Showing posts with label Agama. Show all posts
Showing posts with label Agama. Show all posts

Wednesday, September 4, 2019

Ciptakan Langit dan Bumi, Syarat Jadi Tuhan

• Syarat Jadi Tuhan; Menciptakan Langit dan Bumi •

خلق : أوجده وأبدعه من العدم

Ayat pertama Alquran yang turun: اقرأ باسم ربك الذي خلق.
Menyebut bahwa Allah adalah خلق.
"Menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada."

Saya cek arti خلق di Kamus Munjid artinya seperti di insert.
Saya mau cek di kamus Al-Muhith, belum selesai proses unduhnya.
Maka, melalui Alquran; Allah menantang siapapun yang mengaku menyamai-Nya sebagai tuhan dengan hal ujian "remeh" semacam: "Menciptakan Langit dan Bumi".
خلق السموات والأرض ...
Dia menciptakan langit dan bumi, yang sebelumnya tidak ada.
Artinya, untuk menggagalkan klaim tentang ketuhanan sesuatu atau seseorang, cukup lewat kapasitas atau peran seseorang itu dalam menciptakan langit dan bumi.

Monday, September 2, 2019

Jadi Wali Gara-gara Sabar Dimarahi Istri

• Mending Banting Piring, daripada Banting Anak •

Prespektif berbeda.
Salah satu cara supaya kita bisa "menerima" (dan mensyukuri) fakta hidup ialah memandang dengan kacamata berbeda.

Misalnya, kata Gus Baha',
Bila ada istri cerewet minta duit ke kita--sebagai suami.
Ya, disyukuri saja. Alhamdulillah...
"Piro-piro gak njaluk duit dari suami tetangga. Nggak malah meriang Sampean?"

Bayangkan,
Apa jadinya jika istri gak pernah minta duit pada suaminya.
Alasannya sudah cukup punya duit sendiri.
Selidik punya selidik, ternyata dia dapat duit rutin dari lelaki tetangga.

Thursday, August 29, 2019

Tak Ada Paksaan dalam Beragama

• Tak Ada Paksaan dalam Beragama •
لا إكراه في الدين ..
Sehingga tidak boleh lah kita memaksa orang lain untuk meyakini kebenaran dan Ke-Esa-an Tuhan.

Ini bukan berarti; bahwa semua agama benar.
Sebab, kalau semua agama benar. Semua keyakinan tentang tuhan itu benar, apa fungsinya Tuhan mengutus para nabi (pemberi kabar). Yang jumlahnya puluhan atau ratusan ribu itu.

Kenapa?

Wednesday, August 28, 2019

Umar, Sang Pembangun

• Umar, Sang Pembangun •

Pakar Bahasa, Fairuz Zabadi dalam Kamus al-Muhith menyebutkan asal mula kata "umar". Umar berasal dari kata عمر yang berarti : بنى "membangun". Masdarnya : عمارة "pembangunan". Dengan demikian, Umar artinya : ahli pembangunan.

Apa yang dibangun?

#1. Membangun Karakter
Dengan karakter tegas dan kerasnya dalam membela kebenaran, menjadikan Umar ditakuti setan.

Tuesday, August 27, 2019

Berguru pada Setan?

• Berguru pada Setan? •

من كان شيخه كتابه ، فخطؤه أكثر من صوابه
"Siapa yang gurunya hanyalah kitab,
Maka dia lebih banyak salahnya daripada benarnya."

Maqolah ini disampaikan Syekh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi, dalam menjelaskan salah satu bait yang dimuat dalam Kifayatul Atqiya' wa Minhajul Ashfiya'.

Dalam maqolah lain, yang sering kita dengar, disebutkan dengan bahasa lebih keras:
"Siapa yang belajar tanpa berguru, maka gurunya adalah SETAN."

Dalil ini kerapkali digunakan sebagai pembenar; betapa pentingnya sanad. Betapa pentingnya berguru pada seorang guru yang JELAS kapasitas keilmuannya--dan jelas latar belakang guru-gurunya.

Tuesday, August 13, 2019

Kerja Saja, Ikhtiar Saja

• Kerja Saja, Ikhtiar Saja •
Yang Menilai itu Allah, Rasul-Nya, dan Orang-orang Mukmin

Pokoknya ikhtiar dan usaha saja yang sungguh-sungguh.
Itulah di antara hal yang terbersit dalam benak saya ketika mendengar kisah Sayyidah Hajar dan si kecil Ismail saat 'penemuan' mata air Zamzam. Proses yang kemudian diabadikan sebagai bagian ritual haji, bernama SAI.

