Thursday, October 14, 2021

Jurus Sakti untuk Bis ARMADA SAKTI


Bis Armada Sakti ini bisa dibilang satu-satunya angkutan umum masyarakat untuk jalur Paciran - Surabaya (Terminal Osowilangun). Namun, sayangnya, di kalangan penggemarnya, yang dikenang dari bis ini hanyalah soal leletnya jalan. Dia bak kura-kura saat perjalanan arah Surabaya.

Itu belum terpotong jam "ngetem". Di setiap pertigaan besar jalan raya mesti ngetem. Yang itu bisa memakan waktu 2 jam. Karena masalah ini, banyak warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi, daripada naik Armada Sakti.
Sekalipun sebenarnya yang bersangkutan lebih senang pakai kendaraan umum. Karena lebih murah, aman, dan bisa istirahat selama perjalanan (khususnya bagi karyawan).
Bis Armada Sakti itu sebenarnya tetap bisa menunjukkan kesaktiannya jika dia mau menjawab kebutuhan zaman.
Masih banyak mahasiswa/i, karyawan, dkk yang masih sangat membutuhkan angkutan umum jalur Paciran-Surabaya.
Sayangnya,
Jadwal Armada (tidak) Sakti ini gak jelas. Perjalanan ke Sby normalnya hanya 2 jam namun menunggu penumpangnya saja butuh 2 jam--bahkan lebih. Itu pun penumpang masih sedikit.
Ya, karena gak ada lagi yang bisa diharapkan dari sebuah jasa angkutan yang jadwal keberangkatan dan kedatangan tidak jelas. Sementara, zaman sekarang waktu adalah barang yang mahal.
Solusinya,
Armada Sakti harus memanfaatkan teknologi.
Entah bikin aplikasi atau sekadar media sosial, yang akan selalu update dimana posiisinya bis. Jam berapa tiba di Banjaranyar, jam berapa di Sidayu, di Manyar, Gresik, dan Wilangun.
Insya Allah, perlahan akan membaik dibanding sekarang.
Kalau tidak, ya siap2 saja tutup atau digeser pemain baru.

Friday, March 5, 2021

Pondok Kranji Tarbiyatut Tholabah

 


• Pondok Kranji 

Di Pondok Kranji ini, saya mengalami proses pendidikan dan pembelajaran yang paling lama. 

Sejak kelas 2 MI, saya sudah pindah ke Kranji. Dari sekolah saya sebelumnya; di MI TAAT Drajat. 

MTs pun tetap lanjut di Tabah.

Lulus MTs sempat muncul keinginan nyari suasana baru. Apalagi beberapa teman dekat banyak yang mulai menjauh dari Kranji. Nyari sekolah yang dirasa memberikan janji lebih baik. 


Almarhum Bapak membuka lebar-lebar. Silakan. Tapi, harus sekolah yang kualitas beneran. Kalau yang setengah-setengah, beliau benar-benar melarangnya.


Disuruhlah saya daftar di SMA BPPT Serpong. Sekolah yang waktu itu dianggap sebagai hasil karya jenius negara ini; Pak BJ. Habibie. Ternyata saya gak lulus di Serpong. 


Tapi, saya dapat rekomendasi untuk mengisi slot program BPPT sekolah sejenis yang ada di Gorontalo. Bapak tidak mengizinkan. Terlalu jauh. 


Akhirnya, balik lagi ke MA Tabah. 

Pilihannya, masuk ke jurusan MAK--yang waktu itu lagi gencar²nya melakukan inovasi dan pengembangan². Khususnya program Bahasa Arab. 


Alhamdulillah...

Setelah sekian belas tahun lulus dari MA Tabah, saya hari ini tidak pernah menyesali pilihan² yang disarankan Almahum Bapak. 

Bahkan, hingga hari ini masih terus ikut belajar di Pondok Kranji. 


Babat, 7 Maret 2021

@ms.kholid 


====


https://www.twibbonize.com/psbpondoktabah2021

Friday, January 1, 2021

Sekolah yang Mondok


Bismillah...


2021

Tahun Baru, selipkan doa dan konsep.


Biasanya,

Konsep pondok salaf itu: 

"Mondok yang Sekolah."


Saya akan ambil diferensiasi:

"Sekolah yang Mondok."


Maksudnya gimana?


Matematika: Josss

IPA : Mantabb 

Bahasa Indonesia: Menguasai


Bahasa Arab & Inggris: Lancar

Baca Kitab Kuning : BISA 


#CahayaQuSchool

Konsultasi Nggawe Sekolahan Seng Uuuuapik

 


Bikin sekolahan zaman sekarang itu seperti bikin warung. Menu yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (sebagai customer). Tidak asal; POKOK-e gawe. Sudah bagus-bagus bangunannya, eeeeeh gak ada yang beli. 


Nah, urusan menyesuaikan dengan lidah pembeli, orang Lamongan jagonya. 

Lihat saja PECEL LELE LAMONGAN, bisa sesuai dengan lidah orang-orang senusantara. 😄😄😄 Mulai Sabang hingga Merauke. Ada pecel lele Lamongan.


Tapi, karena sekolahan itu bukan makanan, saya konsultasinya dengan orang Gresik. Sosok beliau ini, sudah puluhan tahun malang melintang di dunia manajemen pendidikan. Juga konsultasi lembaga-lembaga pendidikan. Kelas Nasional.


Beliaulah yang mengawali era baru pendidikan formal di MTs Tarbiyatut Tholabah . Kebetulan, awal-awal menjabat Kepala Madrasah, saya dan teman-teman seangkatan duduk di kelas 3 MTs. Jadi, saya bisa merasakan betul bagaimana perubahan yang beliau gagas dan terapkan saat itu. Luar biasa.


Hingga saat ini, ketika beliau menjadi konsultan pendidikan di berbagai lembaga se-Indonesia, kami masih diterima dengan baik sebagai murid. 


Bahkan dengan tangan terbuka lebar, beliau siap membantu kebutuhan dan impian murid-muridnya. Termasuk urusan caranya membangun sekolahan sing uuuuapik.


"Itu hobi saya, Lid...!" ujar beliau, "Kalau memang niat beneran, saya siap datang setiap minggu ke Babat."


Wowwww...

Pokoknya, kalau beliau yang dampingi, saya yakin pendidikan yang disajikan (insya Allah) berkualitas dan sesuai harapan.


