapi,
Ada yang aneh saat saya perhatikan posisi tidur mayat dan kubur.
Tidur si mayat terlentang, menghadap ke atas. Tampak jelas pula tangan bersedekap di dadanya.

Lalu, apa maksud di buat dan disebarkannya foto salah posisi seperti itu. Apakah untuk "mengajarkan" kesalahan kepada khalayak yang hanya sibuk didunia maya. Tak pernah belajar di kelas2 sekolah atau pondok. Tanpa terasa, mereka telah belajar cara merawat jenazah yang salah.

Siapa yang menyebar foto?
Hati-hati pula yang melike setiap photo atau status. Jangan2 yang bener itu bagian awalnya saja. Bagian belakangnya banyak salahnya. Sementara kita malas baca seluruhnya. [21/04/2015]

*foto sudah saya coba simpan. Tapi kok gak mau. Mungkin sebab jaringan yg naik turun. Jadi belum bisa diupload disini

Monday, April 20, 2015

Baca Qulhu 7x, Al-Falaq 7x, dan An-Nas 7x Usai Jumatan, Ternyata Ada Dalilnya

Semenjak aku kuliah di LIPIA, aku mulai “mencurigai” setiap aktivitas berbau keagamaan dan mencoba mencari dalilnya. Curigaku bukan berarti menolak dan menyerang pelakunya dengan menuduh bid’ah, berbuat kemunkaran, atau berbuat syirik. Akan tetapi, lebih pada usaha meneliti sandaran yang tepat dalam beribadah. Ya, jangan sampai ibadah yang kulakukan tidak bernilai apapun karena tak ada dalilnya.
Semenjak kuliah di IIQ, aku mulai berubah. Ada beberapa kaidah dalam menentukan suatu amalan boleh, bisa, baik, benar, dan harus dilakukan dalam beragama. Termasuk kaidah dalam menggunakan hadis shahih, hasan, maupun hadis yang dhaif. Pikiran semakin terbuka.

Khutbah Kedua [versi 1]

Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ أجمعين.

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله حق تقاته وانتهوا عما نهاكم عنه لعلكم تفلحون . واعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثنى بملائكته المسبحة بقدسه. ولم يزل قائلا عليما : إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وارض اللهم على أربعة الخلفاء الراشدين أبي بكر وعمر ، وعثمان وعلي ، وعلى بقية الصحابة والتابعين وتابعي التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. وعلينا معهم برحمتك يا أرحم الراحمين
 .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ ، وَ يا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأهلك الكفرة والمبتدعة والمشركين ، اللهم انصر من تصر الدين واخذل من خذل المسلمين وأصلح جميع ولاة المسلمين
 .
اللهم اجعل بلدتنا هذه إندونيسيا بلدة أمنة مطمئنة تجري فيها أحكامُ الله وسنةُ رسوله وسائرَ البلدان المسلمين برحمتك يا أرحم الراحمين. رَبَّنَا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا باللإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين أمنوا ربنا إنك رؤوف الرحيم. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
 .
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ واسألوه من فضله يعطكم ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

Khutbah Jumat; Tema Fitnah ISIS

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي أنعمنا بنعمة الإيمان والإسلام، وهدانا إلى صراط مستقيم وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله. أشهد أن لاإله إلا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، لا نبي بهده. اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم المعاد.
أما بعد . فيآ عباد الله، أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون. وقال الله تعالى فى كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم . بسم الله الرحمن الرحيم :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ} ، [سورة العنكبوت: 1،3]

Hadirin, jamaah jumat ingkang dimuliakan Allah

Wonten eng kesempatan meniko, khatib mengajak diri pribadi lan jamaah sedoyo anggen kitho netepi taqwa dumateng Allah SWT, dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni dengan cara berusaha sekuat mungkin ngelampahi sedoooyo perintahipun Gusti Allah lan nilar sedooyo larangane pun Allah swt.