Yang kerja dan usaha maksimal itu; Sayyidah Hajar.
Namun, justru mata air memancarnya dari kaki si kecil Ismail.
Bukan ditemukan oleh Sayyidah Hajar.
Idealnya, khan yang kerja siapa, yang memetik hasil siapa?

Kuasai Fikih, Syarat Awal Jadi Pembelajar Mufassir

• Kuasai Fikih, Syarat Awal Belajar Jadi Mufassir •

Syarat awal bagi seseorang yang hendak belajar (baru belajar lho, ya) jadi mufassir ialah harus menguasai fiqih dulu. Secara spesifik, Gus Bahauddin Nursalim, menyebut harus hafal Kitab Ianatut Tholibin. Bukan Taqrib atau Fathul Qorib, tapi Ianah. Hafal pula.

Kenapa?
Supaya pembelajar mufassir itu tidak janggal dengan ayat-ayat Alquran yang sepertinya "aneh" jika dibaca beginner--yang tidak menguasai fiqih sebelumnya.

Imam Syafii pun Meletakkan Kertas dengan Hati-hati


• Imam Syafi'i Pun Meletakkan Kertas dengan Hati-hati •
Saking Ta'dzimnya pada Gurunya; Imam Malik

Bab Kifayatul Atqiya' hari ini masuk pada bab Tata Krama Santri/Pelajar

Menghormati orang alim, adalah bentuk penghormatan kita pada ilmu.
Sebab di dalam diri orang alim itulah ada ilmu.
Kalau jasadnya, atau tubuhnya sih, sama dengan manusia lain.
Sama-sama berakhir di lubang tanah.
Yang membedakan adalah isinya.

Sebagaimana kertas.
Jika kertas itu dituliskan angka-angka menghitung matematika, atau bertuliskan catatan harian, maka kita tanpa beban menaruhnya di atas lantai.
Bahkan terkadang tersapu bersama sapu. Tak ada beban atau merasa bersalah.

Cara "Bodoh" dan Cara Pintar

• Cara "Bodoh" dan Cara Pintar •

Salah satu khas Allah (Sunnatullah) ialah menciptakan yang di dunia ini, dapat dipahami lewat pemikiran orang awam dan orang khos. Orang bodoh dan pintar. Dalam arti, bisa dipahami oleh orang yang mendalami ilmunya secara detil, atau lewat sekilas saja; tanpa menguasai detil ilmunya.

》Awal Bulan Kalender

Misalnya, untuk memahami awal bulan dan akhir bulan hijriyah. Dalam masalah penetapan awal Ramadhan dan Syawal, bisa diketahui lewat cara orang pintar dan orang awam.
Orang pintar (dalam arti, yang mendalami ilmu hisab/astronomi) dapat dengan detil menghitung posisi bulan, tinggi derajat, tanggal bulanan. Bahkan menghitung jatuhnya hari raya untuk bertahun-tahun mendatang.

Sementara orang bodoh/awam (dalam artian, tidak mendalami ilmu hisab/astromoni) juga bisa menghitung awal dan akhir tanggal setiap bulam hijriyah. Tentu saja tidak dengan teori dan hitung-hitungan yang mendetil. Tapi, lewat memperhatikan bentuk bulan setiap tanggal 13, 14, 15. Pada tanggal-tanggal itulah, bulan nampak bulat dan bersinar terang.

Sehingga, ketika ada perbedaan penetapan awal hari raya (biasanya di Indonesia ada versi Naqsyabandiyah, NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah) masyarakat awam pun bisa menilai hitungan siapa yang benar. Tentu saja lewat memperhatikan bentuk bulan pada tanggal2 sempurna. Lalu menghitung hingga jumlah hari sebulan. Yang mana, dalam kalender hijriyah hanya sejumlah 29 atau 30 hari.

》Kehamilan Perempuan

Untuk menentukan seorang perempuan hamil atau tidak (dalam rangka menetapkan masa iddah), Allah pun menyiapkan dua metode. Cara orang pintar dan cara orang bodoh/awam.

Orang pintar di bidang ilmu reproduksi manusia, dapat mengungkapkan kehamilan lewat berbagai teori pertemuan sel sperma dengan ovum. Lewat teori perubahan sel-sel yang ada di dalam rahim. Tentu saja lewat serangkaian penelitian dan percobaan. Dan membutuhkan biaya.