Legowo, 31 Desember 2020

@ms.kholid 


#ppcahayaquran

#smpcahayaqu 

#cahayaquislamicboardingschool

Potensi yang Tersia-sia







"Mengabdi zaman sekarang itu, Lid. Tidak harus kamu pulang kampung. Terus ikut bantu ngajar di almamater kamu." 

Pesan beliau.


"Lha, terus dos pundhi, Ustadz?"


"Kamu kerja yang sukses, punya uang banyak, bantu almamater kamu lewat uang.

Kamu meniti karier di pemerintahan, jadi pejabat. Bantu almamater kamu lewat urusan di pemerintahan.

Kamu ... bla...bla...bla..."


Beberapa tahun belakangan, saya mengamati ada banyak potensi dari alumni yang butuh mengajar. Mau bantu lewat jalur-jalur lain, belum bisa. Bisanya hanya lewat jalur pendidikan.


Hanya saja, 

Slot yang hendak diisi penuh. 

Almamater tidak bisa menerima.

Padahal, saya perhatikan mereka-mereka itu potensial, fresh graduate, termasuk lulusan terbaik almamater, lulusan kampus besar nusantara. Namun, tidak kebagian slot untuk ikut mengabdi.


Di sini, terkadang saya galau.


Kegalauan inilah, yang menjadi salah satu curhatan pada beliau; Guru saya. 

Solusinya;

"Buatkan sekolah yang unggul buat mereka. Yang layak sesuai kapasitas mereka."


Jadi,

Tunggu saja.

Insya Allah akan kami buka rekrutmen terbuka untuk para calon pendidiknya.

Wednesday, December 23, 2020

Anak "Bodoh" vs Anak Pintar



• Anak "Bodoh", Bisa Jadi Kelak yang Paling Manfaat •

Punya anak itu kudu disyukuri.
Pintar alhamdulillah...
Bodoh (baca: Hanya Karena Gak rangking kelas), ya sama disyukurinya.
Saya aja, 11 tahun belum dikaruniai anak pun tetap dan terus berterimakasih pada Allah.

Anak tak rangking, sulit nyambung matematika dan sejenisnya, atau gak pernah juara di sekolah, tetap kudu disyukuri. Dihormati, selayaknya manusia.
Dirawat, selayaknya sebuah amanah.

Sebab,
Kerapkali anak yang kita sebut "bodoh" itu,  bisa jadi kelak yang paling bermanfaat dan peduli pada kita. Para orangtuanya.

Kata Yai Imam Syaerozi (alm), anak pintar itu rata-rata akan merantau jauh dari orangtuanya. Meniti karier dan prestasinya, sesuai dengan kapasitas ilmu dan kemampuannya. Sehingga, jarang ada anak pintar itu yang tinggal di rumah memberdayakan kedua orangtuanya.

Beda dengan anak "bodoh".
Karena sekolahnya begitu-begitu saja, rata-rata dia akan tetap tinggal sedesa dengan orangtuanya. Bahkan serumah--membersamai kedua orangtuanya. Hingga usia tua.

Anak "bodoh" itu yang akan lebih banyak memberi dan melayani orangtuanya--dengan segala keterbatasannya. Rata-rata dia akan menerima "nasib" untuk menjalani peran "kecilnya" karena sadar; dia tidak pintar--seperti saudara-saudaranya yang lain.

Anak "bodoh" itulah yang biasanya memasak, mencuci, dan membersihkan rumah orangtua. Terkadang bahkan menyuapi atau menggendong--jika orangtuanya sudah sepuh.

Di sisi lain, anak pintar, prosentase pulang menjenguk orangtuanya bisa dihitung jari. Itu pun hanya beberapa hari di rumah. Terbatasi kewajibannya sebagai orang pintar di kota besar.

Anak pintar, kala orangtuanya sudah sepuh dan mengeluh sakit, minta diperiksa ke dokter. Dia jawabnya:

"Jenengan itu sakit tua, Pak e. Disabar-sabarne wae. Ancen wes sepuh," khas anak pintar.

Beda jawaban anak "bodoh".

"Nggeh, Pak. Ayokkk... Mugi-mugi ketemu jodoh-e," khas anak tak pintar. Manut mawon.

Babat, 22 Desember 2020
@ms.kholid

*catatan saat beli Kerang Ijo Pantura untuk oleh-oleh buat istri.
*dilanjutkan pas sudah di rumah. Saat kerang ijonya sudah ludes. 😁
*Anak pintar dan "bodoh" sama-sama punya potensi kebaikan. Ya, disyukuri aja. Gak boleh ngeluh...
*tulisan ini terinspirasi dari ceramah guru (Youtube) saya; KH Imam Syaerazi (alm).

📷

Thursday, November 19, 2020

Belajar pada yang Terbaik

 


Belajarlah Pada yang Terbaik di Bidangnya • 


Sebuah Catatan Kemenangan Kafilah Jatim Cabang MFQ pada MTQ Nasional ke 28 di Sumbar 2020


Untuk mencapai keberhasilan, kuncinya adalah BELAJAR. 

Menurut Pak Tung (Tung Desem Waringin) : AGAR KEBERHASILAN & KESUKSESAN LEBIH CEPAT DIRAIH, BELAJARLAH PADA YANG TERBAIK DI BIDANGNYA. 


Misalnya,

Mau sukses jadi pemain bulutangkis, belajarlah pada Rudi Hartono.

Sukses jadi pesepakbola, belajar pada Ronaldo atau Lionel Messi.

Sukses jadi pemimpin, belajarlah pada Nabi Muhammad, Umar bin Khattab, atau Umar bin Abdul Aziz.


Sukses jadi pebisnis, belajarlah pada Abdurrahman bin Auf, Richard Branson, dan Mark Zuckenberg.

Sukses berinovasi, belajar pada Steve Jobs.

Sukses berinvestasi, belajar pada Warren Buffet. 


Begitulah yang terjadi pada kafilah Jatim di cabang MFQ pada ajang MTQ Nasional ke 28 di Sumbar 2020.

Kafilah Jawa Timur berhasil menggondol medali emas (juara 1) setelah di final hari ini mengalahkan kafilah dari Banten dan Bangka Belitung.


Sejak awal babak penyisihan dua hari lalu, saya menyimak setiap soal-soal MFQ (dulu dikenal dengan lomba cerdas cermat). Tak cuma kala kafilah jatim bertanding, tapi juga saat kafilah lain.


Sebagai guru madrasah Aliyah jurusan Keagamaan, saya tahu sendiri betapa beragam dan sulit aneka pertanyaan yang dibuat dewan hakim nasional. 