Hadirin... Jamaah jum’at rahimahullah…

Sejarah Islam diwarnai dengan berbagai macam fitnah, cobaan, ujian, dan peristiwa-peristiwa tidak mengenakkan. Mulai dari masa awal kenabian Rasulullah saw hingga zaman kita sekarang ini.
Kita lihat, pada masa awal dakwah Rasulullah saw, beliau mengalami berbagai macam cacian,,, fitnah, siksaan… bahkan diuuusir dari taanah kelahirannya. Tak cukup itu, beliau juga difitnah sebagai seorang tukang sihir, bahkan dituduh sebagai orang gila.

Kursi Duduk, Upaya Masjid di Mekah agar Jamaah Nyaman

Ini adalah salah satu photo yang saya peroleh kala berangkat umroh sebulan lalu. Kala itu, saya harus mengantar salah seorang jamaah periksa ke klinik. Karena keburu Maghrib, kami pun shalat dulu di masjid kecil (mungkin musholla di Indonesia) yang terletak tak jauh dari klinik.

Ada satu hal unik di masjid tersebut. Yakni adanya kursi di shaf paling depan masjid itu. Setelah saya perhatikan, kursi itu terpasang permanen. Dengan baut yang menancap ke lantai masjid. Mungkin ini salah satu cara ta’mir masjid di Mekah ini agar jamaah nyaman berada di masjid.

Diharapkan, jamaah akan betah lama-lama di masjid. Untuk baca Al-Quran, berzikir, wirid, atau sekadar i’tikaf sambil beristirahat. Tentu saja adanya kursi ini menjadikan aktivitas itu lebih nyaman. Yang biasanya hanya bertahan maksimal 10 menit duduk, dengan adanya kursi ini mungkin bisa duduk selama setengah jam atau bahkan berjam-jam.

Kira-kira ini masuk bid’ah enggak ya?
Sepertinya kok saya gak pernah baca atau dengan riwayat para sahabat melakukan hal yang sama.

Sunday, April 19, 2015

Kembali pada Al Quran dan Hadis

"Kembalilah pada Al-Quran dan Hadis"

Yang mau kembali pada Al-Quran, bacalah setiap hari. Minimal sehari 1 juz, 1 bulan khatam sekali.
Tak hanya asal baca, leburkan jiwa Anda kala memahami ayat2nya.
Cobalah sekuat tenaga agar menangis kala baca ayat-ayat tertentu.

Bacanya juga tidak sembarang waktu. Bangunlah di tengah malam, jam 1 - 2 malam, shalat tahajud minta petunjuk yg benar dan lurus.
Lalu, lanjutkan dengan membaca firman-firman Allah swt.

Tinggalkan tafsirnya Syekh Ibnu Taimiyah, tafsirnya Ibnu Qoyyim, tafsir Ibnu Wahhab, apalagi Syekh Utsaimin atau As-Sa'di.

Kembali pada tafsirnya para sahabat, para tabiin, tabiut tabiin, dan imam mazhab empat.

Asalkan hatimu bersih, Allah akan menunjukkan pemahaman yang lurus, sesuai yang dimaui Allah...

Kalau NU, ya jadi NU yg lurus (bukan akun garis lurus)
Salafy, juga yg lurus....

Yang mau kembali pada Hadis, ya coba lah setiap hari baca kitab2 hadis. Utamanya Muwattha' Imam Malik, Musnad Ahmad, atau Musnad As-Syafi'i.

Minimal tiap pagi baca 10 an hadis lah... Mulai Khatamkan dulu Muwattha' Imam Malik.
Pikirkan dan dalami dengan baik kandungan riwayat dalam kitab tersebut. Bila mungkin, teliti asbabul wurud nya.

Setelah ketiga kitab di atas khatam, barulah baca Shahih Imam Al Bukhari, Imam Muslim, dan kitab2 assunan rujukan.

Saya kok kuatir, yang selama ini gembor-gembor gerakan kembali ke sunnah, kitab Muwattha' saja tak khatam. Sementara para imam Sunnah (salafus shalih) macam Imam Ahmad dan Imam Syafii sudah hafal di luar kepala.