Sementara, di sisi lain, orang awam bisa juga mengetahui orang hamil lewat cara sederhana. Pokok'e #mbelending. Ketika perut perempuan sudah membuncit, dapat disimpulkan dengan mudah, bahwa ia sedang hamil. Begitu saja. Tidak perlu teori-teori yang njelimet. Dan, rata-rata orang awam pun bisa mengerti. Tak perlu dana dan biaya.

》Kiamat & Kehancuran Bumi

Orang pintar dapat menyimpulkan bahwa suatu saat bumi akan hancur. Tentu saja lewat serangkain teori dan penelitian. Mulai dari berlubangnya lapisan ozon. Sinar matahari langsung menembus bumi, tanpa terlindung ozon. Lalu gunung es di kutub utara dan kutub selatan mencair. Terjadilah kiamat dan kehancuran bumi.

Sementara,
Orang bodoh, tidak perlu teori dakik-dakik semacam itu.
Lewat prinsip bahwa namanya barang itu, jika dipakai secara terus menerus, pasti akan rusak juga. Begitu pula bumi. Yang dipakai berjuta-juta tahun, maka dapat disimpulkan bahwa kelak akan "modar modaBumiKaya

》Kaya

Orang pintar punya serangkaian pemikiran, bahwa bisnis bisa berhasil jika memenuhi berbagai aspek. Mulai analisa swot, perencanaan bisnis, perencanaan marketing, rencana penjualan dan distribusi, atau pemberian reward, dll. Mereka bisa berhasil bisnisnya, dan kaya.

Tapi,
Orang bodoh (atau bahasa Om Bob Sadino; orang goblok), ternyata juga bisa kaya. Lewat teori sederhana dan mudah.
Kalau kulakan sekian rupiah.
Dijual saja sekian rupiah.
Untung deh...
Ternyata, banyak juga yang berhasil bisnisnya. Kaya. Simple.

》Iman pada Allah

Orang pintar lewat Ilmu Kalam atau Filsafat, perlu beberapa teori njelimet dan keren untuk meyakini adanya Sang Maha. Meyakini wujudnya Pencipta Alam Semesta. Bahwa tidak mungkin ketiadaan bisa mendatangkan keadaan (wujud). Tidak mungkin adanya alam semesta, tanpa apa Penyebab Awal-nya.

Tapi,
Orang bodoh lewat pemikiran sederhana juga bisa iman pada Allah.
Adanya kotoran sapi, tanda bahwa adanya sapi.
Adanya jejak kaki, adalah tanda adanya sesuatu yang lewat.
Begitu saja.

Drajat, 13 Agustus 2019
@mskholid

~ diinspirasi dari Ngaji Bareng Gus Baha'.
~ ngopi di #SuketTeki. Mau balik ke Babat kok ngantuk.

Friday, June 28, 2019

Materi Ceramah Walimah Safar Haji

WALIMATUS SAFAR

Poro hadirin…
Lha dospundi supoyo seseorang bisa berangkat
1. Kedah gadah krentek seng bapoh
Wong nek krenteke bapoh biasane direwangi soro tenanan, saben nglakoni penggawean diniati gawe sangu budal haji. Njejeg jahit niat budal haji, nyetrip niat budal haji, dll
Umpomo mboten gadah krentek paling urip yo enak2an. Coro mergawe yo nyuuuantai soale mboten gadah roso pengen.

2. Kudu nduwe bondo, katah tunggale tiang berngkat ngedol tahan sak kedok rong kedok, dodol sapi nggeh katah contohe.

Friday, June 7, 2019

Dahsyatnya Kalimat La Ilaha Illallah

• Dahsyatnya Kalimat لا إله إلا الله •

Kelak di akhirat, ketika orang-orang sudah pada masuk dan menikmati surga, ada beberapa orang (beriman) yang masih terpuruk di neraka. Mereka sudah berpuluh-puluh tahun, bahkan berjuta tahun mengalami penyiksaan neraka. Saking banyaknya dosa selama hidup di dunia.

Di antara mereka, ada si A.
Si A dipanggil menghadap Allah.
Lantas, Allah memerintahkan malaikat mendatangkan dosa-dosa si A.

Malaikat datang mengatarkan kontainer-kontainer besar yang berisi daftar dosa si A. Kontainer dosa itu dijejer di hadapan si A. Sepanjang mata memandang, di depannya tampak terlihat kontainer dosa miliknya. Saking banyaknya.

Wednesday, June 5, 2019

Beda Sudut Pandang

• Beda Sudut Pandang •

Beberapa waktu lalu, lewat channel Youtube Mata Najwa saya menyimak diskusi dengan judul "Laga Usai Pilpres". Menampilkan dua orang perwakilan dari tiap kubu.