Tak sekadar hafal urutan ayat dan surat. Tak sekadar ilmu tajwid dan makhorijul huruf. Pertanyaan juga meliputi ahkamul quran, kajian tafsir, ilmu qiroat, ilmu nagham, ilmu bahasa Alquran, fiqih,  dan juga ada cabang ilmu-ilmu Alquran lainnya. 


Amat beragam. 

Untuk menguasai seluruh soal tersebut, berat. Amat berat. Bahkan sekadar untuk menjangkau dan memperkirakan bahwa pertanyaan ini akan muncul saja, tidak semua orang mengetahuinya.

Bisa jadi karena keterbatasan ilmu dan pengalaman.


Di sinilah, kafilah Jawa Timur punya jawabannya. Pada sosok pembimbingnya. Beliaulah Bu Nyai Lujeng Luthfiyah. Sosok yang menurut saya salah satu yang terbaik di bidangnya. 


Ada beberapa alasan:


1. Penguasaan Materi 


Selain hafal Alquran, Bu Nyai juga mumpuni di bidang ulumul quran dan ulumul hadis. Sebagai lulusan IIQ Jakarta dan S3 UIN Sunan Ampel di bidang yang sama, tidak diragukan lagi luasnya ilmu beliau. 


Dengan begitu, 3 orang peserta yang beliau bimbing tinggal terimo dadi saja menghafal dan memahami beratus-ratus lembar diktat materi. Prediksi materi dan soal, beres di tangan beliau. 


Mungkin di kampus-kampus besar Indonesia, ada banyak profesor atau doktor ulumul Quran yang punya kemampuan setara. Namun, sedikit sekali di antara beliau-beliau yang punya banyak waktu longgar memberikan bimbingan secara intensif berhari-hari. Bahkan sampai ngelembur. 


2. Pengalaman 


Bu Nyai Lujeng dulu pernah jadi juara di ajang MTQ Nasional. Entah tahun berapa. Artinya, mental juara itu sudah jadi salah satu modal. Tinggal disuntikkan saja pada darah-darah muda kafilah Jatim yang baru lulus MA Tabah kemarin (2020).


Sebagai fans Milanisti Indonesia, beberapa tahun ini saya paham betapa lemahnya mental tim Milan sebagai juara. Tiap kali kebobolan gol lebih dulu, hampir dipastikan tidak akan bisa memenangkan pertandingan. Bisa membalas gol atau seri saja sudah untung.


Tapi, semenjak kedatangan The King Ibra Januari lalu, mental juara itu seakan disuntikkan ke darah-darah muda Tim Milan. Lihat saja, kini Milan di puncak klasemen sementara Serie A. 


3. Motivator 


Tak hanya mumpuni dan berpengalaman, Bu Nyai juga punya profil seorang motivator. 

لا يخاف لومة لائم


Saya ingat, saat masih di bangku kelas MAK, diajar matpel Ilmu Hadits oleh beliau. Kita (atau mungkin saja saya di kelas) merasa seakan sedang "diteror" untuk HARUS bisa dengan materi-materi dalam pelajaran Ilmu Hadits yang dipelajari. 


Layaknya orang diteror wajib bisa.

Mau gak mau, ya kudu bisa. 


Saya pikir ini pulalah yang berefek pada saya saat memutuskan memilih jurusan kuliah berikutnya. Saat kesempatan beasiswa S2 datang, saya mengambil Konsentrasi Ilmu Hadits di Kampus Institut Ilmu Alquran (se-almamater dengan beliau). 😄


Dan, saya membayangkan mereka 3 anak yang baru saja juara MFQ tingkat Nasional di Sumbar, pastilah merasakan "teror-teror" motivasi agar bisa dan menguasai materi yang berjibun banyaknya itu.


Selamat dua santri PP Tabah:

Madinatul Munawwaroh

Hitna Ar-Rasikh

1 lagi santri PP Manarul Quran 


Kruwul, 19 Nopember 2020 

@mskholid 


Guru MA Tabah

Friday, September 25, 2020

Yang Nggak Boleh Itu yang Gak Ada Sama Sekali

"Seng Gak Oleh Iku, Nek Gak Onok Blasss..." Misalnya, ustadz diundang ceramah. Jangan sampai gak ada uang sama sekali di saku. Nanti tamaknya kepada pengundang jadi besar. Besar arep-arepnya pada pengundang. Harapannya pulang dapat amplop tebal. Kalau di saku ustadz sudah ada uang yang cukup--minimal buat transport atau makan di jalan, tidak akan nggerundel. Sekalipun tidak dikasih amplop. Atau dikasih amplop, tapi isinya gak sepadan dengan biaya transportnya. Kan tetap bisa pulang. Tetap bisa makan di jalan. Kalaupun ngajak sopir, tetap bisa bayari sopir. Pokoknya harus ada. Yang gak boleh itu gak ada sama sekali. Kalau masih ada uang di saku, masih ada peluang pula untuk mengelola hati--supaya lebih ikhlas. Misalnya, diundang tahlilan/kondangan. Diusahakan minimal perut sudah tidak terlalu keroncongan. Minimal sepanjang jam di lokasi kondangan, lambung tidak terlalu melilit-lilit. Sehingga, jika ternyata tidak ada sajian makan, atau hidangannya telat datang, tidak terlalu menggerutu. Standardnya hanya cukup. Waktunya makan bisa. Waktunya minum juga ada. Urusan menunya apa; entah sate atau soto, itu hanya soal mengelola keinginan. Waktunya kopi, juga ada kopi. Tak harus #starbucks atau #belikopi Toh, kopi mahal, nikmatnya tak selalu selaras dengan kopi sachet 3 ribuan. Itu hanya soal mengelola keuangan dan kesempatan. Atau soal bersama siapa saat kita ngopi. Mau jalan kemana, ada kendaraan (tidak mesti milik sendiri. Bisa sewa atau kendaraan umum). Pengen sedekah, bisa. Waktu bayar spp sekolah juga ada. Kekurangan itu masih boleh gaesss, yang gak boleh itu tidak ada blassss. Tak ada sama sekali. Itulah cara meminimalisir ngarep-ngarep ke makhluk-é Allah. Babat, 25 September 2020 Khaled & Farah Zaenal Happy Anniversary 9th Inspirated by #GB

Tuesday, September 15, 2020

Siapa yang Disenangkan oleh Tim YES BRO Lamongan?