Yang lebih kuatir lagi, justru kitab2 para imam di atas tak pernah dibaca. Yang dibaca malah kitab2nya Syekh Albani lebih dulu.

Ini kan terbalik-balik jadinya.
Wong katanya merujuk salafus shalih kok, ya berarti bacaan pertama dan utama ya karya2 generasi awal yang paling dekat dengan Rasulullah saw.

Wallahu A'lam...

Saturday, March 21, 2015

Obat Tidur Paling Ampuh

Biasanya, obat tidur yang paling ampuh bagi saya adalah membaca buku.

Tentu saja membacanya dengan posisi merebah, siap tidur. Kalau sudah posisi seperti itu, maka belum dapat baca satu halaman saja, bisa dipastikan mata sudah terpejam.

Paginya baru sadar kalau semalaman tidur sambil menggenggam buku.

Saya sering berpikir; kenapa ya kok tidak sebaliknya. Begitu pegang buku, langsung kuat melek berjam-jam.
Saya bisa bayangkan betapa banyak ilmu dan pengetahun yang bisa saya serap. Yang kemudian bisa saya sharing lewat status fb atau di kelas2 saya.

Justru, mata kuat melek itu kalau lihat film. Bioskop TransTV, GlobalTVSeru, atau Fox Movies.
Semoga anda tidak mengalami hal yang sama.

Good Night

Friday, March 20, 2015

Obat Tidur Paling Ampuh

Biasanya, obat tidur yang paling ampuh bagi saya adalah membaca buku.

Tentu saja membacanya dengan posisi merebah, siap tidur. Kalau sudah posisi seperti itu, maka belum dapat baca satu halaman saja, bisa dipastikan mata sudah terpejam.

Paginya baru sadar kalau semalaman tidur sambil menggenggam buku.

Saya sering berpikir; kenapa ya kok tidak sebaliknya. Begitu pegang buku, langsung kuat melek berjam-jam.
Saya bisa bayangkan betapa banyak ilmu dan pengetahun yang bisa saya serap. Yang kemudian bisa saya sharing lewat status fb atau di kelas2 saya.

Justru, mata kuat melek itu kalau lihat film. Bioskop TransTV, GlobalTVSeru, atau Fox Movies.
Semoga anda tidak mengalami hal yang sama.

Good Night

Wednesday, March 18, 2015

Satu Guru = 15 Siswa

Salah satu syarat lolosnya guru sertifikasi adalah perhitungan jumlah siswa di sekolah. Artinya, meskipun. Sertifikat guru sudah diterima dan lulus, tidak serta merta si guru bisa mendapatkan pencairan dana tunjangan profesi itu.

Untuk wilayah Kemenag, 1 guru berbanding dengan 15 siswa. Maksudnya, kalau di sebuah sekolah ada 2 orang guru yang sudah bersertifikasi, maka jumlah siswa di sekolah tersebut minimal berjumlah 30 anak.

Kalau kurang dari perhitungan, jangan harap dana akan dicairkan. Walaupun, bulan2 sebelumnya selalu lancar cairnya. Begitu kata pengawas dari Kabupaten.

Maka, ke depan, tugas guru sertifikasi akan bertambah. Selain jumlah jam mengajar dan jumlah hari mengajar (minimal 5 hari), dia juga harus menjaring siswa-siswa baru untuk dimasukkan ke sekolahnya tempat mengajar.

Guru era baru, selain harus pandai mengajar, juga harus pintar menjadi marketing bagi sekolahnya.

Semoga Allah memberkahi dengan limpahan barokah, tanpa keluhan....

Catatan Usai Ngopi

Drajat, 18 Maret 2015

Gabung ISIS Atas Motif Ekonomi (Obrolan Warung Kopi)

Tema ISIS ini ternyata masuk juga menjadi obrolan di warung kopi.
Pagi ini, saya mendengar ada 3 orang warna Pantura sini yang meninggalkan desa. Berangkat ke Irak / ISIS.