Salah satu hal yang dibahas ialah menyikapi viralnya sikap salah satu tokoh populer di Indonesia saat ini. Dia sedang gebrak-gebrak meja.

Kubu A menyebut, orang tersebut marah-marah. Emosional.
Sementara kubu B menyebut si A tidak mengenal dengan baik karakter tokoh tersebut.

"Lha, kalau kita dengar kabar seseorang sedang gebrak-gebrak meja, apa tidak bisa kita sebut marah-marah?" argumen Si A.

"Berarti Anda tidak mengenal beliau. Itu memang gaya dan karakter beliau yang seperti itu. Tidak berarti sedang marah. Beliau sedang berekspresi."

Tradisi mBendol mBuri yang Patut Disyukuri

• Tradisi Mbendol Mburi yang Patut Disyukuri •

Kita harus bersyukur sebagai bangsa Indonesia. Punya tradisi bendol mburi. Artinya, Sak 'mangkel-mangkele' wong Indonesia karo lawannya, paling cuma gremang-gremeng (menggerutu). Atau mutung; gak mau lagi kerjasama atau gak ketemu.

Kiai gak cocok dengan kiai lainnya. Beda partai, misalnya. Paling ya cuma saling nggeremeng saja. Gak sampai mengerahkan santri-santrinya untuk "berperang" menyerang pondok kiai lainnya.
Mentok-mentok, bagi yang lagi belajaran hizib, ya paling dibacakan hizib nashr atau tarmihim.
Itu pun belum tentu ampuh menyakiti. Kalaupun berefek, ya paling cuma sekadar sakit kepala atau migrain.

Tuesday, June 4, 2019

Amplop Penceramah, Ambil dari Kas Mana?

• Dana untuk Amplop Penceramah, Diambil dari Mana? •

Suatu hari, datang beberapa orang pengurus teras masjid jami' itu. Sowan menghadap Gus-e, dengan mengendarai 3 mobil. Padahal, kalau mereka naik 2 mobil saja sudah lebih dari cukup, kata Gus e.

Mereka adalah takmir salah satu masjid besar di Jawa Tengah. Hendak konsultasi soal dana santunan anak yatim yang rutin digelar setiap tahun. Saking gedenya acara santunan tersebut, kegiatan santunan itu bisa menghimpun ratusan juta dari para dermawan.

Sunday, June 2, 2019

Saldo Masjid Harus NOL? (2)

*Saldo Harus NOL (bagian 2)?*

Uang amal itu rata-rata ditujukan utk pembangunan masjid. Kalau ada orang memasukkan uang ke kotak masjid, itu akadnya (kira-kira) adalah wakaf untuk pembangunan masjid.

Nah,
Namanya wakaf untuk pembangunan, hukumnya jelas tidak boleh, atau kalau mau keras lagi, haram digunakan utk kegiatan sosial keagamaan lainnya.
Seperti modal usaha warga, santunan yatim, dhuafa atau janda miskin. Atau untuk kegiatan selametan bagi yang terkena musibah kematian.

Saldo Masjid Harus NOL? (1)

Saldo *"NOL"*, Kalau Tidak Nol, Pemberi Amal Tidak Dapat Pahala.
Benarkah?

Secara umum, Masjid tersebut, bisa jadi percontohan masjid-masjid Indonesia.

Cuma, ada satu yang perlu ditinjau soal pemikiran bahwa saldo masjid harus selalu nol. Kalau tidak nol, maka orang yang beramal tdk dapat pahalanya. Karena dananya masih di bendahara takmir.

Hitung-hitungan Allah jelas berbeda dengan hitungan manusia.
Ketika seseorang beramal, uang masuk kotak, dicatat bendahara, maka otomatis seketika itu dia dapat pahala. Tidak harus menunggu uang yang dimasukkan kotak amal itu digunakan.

Friday, April 26, 2019

Manusia yang Saling Memberi Manfaat

Manusia yang Saling Memberi Manfaat

#1 Orang Mati Memberi Manfaat pada Orang Hidup

¬
Seperti kisah Isro' dan Mi'raj Nabi Muhammad saw.
Ketika itu, jasad Nabi Musa as sudah wafat. Yang hidup hanyalah ruh beliau. Tapi, beliau masih tetap bisa memberi manfaat pada Kanjeng Nabi Muhammad saw yang masih hidup--dan umat beliau hingga saat ini.