 


• Siapa yang Disenangkan? •


Menilik Program Roadshow Persela All Star vs Desa-desa All Star dari Tim YES BRO


Melanjutkan tulisan pertama sebelumnya. Yang judulnya: "Kampanye" Cerdas Tim YES BRO


Dengan mengesampingkan dua hal:

1. Aturan kampanye Paslon

2. Protokol kesehatan di masa pandemi

Monday, September 14, 2020

Kampanye Cerdas Tim YES BRO


 • "Kampanye" yang Cerdas dari Tim YES BRO • 

(Bagian 1)


Dengan mengesampingkan dua hal;

1. Aturan kampanye 

2. Aturan protokol kesehatan di masa pandemi 


Agenda CEO Persela menggelar Eksebishi antara Persela All Star melawan tim all Star di desa-desa se Lamongan, adalah langkah CERDAS & EFEKTIF meraup suara saat gelaran 3 bulan mendatang. 


Diawali Persela All Star melawan Tim Kemantren, pekan lalu, Sabtu kemarin pertandingan melawan All Star Desa Drajat, adalah agenda kedua. 

Kabarnya (menurut MC pertandingan), kegiatan serupa akan digelar secara bergiliran di desa-desa. Tiap hari Sabtu. 


Kegiatan sepakbola ini sangat menarik antusias warga. Apalagi setelah sekian bulan tak ada pertandingan bola lokal yang bisa dinikmati warga. Imbas pandemi Corona. 


Apalagi menghadirkan mantan pemain-pemain top Persela. Di Drajat kemarin, bahkan diramaikan mantan pemain Timnas; Taufik Kasrun dan Zaenal Arifin.


Pelatih Persela saat ini, Nil Maizar, juga ikut hadir di pinggir lapangan. Bang Nil ditemani Ekky Taufiq, Abiyoso, dan Sugeng Efendi. Sekalipun gak ikut bermain.


Kehadiran mereka mampu menyedot animo warga Drajat dan sekitarnya. Khususnya LA Mania Pantura.

Terbukti, (menurut perkiraan saya) ada 2000-an penonton yang memadati Lapangan mBabrik Drajat, Sabtu kemarin.


Dari sini saya melihat cerdas dan pintarnya tim YES BRO memanfaatkan situasi dan kondisi.

Masyarakat lapar tontonan bola. Kangen dengan antraksi tim idola kabupatennya, YES BRO menjawab dengan menghadirkan langsung di hadapan mereka para pemain idola.


Luar biasa.


Bersambung...


"Siapa yang Senang?" 


Catatan sambil kepedesan di Rujak Mbak Anisah Paciran, 

13 September 2020

By MS Kholid


》Hanya seorang pendukung calon yang pesan kaos atau masker sebagai peraga #kampanye #pilkadalamongan #produsenkaospartai #kaospartai #kaoskampanye #jualkaospartai #jualkaoskampanye #jualkaospilkada #pilkadatuban #pilkadagresik #


WJL Konveksi Lamongan 

Kunjungi: wjlkonveksi.blogspot.com

Monday, July 20, 2020

Ready 1,5 Ton Beras Basmati

Ready stok beras basmati asli India.
Dibeli dari gudang bulog.
Importirnya Bulog.
Tinggal kepecahan di bawah 3%

Stok ada 1.5 tob beras basmati.

Thursday, July 16, 2020

jual Beras Basmati Beras Nasi Kebuli

Alhamdulillah, stok terakhir di gudang beras sudah terambil.
Total 2 ton sudah ready beras basmatinya.
Sial produksi kebuli instan paket bumbu lengkap.