Menurut narasumber di warung kopi (belum tentu valid, lhoo... namanya juga obrolan warung kopi), motif ketiganya bukan ideologi agama. Tapi motif ekonomi.

Ketiga orang yang berniat berangkat itu berlatar ekonomi susah, dengan tanggungan anak banyak.
Sementara, masih menurut narasumber warung kopi, ada banyak janji "wah" yang diberikan kepada mereka yang mau bergabung ISIS.

Di antaranya:
- gaji per bulan 150 juta
- diberikan tanah dan biaya mendirikan rumah (jika ISIS berkuasa)
- menjadi warganegara ISIS

Bagi orang tertentu, yang sudah bosan dengan hidup di negara ini (yang serba sulit), tawaran seperti itu pastilah amat menarik. Wong ke Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dll, yang gajinya tak lebih 20 juta per bulan saja jadi rebutan. Apalagi yang 150 juta.

Orang Lamongan sini, sejak dulu memang terkenal sebagai pengekspor tenaga kerja. Baik ke luar negeri ataupun ke kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Catatan Warung Kopi

Monas, 18 Maret 2015

Thursday, January 29, 2015

Ini dia covernya Elegi Surtini dan Ayunda

Ini dia covernya Elegi Surtini dan Ayunda

Elegi Surtini dan Ayunda

Elegi Surtini dan Ayunda

Inilah novel ketiga dari serial Ipung yang ditulis Prie Gs
Baru kemarin saya sempat membaca buku tersebut. Padahal terbitnya sudah bertahun lampau.

Serial #1 dan #2 Ipung pun sudah khatam terbaca bertahun lewat.
Begitulah, serial ketiga ini amat sulit didapat. Entah karena permintaan yang teramat tinggi ataukah sudah tidak diterbitkan oleh penerbit bersangkutan.

Dulu, saya mencarinya di toko besar macam Redaksi Gramedia Pustaka Utama pun tak kutemukan. Lewat online, stok selalu kosong dan saudara kembarnya; habis.

Untung, saya menemukan buku itu terselip di antara deretan buku Kakak saya, yang juga penggemar Ipung.

Buku ketiga ini bercerita kelanjutan petualangan Ipung di sekolah favorit kota itu, Budi Luhur.

Bercerita tentang kepindahan sekolah Si Cantik, Paulin ke Singapura.
Kedatangan murid baru yang kecantikannya melebihi kecantikan sang bidadari Paulin, namanya Ayunda.

Kecantikan yang membuat ibu Ipung menyebutnya peri. Ia pun terpana menangis tak percaya itu calon menantunya.

Berkisah pula tentang Surtini yang dilamar oleh orang terkaya di Kepatihan, bos blantik Dul Manan. Namun, punya reputasi buruk soal wanita. Mudah bosan dan menceraikan istrinya.

Bertutur tentang bagaimana cerdik dan liciknya Ipung menolak lamaran blantik Dol Manan. Dengan caranya yang amat khas dan halus.

Strategi serangan yang memaksa Blantik Dol Manan mundur sepenuh hati. Bahkan menyerahkan seekor anak sapi sebagai pengganti. Atas kelancangan dia melamar si kembang desa, Surtini.

Ada pula Mardjikun yang berniat bunuh diri. Tapi, lagi2 gagal gara-gara Ipung.

"Kau boleh bunuh diri. Silahkan saja. Tapi, syaratnya kau harus langsung mati. Tak hanya patah tulang, gegar otak, atau kaki patah. Itu merepotkan."

Juga, kisah perkelahian Mardjikun dengan ketua gengnya di sekolah, Gredo, atas "provokasi" Ayunda.

Tak lupa, cerita banyaknya surat cinta yang diterima Ayunda beserta cara elegannya menolak cinta mereka.

Prie GS mampu menghadirkan kisah penuh filosofi hidup dan kedewasaan lewat kalimat sederhana dan mudah dipahami.

Amat layak dibaca.
Bahkan, anda harus menikmatinya.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)