Wednesday, April 24, 2019

Hebatnya Setan Mengubah Sudut Pandang

• Mengubah Sudut Pandang •

Salah satu keahlian setan (dalam bentuk manusia atau jin---شياطين الانس والجن) ialah mengubah sudut pandang. Mengubah hakikat sesuatu lewat "mbolak-balik" kalimat sehingga sekilas nampak indah.
Sesuatu yang dalam ajaran agama Islam disebut kebaikan dan berpahala, lewat logika setan bisa berubah jadi kesalahan yang merugikan. Dan hebatnya, setan-setan itu saling kerjasama, berbagi ide dan cara meruntuhkan argumen tiyang mukmin.

Sunday, April 7, 2019

Antara Kiai dan Amplop

~ Uang Amplop & Kiai ~

Menurut cerita Kiai Jamal "al-Hikam", guru beliau punya karomah merasakan amplop pemberian setiap tamu.
Ada amplop yang dipegang hangat-panas. Biasanya langsung dilempar ke samping beliau.
Ada amplop yang tidak panas, juga tidak dingin. Dilempar ke tumpukan lainnya.
Terus, kalau ada amplop yang dingin, dimasukkan ke saku beliau.

Sementara itu, Kiai Ghofur - PP Sunan Drajat, selalu berpesan untuk jangan sekali-kali menolak amplop pemberian orang. Baik Santri, alumni, wali Santri, bahkan pejabat sekalipun. Semuanya diterima. Termasuk amplop pemberian setelah ceramah.

Tapi,
Jangan sekali-kali memakan dari uang amplop tersebut. Baik intuk diri sendiri maupun keluarga.
Untuk keperluan pribadi dan keluarga, ambil hasil dari pekerjaan/usaha sendiri.

Di sisi lain,
Mbah Maimoen Zubeir, dalam ceramah beliau, menasihatkan agar kiai (yang belajar jadi kiai) selalu melatih wara'/wirai.

Caranya,
Dengan menyediakan kotak untuk menyimpan uang dari hasil yang berbeda.

Misalnya,
Ada kotak khusus menyimpan amplop pemberian Santri, alumni, atau wali Santri.
Ada kotak khusus menyimpan amplop dari pejabat.
Ada kotak khusus untuk menyimpan amplop pemberian ceramah.
Pun, ada kontak khusus untuk menyimpan uang hasil panen sawah milik pribadi.

Nah,
Kotak hasil panen sawah itulah yang beliau pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan pribadi dan keluarga.

Sumenep, 6 April 2019
@mskholid

Sunday, February 3, 2019

Akal Waras

• Akal Waras •

Kitab Al-Hikam adalah salah satu contoh karya yang dihasilkan dari akal yang benar-benar waras. Isinya, mestinya biasa dan normal-normal saja, bagi orang yang akalnya waras.
Tapi, menjadi sulit dimengerti bagi yang akalnya tidak waras.

Misalnya,
Pada Hikmah ke 126:
منعك أن تدعي ما ليس لك -- مما للمخلوقين. أفيبيح لك أن تدعي وصفة ، وهو رب العالمين؟؟!

...

Allah SWT melarang kita mengambil uang orang lain, padahal sama-sama makhluknya.
Allah SWT melarang kita mengklaim barang yang dimiliki orang lain, padahal dia itu statusnya sama-sama makhluknya dengan kita.
Maka, pastinya Allah lebih melarang kita mengambil sesuatu yang menjadi hak Allah.

Contoh,
Yang berhak menentukan nasib seseorang itu husnul khotimah atau suul khotimah, hanyalah Allah.
Maka, jangan sok-sok an mengambil hak Allah dengan mengatakan orang lain (yang fasiq) pasti suul khotimah.

Contoh lagi.
Yang berhak menentukan nasib seseorang ahli surga atau ahli neraka itu Allah SWT.
Maka, jangan sok-sok an kita menyebut si A itu ahli neraka atau si B ahli surga. Sebab, itu sama saja kita telah melewatkan akal waras kita dengan cara mengambil hak Allah.

Padahal, mengambil hak orang lain--yang sesama makhluk saja gak boleh. Apalagi mengambil hak Dzat yang menciptakan makhluk. Dzat yang menguasai jagat raya.

Demikian pula contoh-contoh hikmah lainnya dalam kitab al-Hikam.
Semuanya menunjukkan karakter akal waras.


Babat, 3 Pebruari 2019
@mskholid

~ disarikan dari ngaji bareng Gus Baha' #qashas_1-10

Adv.

IKLAN Hubungi: 0896-2077-5166 (WA) 0852-1871-5073 (Telegram)