Friday, July 10, 2020

[Khutbah Jumat] Perintah Menuntut Ilmu

Khutbah Jumat: Hati-hati Mengambil Ilmu Agama dari Internet لْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (سورة المجادلة: ١١) وقال رسول الله صلعم : منْ سَلَكَ طَريقًا يَبْتَغِي فِيهِ علْمًا سهَّل اللَّه لَه طَريقًا إِلَى الجنةِ، Maasyiral Muslimin rahimakumullah…. Mengawali khutbah yang meniko, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kangge diri pribadi. Untuk senantiasa berusaha ningkataken ketakwaan lan keimanan dumateng Allah subhanahu wa SWT kaleyan menjalankan perintah-perintah dan nebihi seyoyo perkawes ingkang dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah... Satu-satuunya permintaan tambahan ingkang dipun perintahkan Allah SWT kepada Nabi-Nya inggih meniko meminta tambahan ilmu. Allah SWT berfirman: وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا (سورة طه :١١٤) ـ “Dan Katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu” (QS Thaha: 114). Wonten ing surah at Taubah, ugi wonten penegasan betapa pentingnya ilmu. Allah SWT juga berfirman : وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (سورة التوبة : ١٢٢) ـ “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS at-Taubah: 122). Wonten ing Tafsir al Wasith, Imam Sayyid Thantawi menyebutkan bahwa ayat meniko diturunkan berkaitan dengan Perang Tabuk. Perang ingkang membutuhkan pasukan besar, amergi melawan kekuatan besar saking Romawi. Seketika itu, sedoyo kaum muslimin bertekad hendak berangkat perang. Termasuk para penuntut ilmu, ugi bertekad nderekaken perang. Ananging, lewat turunnya ayat ini, Allah SWT seakan hendak memberikan aturan kangge tiyang mukmin. Supados tidak semuanya berangkat perang. Mereka harus berbagi tugas dalam kelompok-kelompok. Kelompok pertama; bertugas menjaga kaum muslimin lewat keikutsertaan dalam perang, sementara kelompok yang lain bertugas menjaga ajaran-ajaran Islam. Kelompok kedua inilah para santri dan para ulama. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Dalam Tafsir Hasyiyah As-Showi, Imam Muhammad bin Ahmad As-Showi, menjelaskan bahwa kaum muslimin dilarang berangkat perang semua dalam rangka jihad. Harus ada sebagian kalangan yang tetap di kota Madinah untuk belajar agama Islam bersama Rasulullah saw. Dalam konteks zaman sekarnag, ayat dari surat at-Taubah meniko bisa juga dimaknai perintah agar kaum muslimin berbagi tugas dan peran dalam kehidupan bermasyarakat. Wonten ingkang mengambil peran menjadi pengusaha lan pebisnis, yang nantinya sebagian keuntungan dan labanya digunakan kangge kemasalahatan umat. Wonten ingkang mengambil peran sebagai petani dan peternak, yang hasil pertaniannya dimasksudkan kangge memenuhi kebutuhan umat supados mboten kekurangan bahan makanan. Akan tetapi, yang paling penting ialah; jangan sampai meninggalkan kewajiban yang satu. Inggih meniko yang konsentrasi mengambil peran dalam pembelajaran dan pendidikan ilmu agama. Hadirin Jamaah jumah rahimakumullah… ilmu agama merupakan senjata seorang mukmin kangge melawan setan. Baik setan saking bongso jin utawi setan saking bangsa menungso. الذي يوسوس في صدور الناس من الجنة والناس Ilmu agama ugi berfungsi kengge mengelola hawa nafsu kitha Saget dados modal membedakan antara perkawes-perkawes ingkang bermanfaat lan perkara-perkara yang membahayakan kitha di akhirat. Dengan ilmu agama pula, kitha saget membedakan antara kufur lan iman, antara tauhid dan syirik, antara tanzih (menyucikan Allah dari menyerupai makhluk-Nya) dan tasybih (keyakinan yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Kita sedoyo mengertosi beleh manusia tidak terlahir ujuk-ujuk sebagai orang yang berilmu. Oleh karenanya, menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah sebuah keharusan. Sejak kecil hingga tutup usia. Sebagaimana ingkang ditegaskan Baginda Nabi Saw. اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد Carilah ilmu sejak dalam gendongan, hingga masuk ke liang lahat. Khususipun, menuntut ilmu-ilmu agama ingkang sifatnya fardhu ain kangge setiap orang muslim. Seperti mengimani Allah dengan keimanan yang benar, mengenal suci lan najis, tata cara bersuci utawi thoharoh, tatacara wudhu, mandi besar, tatacara shalat, puasa, lan sebagainya. Sedoyo meniko, di antara contoh ilmu keseharian seorang muslim, ingkang wajib dipun pelajari lan dipahami kangge sedoyo muslim. Mboten saget diwakilkan orang lain. Beda dengan ilmu mengetahui kriteria hewan ingkang saget digunakan untuk berkurban. Tidak harus diketahui setiap orang yang berkurban. Cukup diwakili takmir masjid atau panitia kurban. Utawi ilmu merawat jenazah. Cara mensucikan, mengkafani, atau menshalatkan. Tidak semua orang wajib mengetahui detailnya. Amergi sampun diwakili oleh modin atau kyai setempat. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Salah setunggal hikmah besar saking mewabahnya pandemic Covid-19 inggih meniko kemudahan dalam mempelajari ilmu agama. Bagaimana tidak, dengan duduk santai di rumah, kitha saget memilih dan menyimak sekian banyak kajian online ingkang disampaikan oleh para kiai, ustadz, pakar, intelektual muslim, bahkan mahasiswa, santri dan berbagai kalangan yang lain. Sedoyo pihak seakan berlomba mengadakan kajian daring (online). Kajian-kajian daring meniko mboten melulu berupa ceramah tematik, ananging banyak pula yang melakukan kajian kitab secara serius. Mboten cuma kitab-kitab kecil namun juga kitab-kitab besar. Fan ingkang dikaji pun sangat beragam. Mulai dari tafsir, ilmu tafsir, hadits, ilmu hadits, fikih, ushul fiqih sampai tasawuf. Sebelum musim pandemi, kajian daring ingkang arupi kajian kitab secara serius masih sangat jarang kitha temukan. Yang banyak adalah ceramah-ceramah lepas tematik dari para penceramah yang biasanya menyelipkan guyonan segar dan lucu dalam ceramahnya. Bahkan, kiai-kiai besar saking Langitan, Lirboyo, Sarang, Jakarta, dan lain-lain mulai kersho pengaosanepun disiarkan secara online. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Kemudahan mendapatkan ilmu agama saking internet meniko mboten sekadar dados hikmah. Ananging ugi saget dados musibah kangge kita semua. Menjadi hikmah apabila pihak ingkang menyampaikan kajian adalah orang yang tepat dan memenuhi kelayakan. Sak wangsulipun, dados musibah menawi ingkang menyampaikan kajian ilmu adalah orang yang tidak tepat lan tidak layak secara kelimuan. Orang yang tepat dan layak kangge menyampaikan kajian ilmu inggih meniko orang yang betul-betul memiliki sanad keilmuan terkait ilmu yang ia kaji. Piyambak e belajar ilmu agama dengan bimbingan seorang guru, gurunya punya guru, guru dari gurunya memiliki guru, dan begitu sak terusipun sampai bersambung kepada Baginda Rasulullah saw. Keranten meniko, kitha kedhah berhati-hati ketika mengikuti kajian online. Harus diteliti betul, apakah yang menyampaikan kajian meniko nggadahi sanad keilmuan utawi tidak. Harus kita pahami, apakah tiyang ingkang menyampaikan kajian tersebut aqidahnya lurus ataukah bertentangan dengan pemahaman para ulama Ahlussunnah atau tidak. Nopo maleh kitha mboten mengertosi keseharian orang tersebut. Apakah perilaku lan akhlaknya sehari-hari sesuai dengan apa yang dikatakannya atau tidak. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Imam Ibnu Sirin mewanti-wanti kitha dalam mengambil ilmu agama. Beliau mengatakan: إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ Artosipun: “Sesungguhnya ilmu agama ini adalah agama itu sendiri, maka cermatilah dari siapa kalian mengambil ilmu agama.” Imam Nawawi, ulama besar rujukan para imam dalam madzhab Syafii menegaskan: لَا يَجُوْزُ اسْتِفْتَاءُ غَيْرِ العَالِمِ الثِّقَةِ Artosipun: “Tidak boleh meminta fatwa (lan belajar ilmu agama) kepada selain orang berilmu yang terpercaya.” Dados, menurut Imam Nawawi, syarat seseorang saget diambil ilmunya ialah; punya kapastitas keilmuan lan saget dipercaya. Punya amanah ilmiah. Jika A, disampaikan A. Jika B, disampaikan B. Keranten, zaman akhir meniko kulo piyambak ugi ngalami. Wonten kulo temukan beberapa kitab tinggalan ulama zaman dulu ingkang dicetak zaman sekarang, ananging isinya diubah oleh penerbit atau pentahqiq kitab tersebut. dengan alasan pelurusan akidah yang benar. Contohnya, cetakan kitab Ihya’ Ulumiddin ingkang dihapus beberapa haditsnya, maupun pendapat Imam al-Ghazali karena dianggap dhaif. Ingkang terakhir, Tempat belajar yang paling aman bagi seseorang kangge mempelajari ilmu agama ialah di pondok. Menurut KH Marzuki Mustamar, ada 3 alasan kenapa mondok pesantren meniko aman secara keilmuan. Pertama; kiainya jelas keilmuan dan sanadnya. Kita saget mengetahui kiai tersebut dulunya mondok di mana, dan ngaji dateng kiai sinten. Niki adalah jaminan ketersambungan sanad kepada Kanjeng Rasulullah saw. Kedua, Amanah ilmiah sang kiai. Mayoritas kiai, nggadahi kitab-kitab asli cetakan lama. Kitab-kitab yang diperoleh dari mondok dulu, insya Allah isinya sesuai dengan kitab asli tulisan sang pengarang. Dereng mengalami perubahan-perubahan cetakan. Berbeda dengan kitab-kitab ingkang diperoleh dalam softwere komputer atau android, terkadang masih perlu dibandingkan isinya dengan kitab asli cetakan lama. Ketiga, Uswatun Hasanah dari Kiai. Poro kiai di pondok, mboten sekadar ngajar dan memerintahkan berbuat baik. Ananging, langsung memberikan contoh dalam keseharian. Beliau-beliau memerintahkan shalat berjamaah, di saat yang sama santri akan mengetahui secara langsung contoh dari kiainya yang rajin jamaah. Poro kiai memerintahkan santrinya banyak membaca kitab. Di saat yang sama, santri bisa melihat sang kiai senang dan sering mengkaji kitab-kitab yang dimiliki. begitu seterusnya dalam aktivitas-aktivitas keseharian di pondok. Kitha saget langsung mengenal kepribadian beliau, dan keilmuan beliau dari pengajian sehari-hari. Hadirin jamaah rahimakumullah, Demikian khutbah meniko. Mugi-mugi wonten guna lan manfaat e. Amin ya Rabbal alamin. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6) بارك اللهُ لي ولكم في القرآن العظيم, ونفعني وإيّاكم بما فيه مِن الآيات والذكر الحكيم, وتقبّل منّي ومنكم تِلاوَتَه إنّه هو السميع العليم. وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الراحمين KHUTBAH II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا عبده ورسوله. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.ـ

Friday, May 29, 2020

Amal Terbaik; Amal yang Diterima


Amal Terbaik; Amal yang Diterima

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله
وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا،
وقال أيضا: قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (11) صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Friday, May 22, 2020

Khutbah Jumat: Happy Ending Ramadhan


Khutbah Jumat: Happy Ending Ramadhan

اَلْحَمْدُ لله، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْفُرْقَانَ لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَنَذَيِرًا، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَيْنَا بِأَنْوَاعِ النِّعَمِ مِدْرَارًا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُطَهِّرُوْنَ اللهَ تَطْهِيْرًا.
فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. بسم الله الرحمن الرحيم، يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ (آل عمران: ٣٠).


hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Friday, May 8, 2020

[Khutbah Jumat] Kepompong Puasa Ramadhan


Kepompong Puasa Ramadhan

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله
وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat kesehatan lan iman, sehingga kitha saget bersama-sama ngelampahi kewajiban rutin tiap jumat, ingkang arupi jamaah shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa jadi kitha mboten saget berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang berhalangan, kepengen saget nderek’aken shalat jumatan. Ananging terhalang kaleyan sakit utawi urusan-urusan sanes.

[Khutbah Jumat] Mencegat Lailatul Qodar Ala Orang Awam


Mencegat Lailatul Qodar Ala Orang Awam

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله
وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat kesehatan lan iman, sehingga kitha saget bersama-sama ngelampahi kewajiban rutin tiap jumat, ingkang arupi jamaah shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa jadi kitha mboten saget berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang berhalangan, kepengen saget nderek’aken shalat jumatan. Ananging terhalang kaleyan sakit utawi urusan-urusan sanes.

Friday, May 1, 2020

Sedekah Benih Ikan

• Sedekah Benih Ikan •

Salah satu masalah yang banyak menimpa desa ialah; banjir saat musim hujan dan kekurangan air saat kemarau.
Solusi yang saya angan-angankan sejak dulu ialah tiap desa harus membuat embung--semacam kolam besar. Yang kolam ini bisa menampung debit air saat musim banjir. Banjir teratasi.
Bisa manjadi cadangan kebutuhan air warga desa saat kemarau.

Nilai plusnya, embung atau kolam besar itu bisa diisi bibit ikan. Terserah, bibit apa saja. Disesuaikan dengan kondisi tiap daerah. Cocoknya apa.

Bibit ikannya dari mana?
1. Bisa dari Pemerintah desa
2. Kegiatan MOS Siswa baru dari sekolah di desa tersebut. Yang di akhir kegiatan diisi dengan aksi tebar benih. Misalnya, tiap siswa 10 ekor saja. Tinggal mengalikan jumlah siswa baru,
3. Kegiatan Karang Taruna
4. Iuran RT/RW
5. dll.
Atau setiap tahun, waktu peringatan Agustusan, bisa diadakan kegiatan tebar benih.

Lalu,
Ikan yang tumbuh besar di embung tersebut, boleh diambil oleh siapapun warga desa tersebut. Syaratnya cuma 1. Hanya boleh memancing. Tidak boleh menjaring, meracun, menyetrum, apalagi mengebom.
Ini sudah nilai plus lagi bagi warga desa.

Andaikan ada warga yang gak punya lauk untuk makan, bisa mancing saja di embung. Cukup bawa pancing yang murah. Pakai umpan cacing (nyari di tanah belakang rumah), atau pakai lumut, bisa dapat ikan untuk makan hari itu.

Tritunggal, 1 Mei 2020
@mskholid

credit poto: Pak Kades Sabit Banani

Wednesday, April 29, 2020

Shalat Dhuha, Ijazah Penarik Rejeki

• Shalat Dhuha, Ijazah Penarik Rejeki •

Ini ijazah yang paling umum--dan paling dikenal banyak orang.
Ketika ekonomi keluarga sedang suuulit, gak ada pemasukan, istri ngajak rutin shalat Dhuha. Tak boleh cuma 2 rakaat seperti hari normal. Minimal 4 rakaat. Kalau bisa 6 rakaaat setiap hari.
.
Saya manut saja. Wong ibadah ini bagus.
Meski dalam hati, saya malu sama Allah.
Mosok shalat kok ditukar dengan nikmat dunia, macam sugih dunyo brono yang kita bayangkan itu.
Apalagi, masih selalu terngiang ngajinya Gus Baha'--tambah malu saya.
.
Namun, tetap saya lakukan.
Sugih, ora sugih, oleh rejeki jembar, ora oleh, yo opo jare Gusti Allah
Begitu saja, yang ada dalam pikiran saya.
Pokok-e aku wes shalat.
Pokok-e wes maksial ikhtiar dalam usaha--sebagai pembuka pintu rejeki.
.
Kala berdoa usai shalat Dhuha pun, saya kudu tersenyum.
Pengen menertawakan diri sendiri.
Mengingat nikmat-nikmat dari-Nya sudah amat buanyak.
Tapi, masih saja "maksa-maksa" minta dekatkan rejeki jika jauh.

Banyakkan rejeki, jika sedikit. Jika di langit, minta diturunkan ke bumi.
Doa yang dahsyat--tapi terkesan agak gimmmmana gitu.
Namun, syaa tetap berdoa saja. Sambil senyum-senyum.
Emmmboooh... Terserah Gusti Allah nanggapinya gimana. 😂
.
Hari berhari saya istiqomahkan Dhuha minimal 4 rakaat.
Kejadian sehari-hari, ya tetap sama.
Gak ada perubahaan yang ekstrim tentang situasi ekonomi keluarga.
Biasa-biasa saja.
.
Saya nanggepinya ya biasa saja.
Wong saya sudah kadung nyerahkan semua pada Allah.
Dikasih, ya Alhamdulillah...
Gak dikasih, ya shalat aja terus.
.
Saya tidak mau menyalahkan shalat Dhuha.
Wong kita diberi nikmat bisa shalat Dhuha itu saja sudah luar biasa.
Bahkan, bisa jadi dokumentasinya bernilai jaaaaauh lebih tinggi daripada--andaikan mendapatkan rejeki yang kita bayang-bayangkan.
.
Lalu, sambil shalat Dhuha, saya baca surah adh-Dhuha dan al-Insyirah.
Saya resapi makna ayat dalam surah tersebut.
Tiba pada ayat:
(مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ)
[Surat Adh-Dhuhaa 3]
"Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu."

Membaca ayat ini, seketika perasaan membuncah.
Kalau sekarang mengalami keadaan yang tidak mengenakkan, jangan sampai berprasangka bahwa Allah sedang meninggalkanmu, sedang membenci dirimu. Santuy saja. Tetap saja istiqomah dengan doa dan shalatmu. (saya berdoa sudah +- 9 tahun supaya punya anak, belum dikasih juga. Ya, berarti belum waktunya. 😊)

Meski ayat di atas konteksnya bagi Kanjeng Nabi, tapi bisa juga menjadi pelajaran untuk kita.
.
Rakaat kedua, baca al-Insyirah.
Tiba pada ayat kondang.
(فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرًا)
(إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرࣰا)
Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Ayat yang diulang 2 kali.
MANTABBB sekali.
Tambah yakin dan husnudhon pada Allah SWT.
"Nek wes wayahe, lak oleh dalane."
.
Bu Khofifah saja berkali-kali nyalon Gubernur Jatim gak jadi.
Tapi nek "Wes Wayahe" yo gak kiro ono seng iso menghadang.
وَٱللَّهُ یُؤۡتِی مُلۡكَهُۥ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰ⁠سِعٌ عَلِیمࣱ)
[Surat Al-Baqarah 247]

Tritunggal, 29 April 2020
@mskholid

Friday, March 6, 2020

Syarat Berkas Permohonan #Paspor [Bag 2]

• Syarat Berkas Permohonan #Paspor •
Serial Paspor » 2
Secara umum, untuk permohonan pembuatan paspor, diperlukan 3 (tiga) dokumen pribadi. Dua dokumen pertama, wajib ada. Sementara dokumen ketiga adalah pilihan.
Berkas yang diperlukan antara lain:
1. KTP EL
2. KK
3. Pilihan Salah satu (Buku Nikah, Akta Kelahiran, Ijazah).
Info yang dimuat di ketiga dokumen tersebut, harus sama persis. Maksudnya, nama dan ejaannya persis, tanggal lahirnya persis, tempat lahirnya juga sama.
Tidak boleh selip satu huruf sekalipun.
Misalnya,

Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? [Bag 1]

• Kenapa Paketnya Tidak Termasuk #Paspor ? •
Serial 1 》Pembuatan Paspor
Kebanyakan travel umroh, saat memberikan paket keberangkatan biasanya diberi catatan: TIDAK TERMASUK PASPOR dan MENINGITIS. 
Kenapa paketnya tanpa paspor?
Kok gak sekalian saja.
Jawabannya,
Karena travel umroh, statusnya adalah travel. Agen perjalanan ke Mekah-Madinah. Bukan lembaga pemerintah.
Sementara paspor adalah dokumen identitas pribadi seseorang.
Statusnya mirip KTP. Bedanya, kalau KTP digunakan sebagai dokumen pribadi di dalam negeri. Sementara paspor, adalah dokumen pribadi untuk ke luar negeri.

Dua Sebab Pe-De nya Pak Nur Sugik

Orang seperti Pak Sugik itu tidak akan amat percaya diri "menafsirkan" Alquran seenak udele, jika tidak ada (minimal) dua elemen pemicunya;
#1
Dia diundang ceramah.
Padahal tak layak ceramah agama. 
Tapi, amat pede--dirinya ulama (juga). Ya, karena diundang ceramah dalam forum keagamaan. Bahkan, pernah di masjid pula.
Makin sering diundang, makin tebal pedenya.
Apalagi makin banyak jumlah orang yang menghadiri ceramahnya.
Tiba-tiba, jadi GE-ER dia layak berfatwa.
Begitu seterusnya.
#2
Pendengarnya mengangguk-angguk.

Khutbah Jumat: Menggendong Orangtua ke Surga

Khutbah I


الحمد لله العلي الأعلى، أحمده - سبحانه - وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له خلق فسوَّى وقدَّر فهدى، وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدًا عبده ورسوله نبي الرحمة والهُدى، اللهم صلِّ وسلِّم على عبدك ورسولك سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه الأئمة الأبرار ، والتابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم البعث والنشور والجزا.
أما بعد:
فيا عباد الله -؛ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. واذكروا أنكم موقوفون عليه، مسؤولون بين يديه. فقد قال الله تعالى فِيْ كِتَابِهِ الكريم: يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ [عبس: 34 - 37].

Saturday, February 29, 2020

Tahapan Tes Psikologi sebagai Syarat Ngurus SIM

• Tahapan Tes Psikologi untuk Pembuatan SIM •

Salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat untuk mengurus SIM ialah adanya surat lulus tes psikologi.
Kalau Anda datang ke Polres Lamongan, baik untuk SIM baru, maupun perpanjangan, tidak akan bisa ambil antrean sebelum dapat surat lulus tes psikologi.

Ketentuannya, sesuai UU tahun berapa saja itu (lihat di gambar).
Isi UU-nya? Gak tau saya, monggo dicari sendiri.
Yang pasti, gak akan diizinkan masuk antrean pengurusan SIM (baru/perpanjangan) sebelum membawa kertas hasil tes psikologi.

Wednesday, February 26, 2020

Suntik Meningitis di Lamongan, Mudah dan Dekat

Bagi jamaah yang hendak umroh, ada satu persyaratan yang harus dipenuhi. Yakni suntik meningitis.

Suntik Meningitis diberikan supaya jamaah terhindar dari penyakit meningitis yang (katanya) berasal dari unta yang mayoritas ada di Arab Saudi.

Dulu, untuk mendapatkan suntikan ini, calon jamaah harus daftar di KKP Tuban (Jenu) atau KKP Surabaya. Kemudian, ada tambahan pelayanan di KKP Gresik (dekat pasar Gresik).

Kini, tak perlu jauh-jauh untuk bisa suntik meningitis. Di Lamongan sudah ada. Tepatnya di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Langsung saja datang ke gedung baru, sebelah barat. Membawa berkas sebagai berikut:
- FC KTP
- FC KK
- FC Paspor

Thursday, January 16, 2020

Bumi yang Dijadikan Tunduk pada Manusia

• Bumi yang Dijadikan Tunduk pada Manusia •

Siang ini naik motor dari Surabaya. Agak kencang, karena ngejar jadwal ngajar di TPQ sore ini. Sambil jalan dan memperhatikan aspal yang banyak berlubang, saya "lalaran" Surah al-Mulk.

Sampai di ayat ke 15. Saya tertegun. Tak bolan-baleni.
Ayat ini keren sekali. Menunjukkan betapa hebatnya Allah SWT dalam menciptakan karakteristik tanah dan bumi.

(هُوَ ٱلَّذِی جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولࣰا فَٱمۡشُوا۟ فِی مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَیۡهِ ٱلنُّشُورُ)
[Surat Al-Mulk 15]

Friday, December 20, 2019

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Klaim Nabi Isa as sebagai Anak Tuhan dan Jawaban Alquran

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله
وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat kesehatan lan iman, sehingga kitha purun tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa jadi kitha mboten saget berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang berhalangan, kepengen saget nderek’aken shalat jumatan. Ananging terhalang kaleyan sakit utawi urusan-urusan sanes.

Ingkang nomer kaleh, monggo sareng-sareng kitha berusaha meningkatan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni, dengan cara menjalankan sedoyo perintah Allah SWT lan nebihi larangan-larangan Allah SWT. Amergi, hanyalah takwa bekal meniko, terbaik bagi manusia kangge menghadap dengan percaya diri di hadapan Allah SWT.

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Empat Cara Masuk Surga

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah...

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat lan kesehatan sehingga kitha tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gus Allah, bisa jadi hati kitha mboten tergerak sama sekali untuk berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang luwih sehat dan luwih berkecukupan kehidupannya, ananing dengan enteng dan tanpa merasa dosa meninggalkan kegiatan Jumatan meniko.

Mugi-mugi, ketaatan kitha meniko dipun catat sebagai amal saleh ingkang saget menjadi penolong kita kelak di akhirat.
Ingkang nomor kaleh, monggo sareng-sareng kita senantiasa berusaha meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah dengan cara melaksanakan sedoyo perintahipun Allah lan nilar sedoyo larangan-laranganipun Allh SWT.

Khutbah Jumat Basa Jawa: Tiga Hal Penting dalam Bulan Rajab

الحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Wonten ing kesempatan meniko, monggo sareng2 kitho panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT ingkang sampun paring nikmat kesehatan lan iman, sehingga kitha purun tergerak untuk berangkat ke masjid mengikuti kewajiban melaksanakan shalat Jumat.
Tanpa nikmat dan peparing Gusti Allah, bisa jadi kitha mboten saget berangkat ke masjid menghadiri shalat Jumat. Di luar sana, mungkin kathah tiyang ingkang berhalangan, kepengen saget nderek’aken shalat jumatan. Ananging terhalang kaleyan sakit utawi urusan-urusan sanes.

Monday, December 2, 2019

Kampanye Saya Mukmin - Insya Allah

• Kampanye Ana Mukmin insya Allah •

Sahabat Abdullah bin Mas'ud ra pernah mengadakan gerakan:
أنا مؤمن إن شاء الله

Jadi, umat yang hidup pada zaman beliau, ditanyai:
"Apakah kamu mukmin?"

"Ya, saya mukmin," jawabnya.

"Jangan percaya diri seperti itu. Katakan Ana Mukmin insya Allah. Tambahkan kata insya Allah. Sebab, jika engkau percaya diri dengan kalimat itu, berarti engkau telah mendaku diri sebagai penduduk surga."

Friday, November 22, 2019

Ayat Alquran yang Bikin Janggal Orang Jawa

• Ayat Alquran yang Bikin Janggal Orang Jawa •

Ayat Alquran jumlahnya ribuan. Enam ribu sekian lah jumlahnya. Biar mudah diingat, atau jadi angka unik, ada yang menyebut 6.666 ayat.

Sekian banyak ayat itu, punya keterkaitan satu sama lainnya. Ada munasabahnya. Jadi, tidak bisa kita modal hanya satu ayat lalu dipakai untuk menyikapi segala situasi dan kondisi. Ngotot kesana kemari.

Ada ayat Alquran itu yang bisa bikin janggal orang Jawa. Tentu saja orang Jawa yang agak ngalim, dan mau mikir. Kalau gak mau mikir, ya mana pernah (atau mana berani) "protes" isi Alquran.
Kalau orang Jawa yang sudah alim, ya gak akan protes atau janggal.

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)